Chaeyoung mendekat naik ke tempat tidur sambil menarik selimut. Suaminya sudah dari tadi duduk bersandar ditempat tidur.
"Nyonya Lee terus-terusan menelpon meminta kita untuk menerima undangan makan malam di kediaman mereka, agak aneh mengingat selama ini ia tak pernah tertarik pada keluarga kita. Aku juga tak sedekat itu meski dulu pernah satu klub dengannya saat di universitas"
"Lalu apa kau akan menerimanya?"
"Menurutmu haruskah kita menerima undangannya?"
"Apa yang dia inginkan mungkin kita bisa mencari tahu"
"Kapan kau ada waktu?" Chaeyoung menatap wajah suaminya.
"Akhir minggu ini aku luang, bagaimana dengan anak-anak?"
"Oh ya Jisoo mewanti-wanti agar aku membawa semua anggota keluarga jangan hanya kita berdua saja"
"Ya sudah minggu ini saja, semakin cepat semakin bagus lagipula aku akan semakin sibuk nanti.....bagaimana anak-anak disekolah, apakah mereka bercerita padamu? Aku sudah lama tak ngobrol dengan mereka"
"Hmmm Jae sayang kamu harus menyempatkan diri biar mereka merasa dekat. Sungchan sih bilang dia dibantu Minju jadi dia merasa ada teman dan Jimin... katanya ketua Osis membantunya untuk berbaur"
"Baguslah sepertinya kita memang harus menerima undangan keluarga Lee untuk berterimakasih juga pada anaknya"
"Aku harus menyiapkan hadiah kalo begitu. Apa kamu punya ide" Jaehyun menggelengkan kepala lalu malah mendekat memeluk istrinya dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Chaeyoung.
"Aku kangen banget sama kamu seharian ini di kantor sangat sibuk" Chaeyoung tersenyum dan membelai rambut suaminya.
Berkali-kali Nyonya Lee memuji Jimin selama makan malam itu, mengatakan kalau gadis itu cantik padahal Jimin hanya memakai gaun simple warna putih dan rambutnya dibiarkan tergerai.
"Apa kau kau sudah punya pasangan untuk acara debut nanti?" tanya Nyonya Lee pada Jimin yang lalu menoleh pada mama Jung karena tak paham.
"Apa itu debut?"
"Maafkan dia, keluarga kami memang tak pernah mengikut acara itu? jadi dia tak tahu" ucap Mama Jung.
"Benarkah anakmu yang sebelumnya juga gak ikut tahun lalu? " Chaeyoung menggeleng.
"Kau harus mengikutsertakan anakmu supaya mereka bisa saling kenal dan mudah mencarikan jodoh nantinya...tadinya kupikir Jimin sudah ada yang meminang makanya aku hampir tak pernah melihatmu beredar dikalangan anak-anak kolega kami"
Pasangan Jung kini terlihat canggung dan menutupinya dengan tertawa kecil.
"Kami hanya ingin memberinya kebebasan untuk bergaul dengan siapapun yang dia mau" jelas papa Jung.
"Tidak ada salahnya untuk mengenali satu sama lain dan acara debut juga bagus untuk membangun relasi" timpal Tuan Lee.
"Debut itu untuk memperkenalkan anak-anak pada kolega kami Jimin...biasanya untuk anak yang sudah menginjak usia tujuh belas tahun" ujar mama Jung mencoba menjelaskan melihat kebingungan Jimin dan Sungchan.
"Dan biasanya mereka berpasangan, itulah sebabnya aku menanyakan padamu karena aku sedang mencarikan Jeno pasangan" timpal Nyonya Lee.
Jeno hampir tersedak mendengar ucapan mamanya, ia jadi merasa malu. Matanya melirik ke Jimin dan mereka beradu pandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming VIP [✔]
Teen FictionDua remaja adopsi terseret dalam kehidupan kaum VIP, dipamerkan, dibanggakan bahkan dijodohkan dan tetap harus menyembunyikan identitas aslinya. "Jangan pernah percaya pertemanan dari orang kaya karena 100% mereka palsu" "Perjodohan sesama orang kay...