V18| Party

856 98 5
                                    



Jimin berdecak kagum sambil mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan. Ia tak henti mengagumi dalam hati ke dekorasi ballroom yang luar biasa megah. Baru kali ini ia menginjakkan kaki ke tempat seperti ini.

Jeno menggandeng lengannya Jimin tak keberatan melakukan itu, lagipula ia merasa tak terbiasa dengan sepatu high heels yang dikenakan. Berpegangan pada Jeno setidaknya membuat aman dan tak takut jatuh.

Jeno berjalan menuju tempat dua orang penting yang ada di meja depan. Jimin bisa merasakan saat mereka memasuki ruangan semua mata yang ada dalam ruangan tertuju memperhatikannya.



"Kakek dan nenek selamat ulang tahun pernikahan semoga anda berdua selalu sehat dan bahagia" ucap Jeno ketiganya lantas berganti berpelukan. Setelahnya perhatian kedua orangtua itu mengarah pada Jimin.

"Kenalkan ini Jung Jimin teman sekelasku" sejenak orang tua itu memperhatikan Jimin lekat membuat Jimin gugup setengah mati. Ia merasa tatapan keduanya terutama Nenek Lee menusuk tajam.

Jeno meremas jemari Jimin agar gadis itu menyapa.

"Hallo saya Jung Jimin senang bertemu dengan anda dan selamat atas pernikahan emas ini semoga cinta anda berdua selamanya" Jimin dengan sopan memperkenalkan diri pada kedua orang tua itu yang tak disangka malah tertawa hangat.

"Hahahah...lucu sekali" ujar Kakek Lee membuat Jimin merasa telah salah ucap ia pun menoleh ke Jeno.

"Kami ini sudah lama bersama, kamilah harusnya yang mendoakan pada kalian berdua semoga kalian dapat menemukan cinta yang sejati selamanya" cetus Nenek Lee dan semburat merah hadir dimuka tampan Jeno.

"Nenek apaan sih?" keluhnya.

"Kau malah membuat mereka malu" timpal Kakek Lee pada istrinya lalu ia menatap Jimin "Terimakasih sudah datang ke pesta ini" Jimin mengangguk lega atas keramahan Kakek dan Nenek Lee.



Tak lama keluarga Jeno menghampiri mereka termasuk Minju.

"Kalian sudah datang" sambut Papa Lee lalu menoleh ke Jimin "Terimakasih sudah menemani Jeno" Jimin mengangguk tersenyum tipis.

'Ia terpaksa datang ke pesta ini, tapi keluarga Lee malah berterimakasih padanya karena sudah hadir' Jimin masih mempertanyakan kenapa dirinya berada disana sekarang.


"Kalo mereka sudah lulus sekolah segera saja nikahkan mereka" ucapan kakek Lee mengejutkan mereka semua yang berdiri disitu.

"Kakek, mereka ini masih terlalu muda, biarkan saja mereka menikmatinya" Mama Lee berkata lembut untuk meredakan kekagetan mereka.

"Justru karena mereka masih muda kesempatan untuk memperoleh keturunan lebih cepat"  Jimin hampir merasa tersedak  dan hanya sanggup menelan ludah gugup.

'Apa-apaan keluarga ini, seenaknya saja mengatur hidup orang. Apa mereka pikir ini lelucon, kalo pun iya ini sama sekali tidak lucu'


Jimin menoleh bingung pada Jeno, tapi raut wajah pemuda itu pun tak jauh berbeda darinya. Memerah menahan malu tetapi berusaha terlihat kalem.

"Kakek tolonglah,  kakek ini masih terlalu muda untuk memiliki seorang cicit" entah Jeno memujinya atau memperingatkan kakeknya tetapi kakek malah kemudian terbahak senang.

Becoming VIP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang