Bad Dream

269 33 3
                                    

Jinny terbangun dari tidurnya karena ia merasa terganggu mendengar dengkuran Zuu, ia juga sudah berkali kali membolak balik tubuhnya untuk mendapatkan posisi tidur yang nyaman, namun semuanya nihil. Dia memang sudah tau perilaku Zuu saat tidur namun tetap saja itu akan selalu mengganggunya.

Dia mencoba mengabaikannya lalu kembali tidur, namun ia merasakan kalau kerongkongannya kering, ia tak bisa tidur bila merasa haus. Dengan matanya yang masih setengah terpejam ia menggerakkan tangannya berusaha meraih segelas air putih diatas nakas lalu setengah duduk dan meminumnya.

"Leganyaa.." lenguhnya pelan setelah merasakan air itu membasahi kerongkongannya yang tandus.

Dia segera mengembalikkan air itu ke tempatnya lalu membenarkan selimutnya untuk tidur kembali. Namun saat memejamkan mata ia mendengar seperti notif hp, yang jelas itu bukan miliknya karena ia tak pernah menyalakan notif chat.

Itu karena dia menyalakan mode 'Jangan Ganggu' jadi otomatis dia tak akan pernah mendengar notifikasi dari aplikasi apapun di ponselnya kecuali kalau ada panggilan telepon.

Dia memalingkan wajahnya mengarah ke arah asal suara, ternyata itu suara notif dari ponsel Dita.

Dia belum tidur?

Gumam Jinny saat melihat Dita tiduran di sofa sambil bermain ponselnya, wajahnya nampak sangat serius saat mengetikkan sesuatu disana. Jinny memutar bola matanya melihat ke arah jam yang ternyata sudah pukul 02.11 PM.

Jam segitu sudah sangat larut bagi seorang wanita untuk tidur, apakah selama ini jadwal tidurnya memang selalu terlambat? Perasaan tidak.

Dengan siapa dia berbalas pesan hingga wajahnya begitu serius bahkan mengabaikan tidur malamnya?

Jinny lantas bangun dari ranjangnya dan menghampiri wanita berambut hitam agak sedikit kecoklatan itu. Dita lalu mengalihkan pandangannya dari ponselnya saat sebuah bayangan seseorang jatuh di wajahnya.

"Jinny? Kau tidak tidur?" Tanya Dita sekedar basa basi melihat Jinny yang terbangun. Dia lalu mematikan ponselnya saat melihat Jinny disana.

Tanpa menjawab pertanyaan Dita, Jinny malah berjalan ke ujung sofa. Dita sempat berpikir negatif tentang apa yang Jinny akan lakukan. Namun ternyata Jinny hanya Jinny memeluk kekasih tercintanya atau lebih tepatnya memeluk Dita dengan modus tidur diatasnya.

"J-jinny?

Dita yang merasakan pipinya memerah karena perilaku manis Jinny padanya, membuatnya tanpa sengaja malah menahan nafas. Jantungnya berdetak dag dig dug layaknya musik rock, sedangkan Jinny malah menutup matanya, ia berniat tidur diatas tubuh kekasihnya.

Dita merasakan tekuk lehernya panas terkena semburat hembusan nafas Jinny yang hangat. Jinny sangat nyaman dengan posisi itu, ia dapat merasakan aroma tubuh Dita yang wangi bercampur parfume favoritnya.

Siapa yang tak salah tingkah jika kekasihnya melakukan hal semanis ini padanya?

Wanita Indonesia itupun dengan tangannya yang agak gugup membalas pelukan dari sang kekasihnya itu, ia mengelus rambutnya sambil sedikit menyisirnya dengan jarinya. Dia juga menempelkan hidungnya di rambut Jinny.

Lantas ia memejamkan matanya saat merasakan sedikit aroma segar dari rambut Jinny itu masuk ke dalam lubang hidungnya.
Mereka berdua hanyut dalam pelukan yang penuh kasih sayang itu

"Lantas bagaimana denganmu? Kenapa kau masih belum tidur?" Jinny bertanya pada lawan bicaranya tanpa menatap lawan bicaranya itu. Dia masih menyembunyikan wajah cantiknya di caruk leher Dita.

"Aku menjagamu"

Hanya itu jawaban yang keluar dari mulut Dita, terdengar seperti sebuah alasan.

"Kalau begitu sekarang tidurlah, aku yang akan menjagamu"

Memories With You [DIJIN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang