I'll tell you🔞

573 50 6
                                    

*kamar dan balkon Dita

*kamar dan balkon Dita

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jinny POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Jinny POV

Dikediaman Dita tepatnya di apartemennya, terdapat diriku dengan beberapa tulang belulangku yang terasa remuk seperti digigit semut

Semut Amazon maksudnya...

Kakiku berjalan sendiri ke arah sofa ruang tamu yang terlihat sangat nyaman itu, entah halusinasi atau tidak tapi sofa itu seperti bersinar benderang menunggu diriku jatuh di atasnya

Seakan seperti sebuah magnet yang menarik besi, tubuhku langsung terkapar tak berdaya disana, melepaskan semua lelahku yang ku dapat seharian ini

Dari yang awalnya hanya niat pergi ke perusahaan orang tuaku, tapi akhirnya tidak bertemu juga dengan mereka. Daripada gabut tak guna, jadinya aku memilih pergi mengelola cafeku

Tapi tak tau juga endingnya akan seperti ini, memang sial betul aku hari ini

Kira kira sedang apa Dita ya sekarang? Kenapa ya tadi dia pergi tanpa mengabariku terlebih dulu? Minimal kirim pesan atau apa, tapi ini tidak sama sekali

Apa sekarang dia sudah tidur? Aku tidak mendengar suaranya dari tadi, haruskah aku mengeceknya?

Kepalaku sedikit tergerak menatap pintu kamar Dita yang masih setengah terbuka, tumben sekali dia membiarkan pintu kamarnya terbuka jika memang dia sudah tidur. Sangat bahaya bagi gadis sepertinya membiarkan pintu kamarnya terbuka, apalagi pintu depan juga tidak dia kunci tadi.

Memang sepertinya anak itu masih butuh perhatian lagi

Batinku sambil bangkit kembali walaupun tubuhku masih terasa lengket dengan sofa, hanya demi mengecek keadaan kekasihku saat ini.

Baru setengah jalan aku dapat melihat dari pintu yang setengah terbuka bahwa ranjangnya masih kosong, bahkan masih rapi seperti belum disentuh sama sekali sejak tadi pagi. Ku teruskan langkahku hingga sampai diambang pintu, memiringkan sejenak kepalaku hanya untuk mengintipnya sebentar.

Dan ternyata dia sedang duduk di balkon apartemennya memandangi langit malam yang sejuk dan gelap, entah apa bagusnya memandangi langit hitam seperti itu, bagiku itu malah sangat sangat membosankan sekali.

Memories With You [DIJIN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang