Sungchan bersandar pada tiang besar dikoridor sekolah sesekali menengok ke arah pintu utama tak lama Jimin terlihat keluar dan mendekat.
"Kamu keluar kelas lebih dulu rupanya" ucap Jimin. Mereka berdua lalu melangkah menuju gerbang.
"Supir Ryu bilang masih ngantri untuk masuk ke area ini, bisa kau bayangkan semua murid disini dijemput dengan mobil disaat yang sama menurutku itu pemborosan bahan bakar" Sungchan tertawa mendengarnya.
"Tak usah sarkas begitu dong kak" lalu menggandeng tangan Jimin berjalan bersama.
"Jimin-ah, aku duluan ya" tiba-tiba seseorang menyapanya sambil lari melewati mereka Jimin hanya melambaikan tangan.
"Kakak sudah punya penggemar rupanya" olok Sungchan. Jimin terkekeh itu hanya ketua kelas Jihoon orang yang memegang papan nama dan pada akhirnya dipilih untuk jadi ketua kelas karena tak ada yang mau mencalonkan diri. Dia satu dari tiga orang yang berbicara padanya dikelas hari ini selain Heechan dan si gondrong yang menyebalkan bernama Haje.
Jeno? jangan harap cowok itu bahkan tak menganggap keberadaanya dikelas itu. Jimin pun mencoba bersikap tak peduli.
Mereka sampai depan gerbang beberapa murid masih berdiri untuk menunggu mobil yang menjemput.
"Sungchan" teriak Minju melambaikan tangan meminta mendekat. Sungchan menarik Jimin ke tempat Minju dan kakaknya Jeno menunggu jemputan.
"Sungchan nanti dikelas praktek kimia kamu sekelompok pasangan denganku ya?" Sungchan mengangguk.
"Janji?" ia menyodorkan kelingkingnya seperti saat dibandara tapi sebelum Sungchan menautkan tangannya Jeno menarik tangan Minju.
"Jangan terlalu akrab dengannya, kau sudah punya tunangan" ucap Jeno cukup jelas untuk diterima ditelinga kedua kakak-beradik Jung.
"Aku cuma..." Minju merengut kesal.
"Mereka cuma berteman kenapa kau berpikir terlalu jauh seolah-olah Sungchan akan menyebabkan masalah" Jimin beneran tak suka perlakuan Jeno.
"Aku mencegah supaya mereka tidak jatuh cinta" Sungchan cuma tersenyum mendengarnya.
"Tenang saja kak Jeno, saya menganggap Minju sodara saya kok, dia juga sudah banyak membantuku hari ini jadi aku akan membalas kebaikannya" Jeno mendengus.
"Aku pegang kata-katamu jangan sampai kau melanggarnya, tau akibatnya nanti"
Sungchan mengangguk sopan, pada dasarnya Sungchan orang yang selalu memandang segala sesuatunya dengan pikiran yang positif jadi dia terlihat santai saja.
Tiba-tiba seorang murid yang lewat berlari menyenggol Jimin yang membuatnya terdorong hampir jatuh dan karena Jeno berdiri dihadapannya ia pun otomatis menahan tubuh Jimin supaya tak jatuh dengan memeluknya. Wajah mereka sangat dekat hingga Jimin bisa melihat telinga Jeno yang berubah merah, tak lama Sungchan menariknya.
"Kakak tak apa-apa?" tanya Sungchan, Jimin menggeleng dan menatap Jeno.
"Makasih hampir aja aku jatuh"
"Makanya makan yang banyak, lemah banget sih tubuh lo!" ucapnya ketus.
"Kakak?!" Minju mengingatkan, ia tak percaya Jeno begitu ketus pada Jimin.
Telpon Jimin berbunyi dari supir Ryu.
"Oh mobil kami sudah datang ayo Sungchan, kami duluan ya sampai besok"
KAMU SEDANG MEMBACA
Becoming VIP [✔]
Novela JuvenilDua remaja adopsi terseret dalam kehidupan kaum VIP, dipamerkan, dibanggakan bahkan dijodohkan dan tetap harus menyembunyikan identitas aslinya. "Jangan pernah percaya pertemanan dari orang kaya karena 100% mereka palsu" "Perjodohan sesama orang kay...