V13| Kepo

719 98 8
                                    



Meskipun rasa ingin tahu begitu kuat Jimin tak berani bertanya pada pasangan Jung. Ia khawatir Mama dan Papa-nya itu akan merasa bersedih jika ia bertanya-tanya tentang Mark jadi semuanya dia pendam saja dalam hati.

Mereka saat ini sedang berkumpul diruang keluarga begitu selesai makan malam.

"Papa aku berhasil masuk tim basket loh" kata Sungchan sumringah tapi papa Jung tak merespon dari saat makan malam pun banyak diam. Mama Jung menoleh ke suaminya.

"Sayang?" papa Jung menoleh "Kamu tak ingin mengucapkan selamat pada Sungchan?"

"Aah iya selamat Sungchan, papa bangga padamu?" ucapnya tapi wajah papa Jung terlihat bingung.

"Apa papa sakit?" tanya Sungchan khawatir. 

Jaehyun menggeleng "Tidak papa cuma agak lelah...kuharap kau bisa memberikan yang terbaik untuk tim Sungchan"

"Tentu saja pap"

Jaehyun menatap kedua anak dihadapannya ia teringat amplop merah yang diterima dua hari yang lalu. Ia masih tak percaya dengan apa yang tertera dalam amplop itu. Dipandanginya mereka lekat.

Apakah keputusannya mengadopsi kedua anak itu sudah tepat? itu yang sedang bergelut dalam benaknya sekarang.



"Oh iya Nyonya Lee menelpon kembali tadi siang dia beneran ingin sekali mengajakmu ke acara debut tapi karena kau menolak mama sudah sampaikan padanya agar tak mengharapkan kamu lagi"

"Terimakasih mam?" ucap Jimin ada perasaan sedikit lega.

"Sebenarnya jika kau tak menolak pun kami tak akan mengijinkanmu Jimin. Kau tahu para Vip itu terlihat ramah kepadamu tapi kita tak tahu apa yang mereka pikirkan jika tahu latar belakangmu. Mereka punya detektif yang sangat pandai untuk mengorek data pribadi seseorang, jadi kamu harus selalu ingat itu" papa Jung menjelaskan.

"Baik pa, aku juga tak ingin menyebabkan masalah di masa depan "

"Tapi  jangan merasa terbebani, kami ingin kamu menikmati masa mudamu dengan happy dan bebas Jimin"

"Tentu, terimakasih pap"





🌾

Jimin berjalan menuju kelas Nancy yang ada disebelah kelasnya. Ia menarik gadis itu menuju tangga darurat, Nancy diam saja sama sekali tak ada penolakan.

"Ada apa Jung? apa kau ingin berteman denganku atau ingin meneraktirku?" Jimin memandang wajah santai Nancy. Ia tak tahu kepribadian Nancy itu bagaimana tapi sepertinya gadis itu  tak terlihat terkejut.

"Jika kau bisa memberikan kebenaran padaku, aku akan mempertimbangkan untuk berteman denganmu?" Nancy mendengus mendengarnya.

"Kebenaran seperti apa yang kau ingin tahu"

"Kenapa memperingatkanku soal Lukas?" Nancy terdiam dan balas memandang Jimin dengan mata coklatnya. "Kau pasti punya alasan kan berkata seperti itu padaku" gadis itu kini malah tertawa.

"Hahahaha...aku cuma bercanda, lupakanlah saja apa yang kubilang...kau ini terlalu serius Jung?...kupikir ada apa, kau cuma membuang waktu istirahatku saja" ia mengomel sambil melengos pergi menuruni tangga.


Jimin segera mengikutinya dan mencekal lengannya.

"Apa maksudnya... apa kau hanya ingin mengerjaiku?"

Becoming VIP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang