.23.

49.4K 5.3K 146
                                    

HAPPY READING

VOTE dan KOMEN

Gomawoooooooooooo <3

*****

King belum membuka matanya. Cowo itu masih setia menutup mata walaupun Queen beberapa kali membangunkannya, mungkin cowo itu tengah bermimpi indah- pikir Queen.

Ivy dan Glory mengikuti Queen sampai ke UKS, mereka hanya berdiri memperhatikan bagaimana Queen menghawatirkan King.

"Keknya Queen bener-bener suka sama King deh" ucap Glory yang tengah memperhatikan Queen yang mengusap lengan cowo itu dengan gerakan pelan.

"Keknya sih. Lihat no dia khawatir banget" ucap Ivy.

"Tapi gue lebih dukung King sih sama Queen, daripada si Hazel brengsek" ucap Glory.

"Gue setuju. Pokonya kapal kita harus berlayar" tekad Ivy.

"Setuju!" Seru Glory sedikit heboh, sebab ia tidak ingin terlalu berisik.

Masih memperhatikan Queen dan King, mereka melangkah pelan mendekati Queen.

"Keknya kita balik aja deh. Bentar lagi ada kelas" ucap Ivy pelan.

"Oke ngga papa. Jangan lupa izinin gue sama dosen" ucap Queen.

"Sip! Kalau gitu kita duluan. Nanti kalau King udah sadar kabarin yah" Queen hanya mengangguk sebagai respon.

Mereka pun keluar dari pintu UKS menuju kelas mereka.

Dan saat kepergian mereka, mata King mulai terbuka perlahan.

"King. Lo udah sadar?" Tanya Queen senang.

"Minum dulu" Queen memberikan sebotol minum air putih dan langsung di teguk oleh King.

"Yaelah pake segala nanya lagi gue, orangnya udah buka mata juga" gerutunya kesal dalam hati karena ucapannya sendiri.

"Makasih" Queen mengangguk.

Cowo itu tersenyum menatap Queen. Lagi-lagi Queen yang menemaninya, berharap suatu saat nanti setiap bangun yang pertama kali ia lihat adalah Queen.

Oke. Sadar King! Itu terlalu tidak mungkin.

"Ngapain senyum-senyum?" Tanya Queen kesal, bisa-bisanya King menerima ajakan Hazel untuk bertanding pertandingan yang tidak jelas untuk apa.

"Nggak papa" sekali cowo itu tersenyum tipis.

"Kenapa Lo mau di ajak tanding sama tuh cowo?" Tanya Queen lagi.

"Cuma mau aja" jawab King sekenanya. Ia tidak bisa mengatakan yang sebenarnya jika ia bertanding karena Queen.

"Tapi kan kaki Lo masih sakit. Lo kan tau main basket tuh pake loncat, bukan terbang!" Mendengar ucapan Queen membuat King menatap lekat gadis itu.

Bagaiman Queen menatapnya khawatir, mengomeli dirinya karena bertanding basket. Bahkan kemarin sampai ngambek karena King tidak mendengarkan ucapan Queen agar tidak menyusulnya.

"Lo aneh banget. Di omelin malah bengong" sungut Queen.

"Lo lucu kalau marah-marah gitu" cowo itu berkata seraya menahan senyum karena melihat Queen yang melotot lucu.

"Lo mau gue pukul?" Queen sudah mengangkat tangannya hendak memukul King, tapi hanya tertahan di udara. Mana tega ia memukul King.

"Nggak papa. Pukul aja" ucap King acuh.

"Sabar Queen. Gue nggak tau King asli lebih nyebelin dari cerita aslinya" menormalkan kekesalannya menatap King dengan senyuman paksa.

"Gimana sama kaki Lo, masih sakit?" Tanya Queen. Kaki cowo itu sudah di pasangkan gips tadi oleh perawat yang bertugas di UKS.

Touch Your Heart | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang