.11.

60.3K 6K 49
                                    

Happy Reading

♡♡♥♡♡

"Hihihihi Hehehehe Hohohohohooo~"  Sejak sejam tadi Queen menonton tiktok yang isinya tentang Mayang dan Dody, ia penasaran tentang keluarga itu yang sudah mendekati gila.

Isi beranda tiktoknya pun semua tentang keluarga Dody Sudrajat, sampai Queen menghafal lagu Mayang yang ia nyanyikan tadi. Yang ia fikir itu mirip lagu persembahan.

"Pak Dody ini bener-bener buat darah tinggi aja, pake segala minta warisan" Queen mengeluarkan gerutuannya seraya masih menscroll beranda tiktoknya.

Posisinya kini tidak bisa dikatakan baik-baik saja. Rambut yang menjuntai kebawa dan kaki yang ia silangkan ke atas.

"Si Kuyang juga bikin greget, pengen gue jodohin sama Hazel" karena mengingat Hazel yang sebelas dua belas dengan Mayang membuatnya ingin menjodohkan mereka berdua.

"Eh tapi enakan di Mayang dong bisa dapet harta warisan" Queen mengangguk setuju, yang ada nanti Mayang keenakan bisa mengambil harta warisan keluarga Hazel. Memang ia tak menyukai Hazel tapi keluarga Hazel sangat baik kepadanya.

Jadi mana mungkin ia membiarkan Mayang masuk di keluarga Hazel. Sudahlah memikirkannya membuat otak Queen harus bekerja lagi.

"Queen!" Karena asik dengan dunia nya Queen tidak sadar jika mamanya sudah ada di kamar.

"Iya Ma, kenapa?" Queen langsung berdiri dan merapikan penampilannya yang acak-acakan, ia hanya memakai baju kaos over size warna hitam yang bertulis Dark Girl di depan dada di pasangkan dengan celana jeans diatas lutut. Rambut yang berantakan tak membuat kecantikan Queen luntur.

"Ada Ivy sama Glory di bawa" ucap Mama Queen.

"Tumben mereka nggak langsung naik" Heran Queen mendengar kelakuan sahabatnya yang tidak biasa, karena di film mereka selalu menerobos tanpa izin saat memasuki kamarnya. Tapi kenapa sekarang mereka anteng menunggunya dibawa?

"Mama tadi buat puding, jadi mereka makan dulu" ucap Mama Queen "yaudah buru turun, mereka udah nungguin" lanjut Mama Queen lagi. Setelahnya ia keluar dari kamar Queen tanpa menutup pintu membuat si empu kamar memberenggut kesal.

Queen langsung mencepol asal rambutnya, ia melangkahkan kakinya keluar kamar untuk menemui sahabat pengganggunya itu. Bagaimana tidak, ia sekarang tengah malas untuk melakukan sesuatu. Queen hanya ingin rebahan dan menonton, apalagi otaknya sudah mumet gara-gara tugas dan tugas. Otak juga perlu istirahat asal kalian tahu.

Queen melirik jam di pergelangan tangannya yang menunjukkan pukul 05:30, kenapa sahabatnya datang di jam seperti ini. Tanpa memberitahu dirinya.

"Sumpah enak banget nih puding" kata Ivy yang tidak henti-hentinya memasukkan sepotong puding kedalam mulutnya. Queen yang melihat itu mendengus jengkel.

"Ngapain Lo berdua kemari?" Tanya Queen dengan tidak santainya.

"Bentar dulu kita lagi makan" Queen memutar bola matanya malas, ia hanya menonton sahabatnya itu memakan puding sampai tidak menyadari kerakusan mereka. Queen memang tidak menyukai puding, bukan Queen tapi Miska.

"Puding buatan nyokap lo enak banget gilaa, buatan emak gue nggak seenak ini" Ia meletakkan piring puding ke meja" kenyang banget" lanjut Glory seraya menyandarkan tubuhnya ke sofa.

Ia menghabiskan beberapa puding membuat perutnya ingin meledak saking kenyangnya, padahal ia datang ke rumah Queen untuk mengajak sahabatnya itu jalan-jalan. Tapi yah sudah lah, memang puding buatan Mama Queen tidak ada duanya.

Mengambil piring dan sendok, Queen mengambil puding sedikit. Ia ingin mencoba bagaimana rasa puding buatan  Mama Queen karena Miska yang berada di tubuh Queen seketika penasaran melihat kedua sahabatnya begitu lahap.

Dengan gerakan slow motion Queen menyendok puding itu sedikit ke mulutnya, rasa lembut dan manis dari puding membuat Queen ingin mencobanya lagi. Ingatkan dia untuk menyukai puding sekarang. Pasalnya rasa puding ini sangat enak, berbeda saat di dunianya dulu. Memang yah visual dan makanan yang ada di dunia film maupun Novel tidak main-main.

"MAMA!! PUDINGNYA ENAK BANGET"  Queen berteriak heboh menyebut nama Mama-nya. Terkesan lebay memang, tapi ini adalah puding terenak yang pernah ia makan. Queen tidak keberatan jika harus berada di dunia film ini selamanya, asalkan ia mendapat kenyamanan di dunia ini tanpa memikirkan alur cerita yang berubah.

Sedangkan sahabat Queen menunjukkan tampan cengonya, mereka melirik satu sama lain seakan mengatakan 'Queen kemasukan sihir Mayang', sebab mereka terlampau kaget mendengar teriakan Queen yang terdengar lebay. Memang puding itu sangat enak, tapi tidak usah seheboh itu kan.

Mama Queen yang mendengar teriakan putrinya dari dapur hanya menggelengkan kepalanya, putrinya dulu tak seceria sekarang. Ia juga tidak tau apa yang membuat putri kesayangannya dulu tidak memiliki semangat hidup, sebab sewaktu dirinya bertanya Queen hanya mengatakan dia baik-baik saja dan Mama Qilla tidak bertanya lebih lanjut.

Tapi melihat sifat Putrinya beberapa hari ini membuat rumahnya kembali berwarna.

"Eh btw, kemarin Nyokap Lo nggak nanyain soal pipi Lo yang merah kan?" tanya Ivy, ia mendekatkan dirinya ke arah Queen agar perkataannya tidak di dengar oleh Mama Qilla.

"Nggak. Gue tutupi pake bedak jadi nggak kelihatan" Queen melakukan itu karena tidak ingin membuat Mama-nya khawatir, bagaimanapun masalah yang terjadi pada Queen tidak diketahui oleh kedua orang tuanya. Kecuali bumi yang mengetahui jika Queen sering berbuat jahat di kampus, ia tidak ingin menambah pikiran orang tuanya.

"Jadi Lo berdua ke sini mau ngapain?" tanya Queen saat selesai menghabiskan pudingnya. Karena sibuk makan ia tidak mengetahui kedatangan kedua sahabatnya ini.

"Oh iya gue hampir lupa, kita kesini mau ngajakin Lo keluar" jawab Glory, karena keasikan makan ia juga sampai lupa maksud kedatangan mereka yang mendadak.

"Nggak deh, gue mau rebahan aja. Males keluar" Queen merebahkan tubuhnya ke sofa, ia sangat malas keluar sekarang.

"Nggak boleh mager ntar jodoh Lo aki-aki" Ivy mencoba menakuti Queen dengan kata-katanya. Queen hanya mengangkat bahunya mengacuhkan perkataan Ivy.

"Ayo dong Queen. Kita harus healing biar nggk pusing" Glory tampaknya merengek agar Queen mau ikut dengan mereka.

Queen menatap sahabat-sahabatnya satu persatu. Mereka berdua terlihat seperti kucing yang ingin meminta makanan kepada majikannya.

"Yaudah tunggu 10 menit, gue mau siap-siap dulu" setelah mengatakan itu Queen beranjak dari sofa dan menaiki tangga untuk ke kamarnya.

Ivy dan Glory bertos ria, mereka akhirnya bisa membujuk Queen untuk jalan-jalan. Setelah terbangun beberapa hari yang lalu di UKS sekolah membuat Queen menjadi orang yang mageran.

Dulu tanpa di ajak pun Queen akan pergi karena bisa mengajak Hazel tapi sekarang Queen benar-benar banyak berubah. Sudahlah! Memikirkan perubahan Queen membuat otak mereka pusing saja.


*****



Holaaa bestieee aku up lagi!

sebenernya udah lama mau up, cuma akun aku hilang huhuu. baru bisa masuk sekrang, dan itupun cuma di laptop, nggak bisa di HP

dan jujurly nulis di laptop syusah prend


wokeey selamat membaca!

Touch Your Heart | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang