V05| Alasan Kabur

1K 124 3
                                    



Dihempasnya majalah yang memuat cover wajah dirinya, entah sudah berapa kali wajahnya muncul dihalaman muka majalah itu. Tahun ini pun namanya tetap tercatat sebagai orang nomor satu terkaya di Korea.

Dia berdiri dan memandang pemuda dihadapannya lalu menghempas topi yang bertengger dikepala pemuda itu dengan satu kali kibasan, ia masih tak habis pikir dengan kelakuan pemuda itu.

"Buka maskernya!" ucapnya tegas membuat pemuda itu sedikit terperanjat dan membuka maskernya kini ia bisa menatap wajah tampan anaknya.


Tiba-tiba pintu ruang kerjanya dibuka dan istrinya yang cantik menerobos menghampiri lalu tanpa ragu mengambil majalah yang tadi dihempaskan ia menggulung dan memukulkannya ke badan si anak.

"Darimana saja kamu, keluyuran membuat semua repot... bisa ga sih sekali saja nurut ke orang tua, heran banget dari mana sih nyontoh  kelakuan kayak begini"  kalo sudah mendengar istrinya ngomel lebih baik dia diam.

"Aku gak mau ke Singapura, aku mau ngabisin liburan bareng temen disini"

"Kami sudah ngasih izin ke kamu buat naik gunung minggu depan jadi apa salahnya ikut kami ke Singapura sebelum itu,  ini malahan kabur"

"Aku juga mau ada rencana pergi dengan temanku" masih aja membantah padahal mamanya sedang marah.

"Kemana? klo kamu cuma mau bareng-bareng dengan teman ya sudah ajak saja teman-teman mu itu  ke Singapura ada berapa orang?  sepuluh... dua puluh?  bawa semua juga gak masalah"

"Mam beneran aku udah punya rencana"

"Rencana kemana? ke kafe internet dan main games bareng teman-teman sampai lupa waktu?"


'Sial ibunya tau aja kalo ia lebih suka nongkrong di kafe internet daripada pergi liburan ke Singapura'

"Aaahh..." ia kesal  dan menggaruk kepalanya, mama pun akhirnya menggetok kepala itu dengan majalah.

"Klo masih ngeyel mama akan blokir semua sumber dana dan akun kamu, jangan harap bisa main ke kafe internet klo gak mau nurut...masuk kamar sana,  jangan keluar sampai mama suruh, tanggung akibatnya kalo masih nekad kabur"

Ia pun beranjak meninggalkan kedua orangtuanya.

"Lee Jeno..." papanya memanggil tepat sebelum ia membuka pintu.

Ia menoleh.

"Papa beneran akan menikahkan kamu secepatnya klo kamu masih berkelakuan begini, biar kamu tahu bagaimana bertanggung jawab"

Jeno mendengus selalu saja ancaman yang sama. 

'Menyebalkan'



ViP - I

Lee Familly

Lee Familly

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Lo pastikan yang ngadu gue ada di kafe internet di Hongdae kan ?"diacaknya rambut sang adik saat melewati kamarnya dan Minju terlihat sedang duduk di sofa sudut.

"Dih nuduh sembarangan, temen lo tuh yang hobby pasang story, kakak pikir mama dan semua radar canggihnya gak bakalan bisa nemuin lo"

"Aaah sialan gue beneran gak mau ke Singapura, papa demen banget sih pergi ke negara itu"

"Mungkin calon besannya ada di sana"

"Besannya siapa?... jodoh lo?"

"Jangan bantah mulu deh kak, kalo terus-terusan begini kelakuan lo bakal disuruh nikah beneran loh"

"Ah lo sama aja kayak papa... gue ngerasa kayak hidup di jaman Joseon, dijodoh-jodohkan kayak putra mahkota"

"Yee pede banget lo nyamain diri kayak pangeran... ga ada yaa putra mahkota berandalan kayak lo"

"Gue masih muda mo nikmati hidup dulu lah"

"Ya terima saja sih  takdir lo siapa tau calon istri kakak cakep dan tajir"

"Bodo gak peduli"

"Huh dibilangin ngeyel..." gerutunya para sosok kakak yang sudah menghilang dibalik pintu.





"Cantik-cantik bener mereka"

"Hih mereka seumuran anak kamu jangan genit deh"

"Ya kan aku cuma muji kalo mereka cantik"

"Ya tetep aja aku gak suka dengernya"

"Ooh sayang cemburu ya..." Taeyong mendekap istrinya dari belakang dan memberinya ciuman di pipi.

"Ngapain sih malem-malem menjajarkan foto mereka, siapa sih mereka?"

"Calon-calon mantu, bakal kandidat calonnya Jeno kita harus menyelidiki latar belakang gadis gadis ini... lagian Jeno bentar lagi tujuh belas tahun jadi akan ikut acara debut dia harus bawa pasangan yang serasi" jelas Jisoo sambil menoleh.

"Jadi menurut papa yang mana yang cocok?"

"No comment nanti kamu ngomel lagi kalo aku bilang"

"Hih sayang ini serius..." tapi Taeyong gak mau jawab dan malah mengangkat istrinya dari kursi  lalu memindahkan ke tempat tidur.

"Sayang aku tuh belum cek yang disiapkan pelayan yang mau dibawa besok"

"Udah percayakan saja sama mereka...mereka dah tahu tugasnya. Sekarang lebih baik kamu lakukan tugas kamu"

"Hah apaan..." 

Taeyong membungkam istrinya dengan kecupan dan dekapan erat.

"Sayang..."

"Dah jangan protes sudah malam tidurlah, besok harus siap-siap ke bandara"





🌾

Tokoh ViP nya bakal bermunculan nih

Thanks buat yang udah mampir baca + vote ❤

Becoming VIP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang