Dita membuka pintu dan mempersilahkan tamunya masuk, Jinny yang sebelumnya ada dibelakang Dita hanya mengikuti apa yang diperintahkan Dita
Jinny masuk ke apartemennya tepatnya ke dalam kamar apartemen Dita, kamar Dita begitu rapi dan tidak seperti kamarnya yang berantakan karena Jinny termasuk orang yang malas bersih bersih
Jinny duduk di sofa panjang dan membiarkan kopernya disebelah sofa, tak lama setelah itu Dita juga ikut duduk disampingnya
Wajahnya sangat pucat, dia terlihat sangat lelah mungkin karena dia pergi seharian ini, apalagi sekarang sudah pukul setengah 2 malam
Andai Jinny tau jika Dita menunggunya dirumahnya, dia pasti akan pulang lebih awal.
"Eonni, aku ingin bertanya sesuatu" tanya Jinny, Dita yang mendengar ucapannya langsung menatap wajah Jinny dan hal itu membuat Jinny kebingungan dengan ekspresi wajah yang seakan menanyakan kenapa.
"Tunggu, apa aku tidak salah dengar? Apa kau tadi memanggilku 'eonni'?"
Jinny kaget karena sebenarnya dia seperti reflek saja saat mengatakan kata itu, tapi dia mencoba tenang dan santai didepan Dita walaupun sebenarnya dia tidak percaya dengan yang dikatakannya sendiri, itu terucap tiba tiba dan Jinny juga tidak tau kenapa. Mungkin karena ia merasa Dita sudah cukup baik dengannya dan dia harus bersikap sedikit lebih sopan.
"Wae? Salahkah jika aku memanggilmu eonni? Kalau begitu aku akan memanggilmu chubby saja begitu?" ucap Jinny dengan nada agak kesal
"Aniyo, jangan begitu, aku hanya tidak percaya kau mengatakan itu, tadi kau bilang ingin menanyakan sesuatu, sekarang apa yang kau ingin tanyakan?"
"Sebenarnya aku masih bingung, kenapa kau ingin mengajakku tinggal dirumahmu? Hingga menunggu ku sampai tengah malam tadi?"
Dita terdiam sebentar memikirkan apa yang harus dia katakan untuk menjawab pertanyaan Jinny, tidak mungkin kan dia mengatakan alasannya karena kasihan dengan Jinny setelah mengetahui masa lalunya.
Sedangkan Minji sendiri melarangnya memberitahu Jinny tentang Dita yang sudah mengetahui masa lalu Jinny.
"Tidak apa apa, aku hanya kesepian jika harus tinggal sendirian disini" bohong Dita dengan sedikit senyum paksanya
"Jinja? Kau tidak sedang membohongiku kan? Kau bisa saja mengajak Minji atau orang lain untuk tinggal dirumahmu, tapi kenapa harus aku?" Pertanyaan Jinny seakan mengetahui bahwa Dita berbohong dan mencoba memojokkannya
"Lalu kenapa kau mau saja saat aku mengajakmu tinggal dirumahku? Bahkan kau seperti tidak keberatan sedikitpun tadi?" Dita balik bertanya mencoba mengalihkan pembicaraan agar Jinny tidak semakin memojokkannya lagi dan respon Jinny hanya tersenyum saja lalu menghadap ke depan
"Simpel saja, kau tau Minji itu sangat posesif kepadaku, dia seakan seperti pengasuh bayaran bagiku walaupun umurku lebih tua darinya. Apalagi ada kejadian seperti tadi siang dia pasti akan mengomeliku begitu masuk kerumah, tapi untung tuhan masih menyayangiku jadi dia mengirimkan penyelamat untukku" jelas Jinny sambil tersenyum dan melirik ke arah Dita
"Jadi dengan kata lain kau menyetujui ajakanku hanya karena kau ingin lari dari omelan Minji?"
"Yupss, kau tidak tau bagaimana Minji kalau sedang marah, dia pasti akan ceramah sampai 7 hari 7 malam"
"Sampai begitunya kah? Aku pikir Minji orang yang penyabar"
"Emmm itu memang benar, hanya saja aku nya yang keras kepala dan tidak mau mendengarkan ucapannya hehe" Jinny terkekeh dengan ucapannya sendiri
"Yes, kau memang anak yang keras kepala, asal kau tau Minji begitu karena dia khawatir kepadamu apalagi keadaanmu masih seperti ini" ucap Dita sambil mendengus kesal, Jinny hanya terdiam tidak menjawab ucapan Dita
![](https://img.wattpad.com/cover/294953803-288-k649023.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories With You [DIJIN] -END-
FanfictionDita merupakan anak pengusaha kaya yang sedang melanjutkan kuliahnya di Korea sedangkan Jinny adalah seorang gadis yang sangat dingin dan memiliki memori kelam dengan orang tuanya pada masa lalu pertemuan mereka memang kurang baik, tapi apakah cinta...