Taehyung masih setia memperhatikan wajah pulas Yoongi yang tertidur di sampingnya. Yoongi menolak berjauhan dari Taehyung barang semenit saja. Ia selalu mengekori kakaknya ke mana saja sejak mereka kembali bertemu setelah terpisah dua tahun. Yoongi bahkan rela berdiri lama di depan kamar mandi selama Taehyung berada di dalamnya.
"Pipinya menggemaskan. Ingin rasanya kucubit," batin Taehyung.
Tangannya terulur mengusap rambut milik Yoongi, menikmati teksturnya yang halus. Ia beralih ke pipi Yoongi dan menelusurinya dengan telunjuk.
"Akhirnya bisa melihatmu lagi. Hyungie benar-benar merindukanmu."
Taehyung betah mengamati Yoongi hingga entah hingga pukul berapa ia jatuh terlelap. Kedua matanya terbuka perlahan ketika ba-tiba sesuatu yang basah mendarat di pipinya.
"Hnngg...Ugi sudah bangun," ujarnya dengan mata yang masih terasa berat. Lamat-lamat, ia mendengar suara tangis Yoongi dan membuka matanya sempurna. "Ada apa? Kenapa menangis, hm?"
"Ugi mimpi Hyungie...hiks...pergi jauh dan tidak mau pulang. Hyungie hiks...tidak mau bertemu Ugi lagi."
Taehyung membawa Yoongi ke dalam pelukannya dan dapat ia rasakan betapa erat pelukan Yoongi di tubuhnya.
"Itu cuma mimpi," bisik Taehyung pelan sambil mengusap punggung Yoongi. "Hyungie janji tidak akan meninggalkan Ugi."
Yoongi mengangguk pelan. Ia terbuai usapan lembut di punggungnya yang membuatnya kembali terlelap.
Taehyung pelan-pelan meletakkan Yoongi di tempat tidur dan kembali memandangi wajah terlelapnya.
"Apa Ugi akan marah kalau tahu Hyungie akan pindah dari sini?"
---
Yoongi membuka pintu setelah mendengar bunyi bel. Ia masih mengenakan seragam sebab baru saja sampai di rumah.
"Halo, Ugi!"
Yoongi mengerutkan alis kala bertatap muka dengan Sang Tamu yang selama dua tahun terakhir tak dilihatnya.
"Halo, Jennie Noona."
"Coba tebak Noona bawa apa?" Jennie mengangkat sebuah kantong plastik di tangannya.
"Pasti mandu lagi."
"Ooooo Ugi pintar sekali. Nah ini untuk Ugi."
"Terima kasih."
Yoongi mempersilakan wanita tersebut masuk sebelum menuju dapur dan memindahkan mandu ke dalam piring.
"Tae Oppa pasti belum pulang, kan?"
"Kalau sudah tahu kenapa tanya?" cibir Yoongi di dalam hati.
"Ugi tahu tidak? Noona senang sekali hari ini karena Tae Oppa mengajak makan malam bersama terus menonton film di bioskop."
Yoongi menghentikan tangannya yang hampir menyuapkan mandu ke mulutnya dan menoleh ke arah Jennie.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lawless
RomanceKim Taehyung baru berumur sepuluh ketika takdir mempertemukannya dengan Tuan dan Nyonya Min. Ia, yang hanya anak jalanan itu, disambut dengan baik oleh Tuan dan Nyonya Min bahkan dianggap sebagai bagian dari keluarga mereka. Kim Taehyung terus ting...