Show your Love! 🔞

1.1K 57 29
                                    

Dita POV

"Lakukanlah, Jinny"

Aku tidak tau apa yang terjadi denganku, aku hanya ingin mengetahui tentang cinta, bagaimana rasanya, dan kenapa orang-orang begitu ambisius jika sudah dengan yang namanya cinta.

Serta karena entah mengapa aku selalu merasa aman jika didekatnya, bahkan saat mati listrik dan seluruh ruangan gelap, aku hanya ingin dia yang selalu ada didekatku, bukan tetanggaku ataupun orang lain lagi.

Aku menurunkan tangan kananku yang semula ada di pipinya kini memegang bagian belakang lehernya.

Entah apakah yang aku lakukan ini benar atau tidak, tapi aku hanya sedang mencari sebuah jawaban.

Aku menarik pelan kepalanya agar mendekatiku dia pasti tau apa yang akan ku lakukan dan dia hanya diam menuruti yang akan kulakukan. Mataku menurun menatap bibir ranumnya dan entah mengapa aku malah menjadi lebih gugup dari sebelumnya, nyaliku menciut.

Aku merasakan tanganku mulai bergetar dan jantungku berdenyut tak karuan, tanpa ku sadari gerakan tanganku mulai menjadi lebih pelan dari sebelumnya.

Jinny menatapku dengan mata kucingnya, aku rasa dia juga menyadari bahwa aku sedang dalam kesulitan, dan...

Cup!!!

Tanpa aba aba Jinny meraup bibirku ke dalam bibirnya cepat hingga membuatku seakan seperti tersambar petir dan tidak tau ekspresi seperti apa yang harus aku pakai.

Aku melihat Jinny menutup kedua matanya seakan akan seperti sedang menikmati ciuman ini, ekspresinya yang datar seperti itu entah mengapa malah membuatku candu.

Aku merasakan perasaan senang sedang mengalir di pembuluh darahku, dan sepertinya aku mulai menemukan jawaban tentang perasaanku kepadanya.

Bukan, aku belum menemukan. Aku sedang mencarinya, mencari kebenaran tentang hatiku. Mungkinkah aku mempunyai rasa yang sama dengannya? Bisa dibilang aku mungkin hanya merasa nyaman dengannya.

Waktu berlalu begitu saja dan perubahan itu terjadi begitu cepat hingga aku pun tidak menyadarinya. Perubahan rasa.

Aku sungguh tidak menyangkanya, awalnya aku hanya berpikir jika aku menyayanginya sebagai seorang teman, tapi ternyata lebih dari itu.

Dan sekarang aku sudah benar benar tersesat, entah bagaimana aku bisa keluar dari situasi ini, aku sudah benar benar jatuh kedalamnya, ke dalam diri Jinny.

Dan untuk sekarang? Sekarang kurasa aku hanya bisa menikmatinya dulu, lalu untuk kedepannya aku akan menyerahkannya kepada sang kuasa, sang pengatur segalanya.

Aku memejamkan mataku, menikmati setiap sentuhan yang Jinny berikan, dari awal Jinny hanya berani menempelkan bibirnya saja

Tapi kini Jinny mulai menggerakkan bibirnya pelan, menjilat lembut bibirku sambil sedikit menggigitnya seakan meminta izinku untuk memasukinya.

Tangannya yang memegang senter, perlahan naik ke punggungku mendorongku untuk lebih dekat dengan dirinya. Dan tangan satunya ke bagian belakang leherku untuk memperdalam ciuman kita

Akhirnya aku membuka mulutku mengijinkannya untuk masuk, tanpa menunggu lebih lama lagi lidahnya langsung melesat masuk ke dalam mulutku menyapu semuanya.

Decitan dari bibir kami memenuhi seluruh ruangan ini yang hening, dan gelap, suasana yang awalnya dingin karena malam kini berubah menjadi panas dan semakin panas

Tanpa aba aba Jinny mengubah posisinya lalu membalik tubuhnya mendorongku hingga menabrak pintu dalam keadaan masih berciuman.

Jinny menaruh handphone nya di saku dengan senter yang menghadap keluar, jadi masih ada sedikit cahaya yang menerangi ruangan ini,

Memories With You [DIJIN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang