DUAPULUH

683 30 0
                                    

Naufal yang mendapat kabar bahwa Kayla sudah berada di rumah, saat itu juga ia segera memutar balikkan mobilnya. Untung saja, ia belum terlampau jauh sehingga untuk sampai di rumah gadis itu tidaklah lama.

"Kayla udah ada di kamarnya. Susul gih!" Titah Farah kepada Naufal setelah menjelaskan alasan Kayla pergi.

Wanita paruh baya itu memang memaklumi tindakan putrinya. Tetapi, tetap saja ia tidak mentoleransi kesalahannya yang tidak memberitahunya terlebih dahulu. Karena hal itu dapat membuat semua orang khawatir seperti tadi.

Naufal mengetuk pintu kamar Kayla. Ia sempat menahan rasa gugupnya yang bergejolak saat mengingat akan bertemu dengan istrinya.

Tidak lama, pintu kamar terbuka dan menampilkan sosok gadis dengan masih mengenakan gaun pengantin. Naufal tertegun melihat gadis itu. Benar-benar cantik meski penampilannya sudah berantakan.

Kayla yang ditatap seperti itu, jantungnya mendadak berdetak kencang.

"Nga-ngapain lo ke kamar gue?" Tanya Kayla gugup.

"Gue kan suami lo, itu artinya, kamar lo juga kamar gue lah."

Naufal mendekati Kayla, ia lantas memegang ubun-ubun gadis itu sembari mengucapkan doa ;

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَخَيْرِ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ ، وَأَعُوْذَ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتَهَا عَلَيْهِ

"Allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirimaa jabaltahaa 'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha 'alaih."

Cup.

Sebuah kecupan dari bibir Naufal berhasil mendarat tepat di kening Kayla. Tentu saja, gadis itu terperangah kaget. Namun anehnya, ia tidak menolak ataupun menghindar saat mendapat perlakuan seperti itu dari Naufal.

"Lo siap-siap, gih! Sebentar lagi lo akan ikut gue." Ucap Naufal tiba-tiba.

"Ke-kemana?"

"Rumah kita."

"Rumah?" Tanya Kayla heran. Pasalnya, Naufal tidak pernah membahas soal rumah sebelum pernikahannya dilaksanakan. Lalu sejak kapan cowok itu membangun rumah? Tidak mungkin, kan, tiba-tiba langsung jadi gitu aja. Pikirnya.

"Udah, lo siap-siap aja! Gue tunggu dibawah."

Naufal lantas keluar dari kamar Kayla, membiarkan gadis itu untuk bersiap-siap. Sedangkan Kayla, ia terdiam sembari menatap kepergian Naufal. Sampai saat ini, gadis itu masih tidak menyangka jika dirinya telah berganti status menjadi seorang istri. Terlebih lagi, menjadi istri dari seorang gus di pesantren tempat dirinya dipondokkan. Sungguh, ini bukan salah satu dari daftar impiannya.

°°°

"Kalian nggak mau nginep dulu satu hari?" Tanya Farah sembari mengantar anak gadisnya dan menantunya ke depan pintu rumah.

Naufal tersenyum, "ummi, kita bakalan sering-sering main kesini, kok."

"Abi titip Kayla, ya, Fal. Cubit aja kalau anaknya rewel."

"Ihh, abi, masa dicubit, sih!" Bela Kayla tak terima.

"Ya udah, cium aja kalo gitu."

Seketika kedua bola mata Kayla membulat sempurna saat mendengar ucapan Farhan barusan.

"Abi bercanda, tapi kalau Naufal serius mau gitu, ya, gapapa."

"Tenang aja, bi, Naufal akan menjaga Kayla dengan baik. Sesuai janji Naufal pada abi." Ucap Naufal yang melegakan hati Farhan.

"Berbahagialah, nak. Semoga rumah tangga kalian diberkahi."

Setelah berpamitan, Kayla memasuki mobil bersama dengan Naufal. Meninggalkan rumah yang selama belasan tahun ia tempati. Dan juga, meninggalkan abi dan umminya yang telah merawatnya sejak kecil hingga sampai sekarang. Ia akan menyambut kehidupan baru, tempat tinggal baru, suasana baru, dan orang baru. Naufal.

Bagi Kayla, Naufal tetaplah orang baru. Sosok yang tak lama ia kenal. Seorang pria yang dengan tiba-tiba melamarnya, lalu menjadikannya sebagai seorang istri. Dan, kini, pria itu telah resmi menjadi suaminya, kekasih halalnya. Meski hingga saat ini hati Kayla masih tertambat pada pria lain, tetapi harapannya tak muluk agar ia bisa melupakan Darren dan mencintai Naufal.

























-----

-TBC-

After With You (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang