06[di kroyok?]

45.3K 5.1K 236
                                    

"sayang itu Varo nya mau berangkat loh."

"Eum.."

"Pah lepas dulu ya."

Sedari tadi sehabis sarapan itu Argya terus memeluk tubuh anak laki-laki nya dengan erat,Varo gak tau kenapa papahnya tiba-tiba kek gini.

Aksa memijat pelipisnya,dia melangkah mendekati Alvaro dan Argya,tangannya menarik tangan Argya pelan,"sayang Varo nya mau sekolah dulu."

"Iya pah,nanti Varo telat."

Kalau soal Alqueena adeknya itu sudah berangkat sedari tadi,dia berangkat bareng sama Aura, temannya.

Argya tetep geleng,dia terus membenamkan wajahnya di dada Alvaro.

"Nanti mas beliin Cheesecake oreo mau gak?"

Argya mengintip sedikit melihat Aksa masih dalam dekapan Varo,dia mengedipkan mata lalu mengangguk.

Aksa tersenyum,"Tapi lepasin dulu Varo nya ya."

Argya menggulum bibir lalu melepaskan pelukannya dan langsung menatap Aksa,"bener ya."

"Iya,sana Varo kamu berangkat."

Alvaro ngangguk dia mengambil tas ransel nya dan kunci motor lalu mencium tangan daddy-nya,"ongkos dad."

"Kemaren abis? Lima puluh rebu abis?"

Alvaro mengangguk,"orang ceban nya dipinta sama Queen."

Aksa merogoh saku celananya mengeluarkan dompet lalu dia memberikan anaknya satu lembar uang kertas yang bewarna biru.

"Jangan boros boros kamu."

Alvaro menerima uang itu,"iya,pah Varo berangkat."

Papahnya mengangguk tangannya mengelus kepala Alvaro,"hati-hati."

"Dadah dad pah!"

Alvaro keluar dari rumah dia berjalan kearah garasi menaiki motor ninja nya,memakai helm nya dahulu,lalu menyalakan mesin motornya dan dia pergi keluar dari karangan rumah.

Alvaro sesekali mengecek jam yang bertengger di tangannya lalu kembali menatap jalan.

Sebentar lagi bakal telat!

Tin

Tin

Alvaro menoleh saat mendengar klakson motor dari arah berlawanan tepat disampingnya dia melebarkan matanya," Anji--"

Brak!!

Motor ninja hitam itu menabrak satu pohon yang berada dipinggir jalan,saat Alvaro mau tak mau harus membanting setir agar dia tidak menabrak pengemudi motor itu,dan itu membuat tubuh Alvaro terpental jatuh ke aspal,kalau dia tidak memakai helm pasti kepalanya akan terbentur oleh trotoar.

Alvaro meringis kecil dia melepas helm full face nya,"akh anjing!"

Alvaro terduduk dia mengusap sikutnya yang merasa perih akibat tergores dengan aspal yang panas.

"Bangsat." Alvaro berdiri dia melepas dasi abu-abunya dan semua kancing kemeja putih itu,tanpa dilepas kaos hitam yang menjadi dalamannya itu terlihat.

"Enak?"

Alvaro menoleh kearah sumber suara dimana ada satu laki-laki yang dia tahu betul itu siapa.

Itu bocah dari sekolahnya dulu,para antek-anteknya juga pada ikut semua pada ngelilingin Alvaro.

Alvaro menatap seluruh antek-antek itu dan matanya berhenti pada satu ketua dari semua murid itu.

[BOYS LOVE] ⁽⁽ଘALVAROଓ⁾⁾[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang