14[changed?]

29.8K 4.6K 1.3K
                                    

Vote dulu donk prenn,gak vote Oca marah nie😠😡🤾

Go><

.
.
.
.
.
























"Disini aja pak."

"Nanti mau saya jemput nak Rio?"

"Gak usah Rio nanti pesen tadi aja,bapak pulang aja."

"Ooh.. yasudah."

"Makasih pak." Rio turun dari mobil hitamnya dan mobil itu melaju pergi.

Rio mengedarkan pandangannya sekarang dia sedang berada di tempat dimana dia menabrak orang yang bernama Leon itu,sambil membawa satu Tote bag putih yang bergambar icebear.

Didalamnya sudah ada jaket milik Leon yang sudah ia cuci bersih dan ia semprotkan parfum wangi.

Rio mengeluarkan handphone,"aduh lama amat,mana aku gak punya nomernya lagi."

Rio lelaki yang memakai setelan celana jeans hitam dengan sweater putih belang-belang warna biru langit,dia melangkah mendekati bangku panjang dia mendudukkan bokongnya disana.

Dia menunduk sambil memainkan handphone.

"Mana?"

Rio mendongak menatap orang yang sedang berdiri dihadapannya,dia memincingkan matanya saat melihat wajah lelaki itu yang penuh dengan bekas tonjokan.

"Muka kamu kenapa?"

"Bukan urusan lo." Orang itu a.k.a Leon menatap Tote bag yang berada disamping Rio dia mengambilnya dan melangkah pergi.

"T-tunggu!" Rio mencekal lengan Leon.

"Luka kamu banyak banget,m-mau aku obatin?"

"Gosah." Leon menghempaskan tangan Rio dari lengannya dan melangkah kembali.

"Ayo aku obatin,kita beli obat dulu." Rio menghadang lelaki itu sambil merentangkan kedua tangannya.

Leon menatapnya malas,"apaan?"

"Ayo kita beli obat nya dulu." Rio menarik tangan Leon membawanya kesalah satu apotek terdekat.

Mereka berdua harus menyeberang dan sedikit berjalan bentar,agak jauh dari sekolah.

"Mau kemana si lu?"

"Kita ke apotek."

Leon berdecak,"gak us--"

"Leon diem aja!" Rio menoleh kebelakang menatap Leon seperti memperingati.

Leon yang melihat itu mengerjap-ngerjapkan matanya,"anjing kok gemes si sat."

Selama perjalan menuju apotek Leon hanya diam mengikuti langkah Rio sampai keduanya telah berada didepan apotek itu.

"Loen duduk disana ya." Rio menunjuk satu bangku panjang yang berada diluar apotek.

Leon tidak menjawab dia langsung duduk disana.

Rio tersenyum kecil dia melangkah masuk kedalam apotek, sekeluarnya dia sudah memegang plastik putih berukuran kecil,Rio berjalan mendekati Leon duduk disamping lelaki itu.

"Beli apaan lu?"

"Salep, sama hansaplast." Rio mengeluarkan salep yang entah Leon gak tau itu salep apaan.

"Gak bahaya kan?"

"Enggak kok sini!" Rio menangkup wajah Leon membuatnya menghadap kearahnya.

Rio membuka kotak salep itu terus ngebuka tutup salepnya,ditaro dijari telunjuknya terus dia olesin di bagian yang lebam.

[BOYS LOVE] ⁽⁽ଘALVAROଓ⁾⁾[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang