"Kukira, rasa itu telah lama hilang. Ternyata masih ada sisa meski hanya secuil perasaan."
-Kayla Syahla Andira
---------
Bulan telah menampakkan diri, ditemani bintang yang tampak bersinar di langit malam. Angin berembus, menerpa wajah cantik seorang wanita yang tengah termenung di balkon kamar sembari menatap gelapnya langit malam. Tatapannya kosong, raut wajahnya datar. Tanpa memedulikan dinginnya malam, wanita itu enggan meninggalkan balkon kamarnya.
"Darren," lirihnya.
"Kenapa kamu kembali disaat aku udah bisa melupakanmu? Kenapa kamu datang disaat aku mulai mencintai suamiku? Sebenarnya apa maksud Tuhan mempertemukan kita kembali?"
"Ya rabb, perasaan itu telah lama hilang, tetapi mengapa seakan masih ada sisa?"
"Kayla," Panggil Naufal dari dalam kamar.
Kayla tidak menoleh, ia masih hanyut dalam pikirannya. Semenjak mereka pulang, sikap Kayla memang berbeda. Wanita itu menjadi banyak diam dan tak jarang melamun.
Naufal berjalan mendekati istrinya yang bahkan tak bergerak sedikitpun. Dia memeluk tubuh Kayla dari belakang.
"Sayang, kamu kenapa hm?" bisik Naufal lembut di dekat telinga Kayla.
Tak langsung menjawab, Kayla memutar tubuhnya menghadap Naufal. Ia tersenyum lalu menatap suaminya penuh arti.
"Kenapa sih liatinnya gitu banget?" Tanya Naufal sambil menaikkan alisnya sebelah.
"Mau nagih yang tadi pagi." Ucap Kayla langsung ke intinya.
Naufal tampak berpikir sejenak. Ia mengingat-ingat ucapannya tadi pagi waktu bersama Kayla.
"Tadi pagi?" Ulangnya.
"He'em."
"Mas ada janji sama kamu?"
"Astaghfirullah, ya Allah, mas lupa?" Kesal Kayla. Bisa-bisanya suaminya ini tidak mengingatnya.
"Janji apa sayang?"
Sebenarnya, Naufal ingat dengan janjinya tadi pagi. Hanya saja, ia ingin Kayla yang memintanya duluan.
"Dah lah, nggak jadi. Kayla mau tidur aja."
Kayla menghentakkan kaki. Berjalan menuju kamar. Tapi Naufal dengan gesitnya menahan pergelangan tangan Kayla.
"Mas udah inget?" Tanya Kayla menatap suaminya penuh harap.
"Maafin mas ya, mas mungkin lupa. Tapi mas inget dengan satu hal ini, sayang."
Kayla menaikkan satu alisnya, "apa?"
"Kita ke kamar."
Setelah mengucapkan itu, Naufal langsung membopong tubuh Kayla dan masuk ke dalam kamar.
"Kapan suami tampanmu ini ingkar janji, hm?" Ucap Naufal sambil merebahkan tubuh Kayla dengan hati-hati layaknya sebuah intan yang sangat berharga.
Naufal menundukkan wajahnya menghampiri wajah cantik Kayla, lalu menciumi seluruh wajah istrinya mulai dari kening, kedua mata, hidung, dagu, dan bibir. Keduanya saling melumat, hingga akhirnya Naufal mulai menurunkan bibirnya menuju leher Kayla.
KAMU SEDANG MEMBACA
After With You (On Going)
RomanceTerimakasih telah hadir dihidupku. Senang dipertemukan denganmu, Kayla Anandira. -Naufal Khalif Al-Husayn- Kisah kita masih belum usai, itulah sebabnya semesta mempertemukan kita (lagi). -Darren Aliandra Putra- Dear my future gus, Aku ikhlaskan kepe...