Membuka mata pada pagi pertama di 2022 bukanlah hal istimewa, karna justru Serina kesal harus bangun lebih pagi untuk mengisi kulkasnya.Benar, karna Desembernya kacau balau, Serina sampai lupa mengisi kulkasnya jika saja Mbak Ayu tidak memberi tahu.
"Non emang masih ngantuk? Tidur aja dulu kalau gitu Non, biar Mbak ayu sama Pak Budi aja."
Serina menggeleng. "Nggak papa kok Mbak, biar Aku aja. Aku mandi bentar."
Gadis dengan surai hitam panjang itu berjalan ke arah kamarnya, hendak mandi agar badannya lebih segar.
Ngomong-ngomong, semalam sangat seru. Terutama untuk mental Serina yang sedang di uji. Ternyata menyenangkan melawan rasa sakit di dada, semakin sakit juga malah membuat rasa semakin memudar.
Melihat William yang sudah memuakkan, berdampak besar pada hati Serina yang sekarang merasa sudah sangat baik-baik saja, alias gadis itu sudah melupakan William.
Serina juga memilih tidak memutuskan hubungan dengan Mama William yang sekarang sudah benar-benar menjadi Mamanya, masa bodoh dengan kehadiran Willona disana.
Serina berpikir, suruh siapa menjadi yang ketiga. Meskipun dia tidak tahu kalau William punya Serina awalnya, tapi takdir serta jalan hidup Serina tidak bisa dia ubah semuanya.
Jika ingin William, ambil saja.
"Gila, cantik banget gue." Pujian pertama untuk dirinya sendiri di awal tahun.
Dengan setelah Hoodie warna ungu dan celana training hitam, gadis yang baru saja menyebut dirinya cantik itu segera melesat keluar kamar.
Serina jika sedang tidak ingin berdandan, maka beginilah penampilannya, Hanya pakai sendal jepit juga rambut yang di ikat asal. padahal dia baru saja mandi, harusnya bisa lebih rapih.
Mengendarai mobil dengan kecepatan sedang, Serina sedikit bernyanyi untuk memudarkan rasa bosannya.
Tahun baru seperti diri baru untuk Serina, juga status baru.
Setelah sampai di tempat yang di tuju, Serina berjalan pelan menyusuri lorong-lorong dengan mendorong keranjang belanja. Memasukkan keperluan yang biasa dia beli ke dalam keranjang.
Ketika ingin mengambil sabun mandi, tangannya tidak sengaja bersentuhan dengan seseorang yang ternyata juga akan mengambil sabun mandi tersebut.
"Ah maa-- loh, Serina?"
Serina menoleh dan mendapati Regal yang juga terlihat sedang belanja bulanan.
"Mau ngambil sabun? Ambil aja Gal," suruh Serina.
Regal menggeleng. "Tidak, kamu saja."
"Nggak Gal, ambil aja buat Lo."
"Buat kamu saj---"
"Mba, Mas, itu sabunnya ada banyak, nggak usah rebutan," sambung orang yang berjalan melewati mereka. Sontak Regal dan Serina hanya bisa tersenyum canggung.
"Yaudah, yang ini gue ambil deh."
Regal mengangguk dan beralih mengambil sabun yang sama. "Ini bagian saya."
"Lo lagi belanja bulanan juga?" tanya Serina.
Regal mengangguk. "Memang biasanya di awal bulan saya selalu seperti ini."
"Oh gitu, yaudah deh lanjutin aja. Gue duluan yaa." Baru saja Serina akan melangkah menjauh, Regal lebih dulu menahannya.
"Tidak ingin belanja bersama?" tawar Regal.
KAMU SEDANG MEMBACA
December to January [✓]
FanfictionMengapa Perpisahan yang terjadi di Desember, membawa dampak besar pada hari-hari di Januari? Start : 111221 Finish : 280122