16. Ayang

5.1K 459 50
                                    

Hi
Assalamu'alaikum

Seperti biasa, sebelum baca harap vote dulu yaa

_________________________________________✏Semua cowok memang tampan, tapi emang ada cowok yang bisa setia? ✏-----------------------------------------------------------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

_________________________________________
✏Semua cowok memang tampan, tapi emang ada cowok yang bisa setia? ✏
-----------------------------------------------------------------

Hari ini Ila berencana ingin pergi ke taman kota. Tujuannya sih hanya ingin kulineran. Tepat jam 18.30, Ila sudah selesai bersiap. Ila segera turun menuju lantai satu.

Namun, baru saja keluar dari lift. Deron lebih dulu menghentikannya.

"Mau ke mana, Kak?"

"Pergi, kenapa?"

"Kok nggak bilang Deron, Deron kan mau ikut," seru Deron dengan wajah cemberut.

"Ini mau bilang, ya udah sana siap-siap. Kakak tunggu di depan, lima belas menit nggak dateng bakal Kakak tinggal," jelas Ila.

"Pokoknya jangan ditinggal! Deron nggak bakalan lama kok." Setelahnya Deron berlalu pergi menuju kamarnya untuk bersiap-siap.

Ila pun langsung berjalan menuju pintu utama mansion. Saat melewati ruang keluarga, Ila kembali menghentikan langkahnya. Di sana terlihat Salsa yang sedang tertawa bersama Graha dan Laurent.

Ila sekilas tersenyum miris, di kehidupan sebelumnya ia tidak pernah di sayang oleh ke dua orang tuanya. Lantas, apakah di kehidupan kali ini juga begitu? Rasanya hidupnya terlalu sia-sia.

Namun, Ila segera menghempaskan pemikiran itu. Ila harus kembali bertahan hidup demi janjinya dengan Ile. Ila tidak mungkin mengecewakan Ile. Setidaknya sebelum ia kembali meninggal, ia bisa berbuat sesuatu untuk membahagiakan orang lain.

Ila segera mengalihkan pandangannya agar tidak memandang pemandangan yang membuat hatinya sesak. Melanjutkan jalannya dengan dagu yang diangkat, bagai ratu yang tidak ingin makhotanya jatuh.

Saat sampai di pintu utama mansion, Ila duduk di salah satu kursi yang tersedia di situ. Memainkan handphonenya sambil menunggu Deron tiba.

Tak lama kemudian, Deron telah tiba dihadapannya yang telah berganti pakaian.

"Ayo, Kak," ajak Deron.

"Ayo."

"Kita mau ke mana emangnya?" tanya Deron.

"Taman kota, Kakak mau kulineran di sana," jawab Ila.

"Wahh! Asikkk! Deron juga mau dong. Kita berangkat pake apa, Kak? Motor apa mobil?"

"Motor aja, biar bisa ngebut sama nyalib gitu."

NUEVA VIDA (ILA NOT ILE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang