••••
Sudah hampir genap tiga bulan Kayla berada di pesantren. Tempat yang sangat membosankan menurut dirinya. Namun, lambat laun kata membosankan tersebut telah berganti menjadi menyenangkan. Meski perlahan, tetapi pasti. Ya, kini dia tengah merasakannya.
Bukan hanya itu, bahkan sedikit demi sedikit kelakuan Kayla sekarang juga telah berbeda dari sebelumnya. Meski tidak sepenuhnya berubah, namun hal tersebut menjadi sebuah kemajuan bagi seorang Kayla Syahla Andira.
Dan, terkait perjodohan, sampai saat ini juga Kayla masih belum bisa menerimanya. Terlebih, hatinya masih mencintai Darren. Mungkin akan sangat sulit jika harus berpisah dengan sosok yang telah ia kenal sejak kecil. Apalagi laki-laki yang akan dijodohkan dengannya adalah orang yang baru saja ia kenal, wajar jika ia bersikeras menolak. Meskipun demikian, hal itu tidak mengubah apapun keputusan Farhan.
Berbagai cara telah ia lakukan untuk menggagalkan rencana perjodohan itu. Namun, sekeras apapun ia mencoba tetap saja gagal. Hasilnya selalu nihil.
"Mungkin jika gue berhasil buat cowok itu ilfeel sama gue, dia akan ngebatalin perjodohan itu, dan gue, nggak jadi dijodohin. Kalau gue nggak jadi dijodohin, itu artinya gue masih ada peluang untuk bisa sama Darren." Gumam Kayla, saat ini ia tengah berada di atas pohon mangga dekat lapangan pesantren.
"Kesimpulannya, gue harus berhasil buat dia ilfeel."
Mata Kayla menyapu sekeliling, melihat ke arah bawah. dan secara tidak sengaja ia menangkap sosok yang beberapa detik lalu terlintas dipikirannya. Sepintas ide cemerlangnya muncul kala itu.
"Satu... dua... tiga... " Hitungnya dalam hati.
Dan dalam hitungan ketiga, ia bersiap untuk menjalankan aksinya.
"Hai, gus!"
"A'udzubillahiminasyaithonirrajiim!!!" Kaget seorang cowok yang menjadi sasaran Kayla. Ia terkejut karena tiba-tiba saja ada makhluk yang loncat dan jatuh tepat dihadapannya.
"Kok ta'awudz? Gue manusia ya gus, bukan setan!" Sewot Kayla.
"Ngapain diatas?" Tanya cowok itu yang tak lain adalah Gus Naufal.
"Mangganya enak. Dokter mau?" Kayla menunjukkan buah mangga yang berada di tangannya. Ia hendak memberikannya ke Gus Naufal, namun dengan cepat pria itu menggeleng.
"Eumm... enak banget loh dok. Ya kali nggak mau."
Gus Naufal menatap Kayla sekilas. Ia bergidik ngeri melihat Kayla yang tengah memakan mangga. Gadis itu memakannya tanpa mengupasnya terlebih dahulu. Bagaimana bisa? Bahkan manusia normal pada umumnya takkan melakukan hal menjijikkan seperti itu.
"Dokter nggak usah heran, gue itu bestinya monyet sama tarzan. Sejak kecil, gue udah dilatih makan seperti ini."
Kayla kembali melahap buah mangga persis seperti cara makannya tarzan. Sungguh, tidak ada anggun-anggunnya sekali besti!
"Makan buah mangga di pagi hari itu tidak dianjurkan. Bahkan tidak baik untuk kesehatan. Pasalnya, mangga memiliki kandungan fruktosa yang lebih tinggi daripada glukosa, ketidakseimbangan yang membuat mangga sulit diserap oleh tubuh."
"Apalagi mangganya nggak dikupas dan dicuci, bisa dibayangkan berapa banyak kuman dan bakteri yang ada dalam mangga itu lalu termakan oleh kamu?" Sindir Naufal disertai kekehannya.
"Lohhh... dokter nggak tau, justru makan mangga tanpa dikupas dan dicuci itu ada kandungan vitaminnya loh, dok."
Naufal mengernyit, "Apa?"
"Vitamin J." Jawab Kayla dengan entengnya.
"Vitamin J?"
"Iya, vitamin jorok, hahahaaa...."
Tawa Kayla seketika pecah. Ia menatap Naufal yang hanya menatapnya tanpa ekspresi. Lagi-lagi pria itu memasang wajah datar.
"Bye dok, gue duluan, ya. Semoga dokter nggak bosen kalo ketemu sama gue lagi." Pamit Kayla lantas berjalan meninggalkan Naufal.
Naufal menggelengkan kepalanya, "cantik, tapi minus akhlak." Ia tak habis pikir abahnya menjodohkan dirinya dengan perempuan modelan Kayla. Ia sendiri juga tidak menyangka bahwa perjodohan itu telah direncanakan bahkan saat umurnya masih kanak-kanak.
-----------
-TBC-
KAMU SEDANG MEMBACA
After With You (On Going)
RomanceTerimakasih telah hadir dihidupku. Senang dipertemukan denganmu, Kayla Anandira. -Naufal Khalif Al-Husayn- Kisah kita masih belum usai, itulah sebabnya semesta mempertemukan kita (lagi). -Darren Aliandra Putra- Dear my future gus, Aku ikhlaskan kepe...