V14| Terlalu jujur

762 100 12
                                    




Sudah beberapa hari suasana rumah terasa aneh bagi dua bersaudara itu terutama Jimin. Ia merasa pernah mendengar kedua orang tua angkatnya bertengkar meski sayup juga teriakan dari kamar utama pasangan itu.

Sarapan kali ini pun ketegangan masih terasa di meja makan, mungkin hanya celotehan Sungchan saja yang membuat semuanya tak terlihat canggung. Pasangan Jung berusaha tidak memperlihatkan  kalo mereka sedang bermasalah dihadapan kedua anak angkatnya.


Jimin bisa merasakannya dan karena itu ia ekstra hati-hati dalam bersikap dihadapan keduanya.

"Apa aku dan Sungchan boleh mampir ke suatu tempat sepulang sekolah?" Papa Jung mendongak.

"Mau kemana?"

"Emm, tempat kerja ayahku dulu memintaku ke kantor mereka untuk mengambil uang asuransi kerja ayahku?" Papa Jung menatapnya tajam.

"Apa kalian masih memerlukannya, uang asuransi itu?... apa yang kami berikan masih belum cukup?!"

"Jae sayang?" Mama Jung mengingatkan suaminya dengan sedikit kesal karena membuat kedua anak dihadapannya kaget dengan nada bicara papa Jung yang tak biasa.

"Bukan..bukan begitu, hanya saja mereka terus menelpon supaya kami segera mengambilnya...kalo papa tak mengijinkan kami tak akan pergi ko" jujur baru kali ini Jimin melihat raut wajah Papa Jung yang seperti itu.

"Papa jangan khawatir, apa yang papa berikan sudah lebih dari yang kami butuhkan ko, kami berterimakasih sekali untuk itu" entah sejak kapan Sungchan jadi begitu dewasa dan Jimin merasa terbantu mendengarnya.

"Kalian boleh pergi, dari pada mereka nanti terus-terusan menelpon, lebih baik segera diselesaikan"ucap mama Jung.

"Bolehkan pap?" Jimin masih melihat ke papa Jung, pria itu pun terlihat mengangguk.

"Pergilah"

"Terimakasih pap"



Saat berangkat sekolah papa Jung menyuruh sopirnya naik ke mobil yang biasa mengantar Jimin dan Sungchan ke sekolah, lalu mengatakan ke supir Ryu untuk mengantarkan supirnya itu ke kantor, karena papa Jung ingin mengantarkan sendiri kedua anaknya ke sekolah.

Kedua anak itu sedikit canggung dengan keinginan spontan papa Jung.

Kini mereka ada di mobil menuju ke sekolah. Jimin duduk didepan disamping papa dan Sungchan berceloteh dibelakang.

"Aku menerima surat kemaren dari seorang gadis kelas sebelah"

"Oh ya apa kamu sudah membacanya?"

"Iya...hmmm dia menulis sesuatu yang menyenangkan"

"Memang apa yang dia tulis?"tanya papa penasaran juga.

"Katanya aku keren dan terlihat cool saat main basket dan ia janji akan selalu nonton kalo aku bertanding"

"Ooh jadi saat main basket saja kamu terlihat cool dan keren kalo lagi nggak main B-aja gitu?" sindir Jimin.

"Ih ya gak juga kali kak...gimana sih?" mereka jadi tertawa sementara Sungchan hanya cemberut di kursi belakang tadinya niat mau pamer malah balik diejek Jimin.



"Hmm...papa ingin bertanya pada kalian?" Jimin dan Sungchan diam dan melihat ke papanya.

Becoming VIP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang