TIGA

940 55 0
                                    

Kayla mengetuk pintu ruangan Farhan. Ia hendak membuka pintu, namun seketika tubuhnya jatuh terduduk, terdorong oleh pintu karena seseorang telah membukanya dari dalam bersamaan dengan Kayla tadi.

"Aww!" Rengek Kayla, ia mendongak untuk melihat siapa yang telah membuatnya terjatuh. Saat tatapan mereka bertemu, Kayla merasakan ada sesuatu yang tak seperti biasanya. Degup jantungnya berdetak abnormal. Rasanya aneh, namun ia juga tidak tahu mengapa dirinya seperti ini.

"Maaf, saya tidak sengaja." Ucap seorang laki-laki berjas putih dengan memakai stetoskop dan membawa tensimeter di tangannya.

Kayla tersenyum sinis, "nggak bisa hati-hati ya, dok?"

Detik selanjutnya Kayla meringis, merasakan pantatnya yang begitu sakit.

Melihat itu membuat pria tersebut merasa bersalah, "maaf Kayla, saya benar-benar tidak sengaja." Ucapnya memohon.

"Kayla? Bagaimana dia bisa tahu nama gue?"

"Kata maaf nggak bisa mengembalikan pantat gue jadi nggak sakit." Tukas Kayla.

"Yaudah saya bantu kamu berdiri."

Pria itu hendak mengulurkan tangannya namun terpotong oleh ucapan Kayla.

"Nggak perlu, bisa sendiri."

Gadis itu lantas mencoba berdiri. Namun belum sempat berdiri, tubuhnya kehilangan keseimbangan. Dengan sigap, laki-laki dihadapannya menopang tubuh Kayla sehingga tidak terjatuh. Keduanya saling bertatapan dengan jarak yang cukup dekat.

Satu detik

Dua detik

Tiga detik.

"Kayla kamu udah disin--"

Ucapan Farah yang terpotong membuat pria itu sontak melepaskan tubuh Kayla darinya.

"Maaf," Ucap laki-laki itu.

"Makasih banyak loh dok, udah nolongin anak saya."

Kayla menatap Farah tak terima, "Ummi..."

"Kayla, kamu nggak tahu caranya berterimakasih yah, udah ditolongin juga."

"Apaan sih Mi, orang dia yang udah bikin Kayla jatuh."

"Sekali lagi saya minta maaf Kayla, saya benar-benar tidak sengaja tadi."

Kayla tidak menanggapi permintaan maaf dari pria itu. Dia berlalu meninggalkan keduanya dan masuk kedalam ruangan.

"Maafin kelakuan anak saya ya, dok."

Pria itu tersenyum, "tidak apa-apa ibu, saya permisi dulu ya."

Farah mengangguk lantas memasuki ruangan, menyusul Kayla.

"Kayla, kamu bisa nggak sih jaga sikap kamu didepan dokter Na--" Perkataan Farah terpotong saat melihat Kayla yang sedang memeluk Farhan dan menangis di dadanya.

"Abi... Maafin Kayla... hiks... Abi sakit pasti gara-gara Kayla, kan?"

"Maafin Kayla ya, Bi. Kayla belum bisa jadi anak yang baik. Kayla masih sering nakal, rewel, manja, pokoknya Kayla nggak pantas jadi anak Abi sama Ummi." Ucap Kayla sembari terisak.

"Ssstttt... Jangan berkata seperti itu. Abi sakit karena Allah sedang memberi ujian kepada Abi, nak. Bukan karena Kayla."

Farah tersenyum, mendekati keduanya lalu mengelus punggung Kayla.

"Udah, jangan sedih lagi. Abi nggak papa kok, nak."

Kayla melepas pelukannya, ia lantas duduk disebelah brankar.

After With You (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang