LIMA BELAS

655 40 0
                                    

---------

"Aamiin..." Ucap Kayla diakhir doanya. Ia telah selesai melakukan shalat istikharah. Belakangan ini, Kayla memang sering melakukan shalat malam. Namun kali ini ia memilih untuk shalat istikharah setelah melakukan shalat tahajud.

Kayla segera merapikan mukena yang telah dipakainya lalu beranjak ke tempat tidur. Ia menatap langit-langit kamarnya. Dalam hati ia berkata, semoga ini yang terbaik buat Kayla ya Allah. Maafin Kayla jika nantinya keputusan yang Kayla ambil akan menyakiti banyak orang. Termasuk orang yang begitu tulus mencintai Kayla.

Beberapa jam yang lalu Kayla pulang ke rumahnya, mendadak dijemput oleh Pak Dodot, supir Farhan. Awalnya Kayla bingung, namun saat memasuki rumah, rasa kebingungan itu justru semakin bertambah. Di ruang tamu sudah ada Hafizh, Abah Husayn, Farhan, Farah, dan juga Naufal.

Yaps, Naufal datang bersama keluarganya untuk melamar Kayla. Ini mungkin terkesan mendadak bagi Kayla, tetapi hati Naufal berkata ini sudah waktunya. Sehingga cepat atau lambat, ia harus segera mengutarakan niat baiknya di depan orang tuanya dan orang tua Kayla.

Terkait jawaban yang Kayla berikan, sungguh ini diluar ekspektasi Naufal dan bahkan semua orang di ruang tamu yang mendengar jawaban itu.

"Kayla terima lamaran Gus Naufal. Dan Kayla ingin pernikahannya dilaksanakan di waktu dekat ini, tanpa harus menunggu Gus Naufal selesai coas." Ucap Kayla dengan yakinnya, meski ia tahu jawaban yang ia berikan terkesan buru-buru.

"Baik, saya siap jika pernikahan dilakukan dalam waktu dekat. Kalo perlu minggu ini menikahnya." Jawab Gus Naufal tak kalah mengejutkan.

"Hey... Kalian jangan bercanda. Ini pernikahan loh, bukan permainan balapan menang." Timpal umi Farah yang terkejut mendengar ucapan Kayla dan Gus Naufal barusan.

"Kayla, abi harap kamu nggak lagi main-main." Imbuh abi Farhan.

"Nggak kok, bi, kami serius. Ya kan, gus?"

Gus Naufal mengangguk membuat Kayla menyimpulkan senyumnya sedangkan yang lain merasa heran terhadap sikap Kayla dan juga Gus Naufal.

"Ya sudah, biar nanti saya tentukan tanggal pernikahannya. Dan seperti yang putra saya katakan, pernikahan akan dilaksanakan minggu ini." Pungkas Husayn mengakhiri perbincangan pada malam hari ini.

____________

"Kayla... "

Suara lembut Farah memanggil putrinya yang sedari tadi termenung di dalam kamar.

"Sayang... "

"Kayla... "

Masih tidak ada jawaban dari sang pemilik nama.

Farah mendekat dan duduk disebelah Kayla yang membuat gadis itu sontak menoleh.

"Ummi... "

"Kamu ini lagi ngelamunin apa sih, sayang? Dari tadi ummi panggil nggak nyahut,"

"Ada apa hm? Ceritain ke ummi, nak."

"Mii... Keputusan Kayla semalem bener nggak ya? Apa nggak terlalu buru-buru?" Kayla mencoba mengutarakan apa yang menjadi kegelisahannya sejak tadi malam.

"Kamu ngerasa itu nggak bener?" Farah terkekeh.

Beberapa detik kemudian wanita itu tersenyum, "sayang, apapun keputusan yang kamu ambil, jika itu baik ummi akan selalu dukung kamu, nak."

Tanpa aba-aba, air mata Kayla menetes dengan sendirinya. Entah mengapa, ia merasa sangat bersalah dengan keputusan yang ia ambil.

"Ssttt, udah, jangan nangis. Masa iya, mau ketemu calon suami matanya sembab gitu."

Kayla mengerutkan kening, ia tampak bingung dengan ucapan Farah barusan.

Seolah tahu, Farah menjelaskan apa yang dimaksud dirinya.

"Naufal nungguin kamu dibawah, kamu siap-siap gih! Bukannya hari ini kalian mau fighting baju pernikahan?"

Kayla terkekeh mendengar ucapan umminya, "fitting ummi... fitting... "

"Haha, iya tahu, ummi sengaja aja lucu."

Fitting baju pernikahan? Yang benar saja? Perasaan lamaran baru aja tadi malam.

"Kayla.. hey! Kok malah ngelamun lagi. Udah sana siap-siap! Kasihan loh, Naufal nungguin kamu dari tadi."

"I-iya mii.. "

"Ya sudah, Ummi ke bawah dulu ya, mau ketemu calon mantu, kamu jangan lama-lama dandannya!" Ujar Farah sebelum meninggalkan Kayla yang sedang mulai berdandan.

Wanita itu lantas duduk di depan calon menantunya. "Minumannya diminum dong Fal, kasihan kamu udah nunggu lama."

"Nggak papa kok tante, itung itung simulasi jadi suami yang lagi nunggu istrinya dan-- "

Belum sempat Naufal menyelesaikan kalimatnya, Kayla sudah muncul dan berdiri didepannya. Pria itu terpana melihat Kayla yang mengenakan gamis berwarna biru muda dengan balutan hijab yang senada. Mungkin karena ini baru pertama kalinya Kayla memakai gamis.

Sepersekian detik Naufal masih dalam tatapannya, hingga deheman dari Farah berhasil menyadarkannya.

"Udah, yuk!" Ajak Kayla, gadis itu lantas berpamitan kepada umminya begitupun dengan Naufal.

---------

-TBC-

After With You (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang