"mah?"
Roseline yang lagi berdiri memunggunginya itu menoleh kebelakang, lalu tersenyum lembut.
"Sini sayang."
Rio berjalan mendekati Roseline,"mama ngapain?"
"Lagi masak, mau bantu?" Rio ngangguk semangat.
"Nih kamu cuci ayamnya ya, oh ya panggil temennya Varo, siapa itu?"
"Celine?"
"Nah iya, mama aja deh yang manggil, kamu cuci ya." Sebelum melangkah pergi Roseline mengusap kepala Rio dulu dan pergi ke ruang tamu.
Rio manaruh tas nya di kursi makan, dia menyalakan air westafel, lalu mulai mencuci beberapa potongan ayam itu.
Tidak lama kemudian Celine datang, dia berdiri di samping Rio, menatap bagaimana lelaki manis sedang mencuci ayam itu sambil bersedekap dada.
Beberapa menit kemudian Rio selesai, dia mematikan kran air, menaruh potongan-potongan ayam itu di baskom, lalu menatap Celine.
"Kamu di su--"
"Gua yang goreng,"
Rio ngangguk,"tar dulu, bumbunya belum, aku ta--"
"Kata Mak lo yang ada di blender itu tinggal di blender aja."
Rio ngangguk sekali lagi,"yaudah."
Rio memblender bumbu-bumbu yang Roseline sudah siapkan, lalu di tuang di satu piring.
"Tuh udah."
"Minggir."
Rio mundur, dia pindah di sebelah kiri Celine, melihat bagaimana perempuan itu yang mulai menggoreng potongan-potongan ayam itu.
"Di tu--"
"Udah tau."
Celine menaruh tiga potong ayam, membiarkan daging ayam itu terkena minyak panas, lalu menutup wajan itu menggunakan tutupan nya.
Rio mengerucutkan bibirnya.
"Gue sekalian mau nanya."
Ucapan Celine membuat Rio menoleh,"apa?"
"Lo, pasti nyuruh Alvaro buat ngejauh dari gue kan?" Celine menatap Rio dengan raut wajah marah.
Rio mengerutkan keningnya lalu menggeleng,"enggak."
"Gak usah bohong, lagian ngapain si lo nyuruh-nyuruh Varo biar gak deket-deket sama gue lagi, gue sama Alvaro itu udah sahabatan dari lama."
"Sebelum ada Lo."
"Dan lo yang bukan siapa-siapa nya Alvaro gak usah segala nyuruh dia buat ngejauhin gue yang notabenenya sahabatnya, lo siapanya? Bukan siapa-siapa nya kan?"
"Bukan siapa-siapa nya kan."
Rio ingin mengatakan sesuatu tapi tiba-tiba,
"Loh itu ayamnya di balik dong, nanti gosong."
Celine dan Rio serentak menoleh kearah sumber suara dimana ada Roseline dan Argya.
Celine tersenyum kikuk dia kembali menggoreng ayam nya.
Argya menghampiri kedua murid SMA itu,"Rio duduk aja ya."
Rio menatap Argya lalu mengangguk,"iya pah."
Lelaki manis itu pergi dari dapur, melangkah ke ruang tamu dimana ada Alqueena yang lagi asik main handphone, mungkin game.
Rio mendekati Alqueena, duduk di sebelah adiknya Alvaro itu,"main apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[BOYS LOVE] ⁽⁽ଘALVAROଓ⁾⁾[END]
Cerita Pendek[SEKUEL DARI 'MAS AKSA'] ❝Lo milik gua gak ada yang boleh ngedeketin lo siapapun orang nya.❞-Alvaro satria Pratama. Yang satu goblok nya gak ketulungan. Yang satunya tsundere gak ketulungan. Alvaro siswa pindahan, yang dikeluarkan dari sekolah laman...