Dita POV
"Jinny, apa yang terjadi?" Tanyaku
Aku tidak tau apa yg terjadi dengannya, tapi aku sungguh tidak tega melihatnya dengan keadaan sepeti ini
Walaupun sikapnya sangat menyebalkan bagiku, tapi sebenarnya dia orang yg baik, bagaimana bisa ada orang yg tega hingga melakukan ini kepadanya.
Aku menatap bibir ranum Jinny yg berdarah, tanpa ku sadari, tanganku terangkat dan menyentuh wajahnya, mencoba mengusap darah dibibirnya itu, entah mengapa aku tidak merasa jijik dengan darahnya itu, dan ternyata darah itu sudah kering, itu berarti dia sudah sejak lama terluka seperti itu.
"Tell me please, siapa orang yg sudah melakukan ini?" Aku menatap matanya, berharap dia menjawabku kali ini
"Not your business, lebih baik kau pergi dan tinggalkan aku sendirian disini" jawabnya lalu menepis tanganku dari wajahnya
"No, aku tidak bisa meninggalkanmu dengan keadaanmu yg seperti ini"
"Kenapa kau peduli denganku? Ku pikir kau membenciku"
"Aku memang membencimu karena sikap mu yg selalu seenak nya saja, tapi pikirkan lah tentang dirimu, udara disini sangat dingin dan kau hanya memakai kemeja tipis, apa kau mau mati konyol disini? Lebih baik kau ikut aku ke apartemen sekarang"
Aku mencoba meyakinkannya dan mengajaknya untuk menghangatkan dirinya di apartemenku sejenak dan responnya dia hanya terdiam
"Apa kau mau ikut denganku? Kau juga bisa membersihkan lukamu disana, aku akan membantumu jadi tenang saja"
Kini lagi lagi dia hanya terdiam, kepalanya menunduk, dia memejamkan matanya. Sekali lagi aku akan mencoba meyakinkannya, aku memegang kedua bahunya, menatap wajahnya yg sedang menunduk itu
Raut wajahnya sangat kusut, sepertinya dia menanggung beban masalah yg sangat berat
"Jinny, believe me, aku tidak akan melakukan hal yg macam macam ke-" Jinny memotong ucapanku untuk yg kesekian kalinya, tapi kali ini aku tidak bisa marah kepadanya
"Akhhh kepalaku" Jinny berteriak lalu memegang kepalanya, sepertinya dia sedang menahan sakit dikepala nya
"Jinny, are you okay?" Tanyaku khawatir
"Kepalaku, sakittt, arkhhh" dia mengerang dan akhirnya
Brukkkk!!!
Jinny pingsan
"JINNY!!!"
Aku mencoba menangkapnya dan berhasil memeluknya, namun karena tubuhku terlalu lelah dan lemas aku tidak kuat menahannya
Hingga akhirnya kami berdua jatuh bersamaan, tapi aku berhasil menghalangi tubuh Jinny untuk tidak terbentur ke tanah karena sekarang dia berada di atasku
Ya, dia menindihku sekarang, tidak ada jarak lagi antara tubuhnya dan tubuhku hingga aku bisa merasakan detak jantung nya, kepalanya berada di tekuk leherku dan tentu aku juga bisa merasakan deru napasnya sekarang
Tubuhnya terasa begitu panas, dia demam.
"Jinn,, Jinny,,,"
Aku mencoba membangunkannya dengan memamnggil namanya serta menepuk-nepuk punggungnya namun dia masih tidak membuka matanya.
Jalanan itu sangat sepi, hanya keheningan yg aku dengar, tentu juga lampu yg remang remang
Aku pun lantas berusaha mengangkat tubuh Jinny agar tidak menindih tubuhku lagi, aku berdiri lalu menelpon satpam yg biasannya berpatroli disekitar sini
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories With You [DIJIN] -END-
FanfictionDita merupakan anak pengusaha kaya yang sedang melanjutkan kuliahnya di Korea sedangkan Jinny adalah seorang gadis yang sangat dingin dan memiliki memori kelam dengan orang tuanya pada masa lalu pertemuan mereka memang kurang baik, tapi apakah cinta...
![Memories With You [DIJIN] -END-](https://img.wattpad.com/cover/294953803-64-k649023.jpg)