Sembilan Belas

875 135 96
                                    

"Ini minum dulu."

"Terima kasih, Eomma."

Taehyung mengangkat segelas es jeruk buatan Sang Ibu dan meneguknya. Ia meletakkan gelas di meja sebelum menegakkan badan dan menatap kedua orang tua angkatnya.

"Taehyungie, kau minta pernikahanmu dengan Jennie dibatalkan apakah karena Ugi?" tanya Nyonya Min langsung.

Taehyung menarik nafas dan berujar, "Ya."

"Jennie tahu alasannya?"

Taehyung mengangguk.

"Sejak kapan?"

"Apanya?"

"Tidak usah pura-pura tidak mengerti. Sejak kapan kau menyukai Ugi?"

Taehyung berdeham, melegakan tenggorokan, sambil menggaruk pipinya.

"Mulai kapan, aku tidak tahu. Sepertinya sejak bertahun-tahun lalu. Waktu harus meninggalkan rumah untuk wajib militer, rasanya berat sekali berpisah dengan Ugi. Ugi yang selalu menjadi penyemangatku setiap kali lelah dan putus asa. Tapi, aku sadar tidak bisa seperti itu karena faktor usia yang terlalu jauh dan karena kami berdua anak Eomma dan Abeoji."

Suami-Istri Min masih mendengarkan tanpa menyela. Taehyung kesulitan menebak apa yang ada di dalam benak keduanya setelah mendengar pengakuannya.

"Makanya aku memutuskan pindah dari sini dan menjalin hubungan dengan orang lain agar aku melupakan perasaanku yang tidak pantas."

"Dan membuat orang lain itu berharap semakin tinggi padamu," ungkap Nyonya Min.

"Benar. Ketika tahu Yoongi memilih ke London, aku tidak bisa bernafas. Aku kehilangan penyemangat, kehilangan separuh nyawa. Semuanya membuatku sadar bahwa bukan Jennie yang kuinginkan di sampingku."

Min Kyunghoon memperhatikan istrinya yang menghela nafas dan memijat pangkal hidungnya.

"Kau baik-baik saja?" tanyanya.

Kim Jinkyung menggeleng.

"Dia adikmu, Tae. Keluargamu."

"Eomma, maafkan aku karena perasaan istimewa yang kumiliki untuk Yoongi. Percayalah kalau bisa memilih, aku akan memilih orang lain supaya kebingungan ini tidak akan terjadi."

Nyonya Min menarik nafas berat lalu berdiri dan meninggalkan suaminya serta Taehyung, mengurung diri di dalam kamarnya. Taehyung merasa dirinya sangat tak tahu malu mengingat kebaikan pasangan Min tersebut yang menyelamatkan hidupnya dari jalanan namun akhirnya jatuh cinta pada putra kandung mereka yang seharusnya 'hanya' menjadi adiknya.

"Taehyung-ah."

"Ya, Abeoji?"

"Berikan Eomma waktu untuk berpikir. Ini cukup mengejutkan untuk kita semua."

Taehyung mengangguk.

"Istirahatlah di kamarmu. Kau juga perlu menenangkan diri."

---

Taehyung belum kembali ke rumah keluarga angkatnya sejak seminggu yang lalu. Ia berpikir bahwa sebaiknya ia menjauh agar ibunya tak bertambah marah jika melihatnya. Namun wanita tersebut adalah orang tuanya yang merawatnya sejak umur 10 tahun. Taehyung merindukannya.

Hari Minggu pagi, Taehyung memutuskan akan mengunjungi rumah orang tuanya. Sebagai anak, ialah yang harus mengalah lebih dulu. Apalagi mengingat semua kasih sayang dan kemewahan yang ia dapat dari pasangan Min tersebut.

Taehyung memeriksa penampilannya di kaca. Ia puas dengan penampilannya lalu meraih kunci mobil. Ia berniat mampir ke toko kue dan membeli kue kesukaan Sang Ibu. Dianggap sebagai sogokan tak apalah. Kan memang niatnya begitu.

LawlessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang