Hi
Assalamu'alaikumAyo VOTMEN! Saya maksa nih! Bercanda, tapi saya maunya gitu wkwk
Anyway, bantu share cerita ini ke teman kalian dong, please (*^^*)//
_________________________________________
✏Mungkin benar dari seribu kebaikan akan kalah dengan satu kesalahan.✏
----------------------------------------------------------------Minggu pagi ini tampak cerah dengan awan putih dan langit biru yang berkolaborasi di atas sana. Matahari yang sudah bertengger manis di tempatnya tak lupa menambah kesan cantik pada langit.
Di bawahnya terdapat Ila yang duduk pada kursi taman ditemani Deron. Mereka berbincang, bercanda, dan tertawa dengan sesekali memandang hamparan langit. Taman kali ini lumayan ramai dengan beberapa pasien yang sedang berjemur seperti Ila.
Ingat cahaya matahari pagi sangat bagus untuk tubuh. Dengan itu, mereka berjemur dengan harapan cepat sembuh dan bisa kembali pulang ke rumah masing-masing.
"Kak Ila lukanya udah baikan'kan?" tanya Deron yang sedang mengelus lembut puncak kepala Ila.
"Lumayan, tapi kaki Kakak masih lumayan nyeri buat jalan, apalagi punggung. Karena dulu kan pas turun tangga ngga sengaja ada yang nimpa punggung Kakak jadinya Kakak jatuh deh," jelas Ila.
"Bentar lagi sembuh kok, jadi Kakak nggak akan ngerasain sakit dan nyeri lagi. Nanti bekas lukanya dikasih salep biar bekasnya hilang," ucap Deron.
"Iya, lagian Kakak nggak mau kulit Kakak ada bekas sedikit pun," balas Ila.
"Ya udah. Sekarang balik ke ruangan Kakak yuk. Udah tambah siang dan tambah panas, Kakak harus istirahat lagi," saran Deron.
"Yuk aja."
Deron pun segera membantu Ila untuk kembali duduk di kursi rodanya. Tentu saja Deron tidak ingin Kakaknya berjalan disaat masih sakit. Lagian jarak taman dan ruangan Ila lumayan jauh, Deron tidak ingin Kakaknya kelelahan juga.
Jika bertanya di mana Gilbert. Sekarang Gilbert berada di mansion Adibash. Ntah apa yang dilakukan Gilbert nantinya. Ila dan Deron tidak tahu dan mungkin akan mencari tahu.
Setelah sampai di ruangan Ila. Deron kembali membantu Ila agar berbaring di brankar pasien dengan nyaman. Tak lupa menyesuaikan tinggi atau rendahnya brankar sesuai permintaan Ila.
"Udah Deron," ucap Ila.
"Okay, Kak. Kakak ada mau sesuatu?" tanya Deron.
"Ahh, tahu saja kamu itu. Kakak mau jeruk dong. Boleh ambilin?" pinta Ila.
"Boleh banget dong, Kak. Biar Deron sekalian yang ngupasin," cakap Deron.
"Bener nih? Nggak ngerepotin kan?" tanya Ila.
KAMU SEDANG MEMBACA
NUEVA VIDA (ILA NOT ILE)
Teen FictionFollow sebelum baca! Transmigrasi jiwa-fantasi EILANE VANDELA ZOA LAQUETA seorang gadis yang berusia 17 tahun yang tidak percaya akan kasih sayang keluarga, sahabat atau teman, dan percintaan. Kisah hidup yang yang sangat suram untuk gadis seusiany...