V20| Festival

675 86 10
                                    


Waaah kangen banget lama gak update tulisan ini. Entah kenapa tbtb pengen upload tulisan berdebu ini 😂

🌾






Usai membereskan perlengkapan sekolah untuk besok Jimin naik ke tempat tidur dan sedang memasang kaus kaki, meski sudah memasuki musim semi tapi udara lembab masih harus diwaspadai. Ia menoleh saat merasa ada yang memperhatikannya, Jinyoung berdiri dipintu kamarnya yang memang sedikit terbuka.

Jimin menatap kaget.

"Sedang apa disitu?" tanyanya berusaha kalem.

Ia tak pernah menutup pintu kamar rapat, toh dirumah hanya ada Sungchan dan papa Jung yang selalu sibuk, tapi kehadiran Jinyoung menyadarkannya untuk mulai menutup pintu kamar dengan rapat.

"Cuma penasaran" jawabnya ambigu.

'Penasaran pada apa coba?'


Pemuda itu mendorong pintu lalu masuk dan mendekat ke Jimin. Tanpa permisi ia duduk di ujung tempat tidur Jimin membuat pemiliknya tak nyaman dan sedikit resah. Mereka baru kenal dan sikap Jinyoung agak tidak sopan dalam pandangan Jimin.

"Bukannya kau harusnya mengetuk atau minta izin untuk masuk ke kamar gadis?" sindir Jimin tapi sepertinya tak berpengaruh pemuda itu malah menoleh melihat ke kaki Jimin yang sudah terbungkus kaus kaki.

"Aku tak punya ayah yang mengajarkan omong kosong seperti itu... jadi apa yang kau harapkan dariku?" Jawabannya terdengar menyebalkan.

"Tapi kau cukup dewasa untuk tahu hal yang sederhana seperti sopan santun" timpal Jimin sedikit kesal.

"Hahaha sepertinya kau diperlakukan layaknya princess di rumah ini... berani mengajari kakakmu hah?" Jinyong menatap Jimin lekat "Kau tak tahu dunia diluar sana sangat keras, kau cukup beruntung memiliki kamar yang punya pintu karena sebagian besar orang miskin di luar sana hanya punya satu ruangan dirumahnya... satu-satu pintu adalah pintu keluar"

Merasa jengah ditatap begitu Jimin mengalihkan pandangan.

"Maaf..." entah kenapa Jimin mengatakan itu. Apa yang dikatakan Jinyoung benar dan ia juga pernah merasakannya tapi hal itu tak membuatnya buta tentang kesopanan.

"Ya kau harus minta maaf anak yang lahir dengan sendok emas seperti mu tak perlu sombong"

Jimin membatin 'Seandainya saja kau tahu kau pasti takkan bicara begitu, keadaan kami dulu mungkin lebih buruk darimu'



"Baiklah apa kau sudah menyiapkan keperluan untuk sekolah, besok kan hari pertama pindah?" Jimin mengalihkan pembicaraan.

Jinyoung mendecik "Apa bedanya hanya pindah sekolah semuanya sama saja, membosankan!"

Jimin tak tahu lagi harus bicara apa dengan Jinyoung, semua hal dipandang Jinyoung dari sudut pandang yang tak Jimin pahami seperti juga semua persyaratan aneh yang diminta pemuda itu pada pasangan Jung.

"Sungchan..!" panggil Jimin melihat sosok Sungchan lewat, ia ingin agar Jinyoung segera keluar dari kamarnya tapi Jimin tak bisa mengusir begitu saja.

"Eh hyung kau disini?" Sungchan menoleh dan terkejut melihat Jinyoung. 

Becoming VIP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang