6 TAHUN 5 BULAN KEMUDIAN
Istanbul, Turki"Barakallah fii 'umrik, Khansa." Ucap seorang pria yang masih mengenakan jas dokternya.
"Ayah!"
Pekik gadis kecil bernama Khansa, ia lantas berlari dan memeluk sang ayah, cinta pertamanya.
"Selamat ulang tahun, cantiknya ayah! Tumbuh jadi anak perempuan yang hebat, ya, sayang." Pria itu mengusap lembut rambut putrinya yang dikepang dua. Ia lantas mengurai pelukannya, lalu mencium kening putrinya lamat. "Mau kado apa dari ayah?"
Gadis itu menggeleng kecil, "Nggak ayah, Khansa nggak minta kado apa-apa dari ayah. Adanya ayah dalam hidup Khansa adalah hadiah terindah yang Allah kasih buat Khansa."
Mendengar penuturan putrinya, pria itu tersenyum, "putri ayah sekarang udah besar, pintar sekali."
Khansa terkekeh kecil mendengar pujian dari ayahnya.
"Bunda mana, sayang?" Tanya pria itu yang tidak melihat keberadaan istrinya.
"Bunda di kamar, yah. Tadi habis main bareng Khansa."
"Oke sayang, ayah nyusul bunda dulu ke kamar, ya. Kamu siap-siap, habis ini kita jalan-jalan."
"Jalan-jalan?" Tanya Khansa antusias.
Pria itu mengangguk, "ya sayang, kita jalan-jalan ke tempat favorite kita bertiga."
"Yeayyy! Makasih ayah. Sayang ayah banyak-banyak." Pekik Khansa girang. Gadis kecil itu lantas berhambur memeluk kaki sang ayah. Namun tak lama, ia melepas pelukannya dan membiarkan ayahnya untuk menemui bundanya.
--------------
"Assalamualaikum, zaujati."
Seorang wanita yang dipanggil zaujati itu menoleh, "mas Naufal?"
Naufal lantas memeluk erat wanita itu. "Kayla, maafin mas. Mas nggak punya banyak waktu untuk kalian." Ujar Naufal.
Kayla mengelus punggung Naufal lembut. "Mas nggak salah, kok. Lagian mas sibuk kerja kan juga buat kita." Balas Kayla.
Ya, saat ini Naufal telah bekerja di sebuah rumah sakit ternama di Turki. Kesibukannya menjadi dokter spesialis terkadang membuatnya merasa bersalah karena tidak memiliki banyak waktu untuk istri dan juga anaknya, Khansa.
Naufal melihat istrinya tengah memegang sebuah foto di tangan kirinya. Ia lantas mengurai pelukannya, lalu melihat foto itu.
Foto dirinya tengah menggendong Khansa empat tahun yang lalu.Khansa Anindya Hussain, gadis kecil yang menggemaskan itu saat ini usianya telah menginjak 6 tahun. Hidup dengan dilimpahi rasa kasih sayang dan perhatian oleh kedua orang tuanya tak pernah sekalipun membuatnya merasa kekurangan. Ia tumbuh menjadi anak perempuan yang cantik, cerdas, dan mandiri.
"Putri kita sekarang udah besar, sayang. Cantik, seperti bundanya."
Kayla tersenyum mendengar pujian dari Naufal, ia lantas menatap wajah suaminya penuh arti. "Terima kasih ya, sayang. Terima kasih telah menjadi cinta pertama untuk Khansa. Terima kasih udah jadi sosok ayah yang baik dan penyayang. Terima kasih atas cinta dan kasih sayangmu kepada Khansa, mas. Terima kasih— "
"Ssttt, aku mencintai Khansa dengan sepenuh hati, sejak dulu, sekarang, dan seterusnya, sayang. Tuhan memberikan kita kebahagiaan lewat Khansa. Hidup kita semakin lengkap dengan kehadiran putri kita, Khansa." Ucap Naufal tulus.
Mendengar itu, Kayla hampir saja menitikkan air mata saking terharunya. Betapa ia sangat bersyukur memiliki suami seperti Naufal yang menyayangi Khansa bahkan menganggapnya seperti putri kandungnya.
"Sayang, mau nggak kita rayain ulang tahun Khansa?" Tanya Naufal seketika.
"Memangnya mas nggak lagi ada kerjaan?"
"Mas dapet cuti, sayang. Kita jalan-jalan, yuk!"
Ajakan Naufal membuat senyum Kayla otomatis merekah. Pasalnya semenjak Naufal menjadi dokter spesialis, mereka jarang ada waktu untuk liburan.
"Jalan-jalan kemana, mas?"
"Eum, kemana, ya? Kamu pengennya kemana?" Tanya Naufal balik.
"Aku mah terserah mas aja mau kemana."
"Ke tempat favorite kita gimana?"
"Mauuu... " Ucap Kayla binar. Naufal yang melihatnya pun gemas dengan Kayla yang masih sama seperti dulu. Bahkan sifat kekanak-kanakannya tidak hilang meski ia sudah memiliki anak.
"Aku melupakan sesuatu." Ujar Naufal.
"Apa sayang?" Tanya Kayla bingung.
Naufal maju selangkah mengikis jaraknya pada Kayla. Kini, wajah Naufal sedikit menunduk untuk menjajarkannya dengan wajah Kayla. Akhirnya, bibir Naufal menempel tepat di bibir ranum Kayla.
Tubuh Kayla seketika merasa kaku mendapat ciuman tiba-tiba dari suaminya. Bahkan kini Kayla telah menutup matanya saat Naufal menggerakkan bibirnya disekitar bibir Kayla.
"Dah sisanya nanti malem." Ucap Naufal mengakhiri ciuman bibir itu.
Kayla tersenyum, kedua pipinya memerah mendengar ucapan Naufal barusan. Perutnya seakan ada banyak ribuan kupu-kupu yang berterbangan. Mungkin, sudah saatnya ia memberikan keturunan untuk Naufal.
---------------
Holaaa gaisss, gimana chapter ini?
Makin uwu aja gak sihh? Haha, sekali-kali aku kasih scene yang uwu.
Kira2 ada yg kangen Darren gak yaa?
Btw makasiii gaiss selamat membaca 💖
KAMU SEDANG MEMBACA
After With You (On Going)
RomanceTerimakasih telah hadir dihidupku. Senang dipertemukan denganmu, Kayla Anandira. -Naufal Khalif Al-Husayn- Kisah kita masih belum usai, itulah sebabnya semesta mempertemukan kita (lagi). -Darren Aliandra Putra- Dear my future gus, Aku ikhlaskan kepe...