Normal POV
"J-JINNY? ITU KAU?"
Jinny menatap Dita bingung sementara Dita masih tidak percaya bertemu dengannya disini.
"Darimana kau tau namaku?" Tanya Jinny yg masih bingung
"Emmm apa kau tidak ingat? Kita bertemu tadi pagi dikelas" ucap Dita sembari menundukkan kepalanya, ia tidak berani menatap Jinny. Wajahnya nampak garang jadi mungkin Dita sedikit... Takut?
Jinny mencoba mengingat nya sambil menatap Dita dengan mata kucingnya yg tajam. Bukan, tapi dia berpura-pura mengingat, tentu ia kenal siapa Dita.
Karena terlalu mengamati wajah Dita, tanpa sadar Jinny memajukan wajahnya untuk lebih dekat dengan wajah Dita dan mengamati wajahnya lagi dengan lebih lekat.
Tentu saja hal itu membuat Dita salah tingkah dengan gerakan yg Jinny lakukan. Dita mencoba menjauhkan wajahnya secara perlahan.
Jinny tetap fokus menatap tajam wajah Dita yg hanya berjarak beberapa senti saja dari wajahnya.
Apa kau orang yang sama?
Karena takut dan berpikir Jinny akan melakukan hal yg macam macam dengannya, Dita pun sedikit mendorong Jinny sedikit ke belakang.
Sontak hal itu membuat Jinny kaget dan menyadari apa yg telah ia lakukan
"Sorry, aku tidak bermaksud begitu, aku hanya mencoba mengingat ingat wajahmu" ucap Jinny jujur.
"Jadi, apa kau mengingatku?"
"Tentu aku mengingatmu. Jadi sekarang aku yang bertanya, apa kau juga mengingatku?" Tanya balik Jinny.
"Ck, tentu, kau yang terlambat pagi tadi kan?" Ucap Dita sambil telunjuknya menujuk ke wajah Jinny.
"Bukan itu bodoh"
"Lalu? Aghh lupakan saja kalau begitu. Maaf, sepertinya aku harus pergi, permisi"
Dita berlalu maninggalkan Jinny begitu saja, sedangkan Jinny hanya bisa membiarkan Dita pergi karena ia merasa tidak ada yg harus diobrolkan lagi dengannya.
Ya Tuhan, kenapa aku harus bertemu dengannya disini. Untung saja aku masih bisa lari darinnya, tapi apa yg dia lakukan disini? Oh my God! Disini kan minimarket ya, sudah tentu dia pergi berbelanja. Dasar bodoh.
Dita bergegas menyelesaikan belanjannya lalu mengantri ke kasir, sang kasir pun menghitung jumlah belanjaan yg dibawa Dita
"Semuannya 120.000 won" ucap kasir itu
Saat Dita ingin mengambil kartu ATM nya, dia baru menyadari bahwa dompetnya hilang, didalam dompet itu bukan hanya ada kartu ATM nya saja, bahkan handphone hingga KTP nya juga dia simpan didompetnya
Sialan! mengapa aku sial sekali hari ini
Dita mencoba mengingat ingat dimana dompetnya jatuh, apakah dompetnya tertinggal di mobil? Tapi sepertinya tidak karena sewaktu keluar Dita memasukkan handphone nya ke dalam dompet
Degg!!!
Atau mungkin dompet itu jatuh sewaktu aku menabrak wanita itu? Ya Tuhan, haruskah aku mencari nya? Okay baiklah, Sepertinya aku harus mencoba mencari di tempat aku terjatuh tadi
"Nona, eum maaf, sepertinya dompet saya tidak sengaja jatuh sewaktu saya terpeleset di rak buah buahan sebelah sana, boleh saya mencarinya sebentar? Anda bisa melayani antrian dibelakang dahulu"
Kasir itu hanya mengangguk dan tersenyum. Cantik hehe.
Tanpa berpikir panjang Dita berbalik dan dia lagi lagi hampir menabrak orang yg sama untuk kedua kalinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories With You [DIJIN] -END-
FanfictionDita merupakan anak pengusaha kaya yang sedang melanjutkan kuliahnya di Korea sedangkan Jinny adalah seorang gadis yang sangat dingin dan memiliki memori kelam dengan orang tuanya pada masa lalu pertemuan mereka memang kurang baik, tapi apakah cinta...