6. Willona, Siapa?

157 37 15
                                    


Rencana kemarin, langsung akan Serina jalankan. Alias, dia akan mengajak William jalan-jalan dan camping di salah satu hutan yang menang sering menjadi tempat keluarga bersantai.

"Hutannya ada sinyal nggak?" tanya William.

Serina terlihat berpikir. "Ada kali, atau nggak ada."

"Kalau nggak ada sinyal, kita cari tempat lain yaa?"

"Loh, kenapa emangnya?"

"Aku harus terus siaga siapa tau ada penelitian lagi 'kan. Jaga-jaga aja, Rin."

Serina terlihat tidak puas dengan jawaban William. Penelitian macam apa yang mengganggu hari libur mahasiswanya? Lagi pula, sudah satu kali, jika sampai dua itu sudah tidak bisa di toleransi.

Karna tidak ingin merusak hari mereka, Serina rela mencari informasi tentang ada atau tidak adanya sinyal di hutan yang akan mereka datangi ini.

Mendapat jawaban dari temannya, Serina bernapas lega dan segera memberi tahu William.

"Ada kok Wil, tenang aja."

William tersenyum puas. "Maaf ya, Rin. Aku malah bikin ribet."

"Enggak papa, lagian kalo kamu nyaman berarti kamu ngerasa betah, kalau kamu betah, kita bisa punya banyak waktu sama-sama."

"Aku kali ini bener-bener mau ngabisin waktu yang banyak sama Kamu, Wil. Aku ngelakuin yang terbaik biar kamu ngerasa nyaman, kalo emang kamu masih nggak mau disini, nggak papa kita masih bisa cari tempat lain kok."

William menggeleng. "Nggak usah, kita disini aja. Aku cuma butuh sinyal aja kok disini, selain itu aku nggak papa dan pasti bisa nyaman soalnya ada kamu."

"Mulai deh gombalnya, Will." Serina tertawa sembari memukul pelan bahu William.

"Yaudah, jadi mau berangkat beli bahan-bahan buat camping sekarang?" tanya William.

Serina mengangguk antusias. "Ayo berangkat!!"

***

Setelah menyiapkan peralatan camping, tibalah saat mereka akan berangkat. Dan sesuai info dari teman Serina, mereka tidak harus membawa tenda lagi karna di sana sudah ada tempat untuk menyewa tenda.

Rencananya, mereka berdua akan menginap selama satu malam. Tidak ingin berlama-lama juga karna mereka masih punya banyak tempat untuk di kunjungi.

"Aku antusias banget!" seru Serina ketika mereka sudah memasuki area camping.

Hutan ini adalah hutan pinus yang memang sering menjadi objek wisata masyarakat, banyak keluarga ataupun anak-anak muda bersama temannya bersantai disini. Serina bisa melihat bahwa disini cukup ramai, udaranya asri dengan pemandangan yang seluruhnya hijau.

"Kamu mau nyewa tenda yang tengah atau ujung?" tanya William pada Serina.

Serina berpikir sebentar. "Ujung aja kali yaa? Biar nggak berisik."

"Biar nggak berisik atau pengen mojok sama aku?" William bertanya sambil menaik turunkan alisnya, membuat Serina meninju pelan perut laki-laki itu.

"Otakmu nyasar mulu yaa."

William tertawa karna berhasil menggoda Serina, makin senang karna melihat semburan merah muda di pipi pacarnya. Ah, dia tersipu.

Akhirnya seperti permintaan Serina, mereka menyewa tenda di Ujung. Tidak terlalu sunyi karna masih ada beberapa tenda juga di sekitarnya, namun tidak seramai dan sepadat tenda-tenda di dekat pintu masuk dan juga area camping bagian tengah.

"Sekarang, kita ngapain dulu?" tanya William. Mereka sudah selesai membersihkan tenda, menaruh barang-barang dan sekarang dengan duduk di hemmock yang tergantung dekat tenda mereka.

December to January [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang