V12| Amplop Merah

741 99 6
                                    




Sekertarisnya baru saja meletakkan surat- surat masuk sesuai rak. Jaehyun hanya melihat sekilas dan kembali bekerja tapi amplop merah yang diletakkan di tray khusus untuk surat pribadi menarik perhatiannya ada beberapa tumpukan surat pribadi yang belum sempat ia buka.

Tangannya meraih amplop merah itu tak ada pengirim tapi ada inisial yang membuat Jaehyun mengerutkan dahi.

Ia pun membuka surat itu dan sebuah foto jatuh meski heran melihat wajah difoto itu ia pun mulai membaca isinya.

Setelahnya sejam kemudian ia hanya melamun kosong di hadapan meja kerja. Jiwanya seperti sedang berkelana entah kemana sampai dering telpon membuat ia kembali ke kesadarannya.




🌾

Jimin ditemani Giselle menghabiskan makan siang di kantin. Sejak dekat dengan gadis itu Jimin tak perlu lagi merasa bingung jika istirahat karena ada Giselle yang menemaninya.

Dilihatnya Lukas dan dua temannya mendekat ke bangku yang diduduki Jimin.

"Jung Jimin kamu tak makan bersama kami lagi, apa kamu sudah punya teman sekarang?" tegur Lukas ia menoleh sekilas ke arah Giselle.

"Iya terima kasih atas bantuannya selama ini kak" balasnya tapi Lukas malah menepuk-nepuk atas kepala Jimin pelan dan menatap gadis itu dengan lekat.

"Eh?"  Jimin cukup terkejut dengan tindakan Lukas.

"Baguslah kau sudah ada teman, sepertinya tugasku mendampingi kamu sudah selesai, kalau begitu silahkan teruskan makannya" tak lupa kembali mengacak rambut Jimin sementara Giselle memandangnya dengan heran.



Berdua Giselle ia kembali ke kelas berjalan disepanjang koridor. Ia melihat Jeno sedang bersandar ketembok dan seorang gadis menemplok bersandar ke tubuh Jeno tangannya tersampir di bahu Jeno. 

Tiba tiba suara Haje yang meletakkan tangannya dibahu Jimin dan Giselle mengganggu telinga kedua gadis itu.

"Hei Nancy! Apa kau ini seekor cicak menempel seperti itu?" sindirnya cukup keras membuat gadis yang sedang bersama Jeno menoleh.

"Berisik! ganggu mulu!" ucap gadis bernama Nancy itu.

"Hih adatmu ya sungguh-sungguh"

"Bilang aja iri karena aku punya seseorang buat dipeluk dan itu pastinya bukan kamu" timpal Nancy santai.

"Lah bodo amat, bersyukur malah kamu jauh-jauh dariku" balas Haje.

Jimin teringat gadis bernama Nancy itu adalah orang yang dilihatnya makan di kantin berdua Haje dihari pertama masuk sekolah.


Tangan Haje masih dibahu Jimin dan Giselle. Mata Jimin saling bertatapan dengan Jeno. 'Apakah ini alasan Jeno minta dirinya untuk menolak permintaan Nyonya Lee menjadi pasangan di debut Jeno nanti?"

Jimin pun melepas tangan Haje dan menarik Giselle untuk beranjak dari sana, begitupun Nancy gadis itu tak lagi nemplok ke Jeno dan malah kini terlihat mengekor mengikuti Haje sambil masih ngoceh beradu mulut.

Sebelum melewati pintu kelas Jimin menoleh kearah Jeno berdiri. Dilihatnya Yeji teman sekelas Nancy ngobrol dengan Jeno yang masih bersandar pada tembok. Ia merasa penasaran tak seperti biasanya ada yang aneh dengan perasaanya karena sejak tadi pagi ia terus-terusan ingin menoleh ke Jeno bahkan saat dikelas.

Becoming VIP [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang