Becoming VIP [✔]

V03| Impresi

Limosin berhenti di sebuah salon dan Nyonya Jung meminta keduanya turun karena mereka akan menerima paket perawatan lengkap dari ujung kaki hingga kepala. Seorang staff menyambut mereka.

"Kalo kalian perlu apa-apa bilang saja pada Miss Seo mengerti? kita akan bertemu di rumah nanti malam" dan limosin pun melaju meninggalkan keduanya bersama Miss Seo.

Butuh waktu tiga jam lebih untuk make over kedua remaja itu, kini keduanya sudah berganti dengan pakaian yang sangat elegant dan potongan rambut baru. Miss Seo kini mengantar mereka kembali ke mobil yang sudah menjemput untuk pulang ke rumah.

Keduanya membungkuk sopan dan berterimakasih kepada Miss Seo manager tempat itu atas pelayanan dan keramahannya.

Jimin dan Sungchan duduk dengan canggung didalam mobil. Keduanya belum terbiasa dengan penampilan mereka sekarang, apalagi kini rambut hitam mereka sudah dicat warna brunette membuat keduanya merasa asing dengan diri mereka sendiri.

"Kamu terlihat sangat tampan Sungchan" adiknya itu hanya tersenyum kecil.

"Aku bahkan hampir tak mengenalimu kak, kau jadi terlihat mirip Nyonya Jung"

"Mama...Sungchan...kau harus memanggilnya mama" adiknya itu terlihat manggut sambil memanyunkan bibirnya lucu.

"Tadi Tuan Jung mengatakan jika anda berdua ingin jalan-jalan sebentar aku akan mengantarkan asalkan kita kembali sebelum makan malam, bagaimana?" supir yang menjemput mereka mengatakan hal yang menggembirakan.

"Benarkah? Wah aku ingin sekali ke Hongdae, hari ini sungguh sangat melelahkan boleh ya kak?" melihat adiknya begitu gembira Jimin tersenyum kecil.

"Ayolah. Aku juga bosan, ingin melihat keramaian"

"Baiklah klo begitu" ujar supir.

Kini kedua kakak beradik itu sedang berjalan menyusuri toko di sekitaran Hongdae. Melihat pementasan seniman jalanan dan juga membeli jajanan. Keduanya benar-benar terlihat seperti anak orang kaya dengan penampilan yang elegant dan mahal ditambah wajah menawan membuat mereka menjadi bahan perhatian tak sedikit yang mengira kalo mereka artis.

"Ramai sekali ya, apa kamu senang Sungchan?"

"Ya aku tak percaya akan mengalami hal seperti ini, seperti aku sedang shooting memerankan peran anak orang kaya, rasanya pasti seperti ini" 

Jimin tertawa mendengar khayalan Sungchan. Ia juga senang setidaknya dihari kelulusannya Sungchan bisa bahagia.

Mereka kini berjalan melewati beberapa toko mainan dan boneka Jimin terdiam sebentar boneka itu sangat cantik. Jimin teringat ayahnya berjanji akan membelikan hadiah untuk ulang tahun ke tujuh belas nanti tapi takdir berkata lain ayah yang dicintainya keburu meninggal.