Dua Puluh Tiga

929 130 48
                                    

A/N :

KookMin kembali. Tapi ngajak TaeGi kok 😘😘

*******

"Kau kenapa sih?" tanya Yoongi.

Jimin menggeleng.

"Kalau tidak kenapa-kenapa lalu kenapa diam saja?"

Jimin tak menjawab.

"Hamil?"

"Ha? Sembarangan!"

"Makanya jangan diam saja!"

Bukannya menjawab, Jimin malah bangkit dari tempat tidur dan membuka lemari. Ia mengambil sebuah kotak dan meletakkannya di dekat Yoongi.

"Buka saja."

Yoongi membukanya dan melihat entah berapa banyak amplop kuning.

"Ini kan dari penggemar rahasiamu."

"Dulu, iya. Sekarang bukan rahasia lagi."

"Sudah tahu orangnya?"

Jimin mengangguk.

"Siapa?"

"Jeon Jungkook."

Yoongi memaksa otaknya berpikir namun sama sekali tak mengenali Jeon Jungkook di memorinya.

"Siapa itu?"

"Kau tidak akan percaya. Dia kapten di satuanku."

Alis Yoongi naik dan mulutnya membuka dan menutup seperti ikan mas koki.

"Melihatmu begini, apa artinya kau tidak senang kaptenmu adalah orangnya?"

"Ya...tidak...entahlah." Jimin menelungkupkan tubuh di kasur. "Aku menceritakan orang ini padanya, kau tahu. Dia tidak mengatakan apa-apa tapi waktu aku datang ke café yang disebutkan di surat, dia di sana. Dia bahkan duduk di tempat yang ditulis di surat dan meletakkan topi berlogo Yankee di atas meja. Seperti di surat."

"Lalu masalahnya apa?"

"Masalahnya dia terlalu sempurna, Dude! Dia tampan, tinggi, berotot, misterius. Dia tipeku, Yoongi-ah!"

Yoongi menggaruk kepalanya. Sumpah, dia bingung sekali dengan sahabatnya. Bukankah kalau Si Kapten adalah penggemarnya plus tipenya, Jimin seharusnya senang? Iya, kan?

"Aku belum menemuinya atau menghubunginya lagi sejak saat itu." Jimin menghela nafas. "Aku bingung harus bagaimana."

"Apa dia memintamu menjadi kekasihnya?"

"Tidak."

"Apa dia ingin menikahimu?"

"Tidak."

"Dia bukan penguntit atau penjahat kelamin, kan?"

Jimin melirik sengit ke arah Yoongi.

"Relax, Man! I'm just asking (Santai, Bung! Cuma bertanya)."

Yoongi membaringkan diri di samping Jimin dan menatap langit-langit kamar.

LawlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang