More!!!🔞

661 35 10
                                    

Cerita sebelumnya...

Lantas Jinny memaju mundurkan jarinya pada lubang yang licin dan basah itu dengan perlahan agar si majikan menikmati sentuhannya. Dia melakukan itu dengan hati hati karena takut akan merobek selaput keperawanan Dita. Namun tak lama...

Tok! Tok! Tok!

Mereka mendengar suara ketukan dari luar, namun Jinny tak menghentikan jarinya mengocok Dita sebelum kekasihnya mengalami klimaks. Dia tak peduli apa dan siapa orang diluar sana yang berani beraninya mengganggu mereka.

"Jinnyhhh akhhh- adaa orangghhh"

Namun berbeda dengan Dita, dia berusaha menghentikan yang Jinny lakukan tapi sayang dia tidak mau mendengarkannya. Bahkan Dita mengucapkan kalimat tersebut dengan sangat susah payah sekali agar siapapun tidak ada yang mendengar kalau dia agak mendesah.

Dan Jinny? Dia malah tak mau menghentikannya. Sejujurnya Dita juga tak mau menghentikan permainan ini namun sayang sekarang ternyata bukan waktu yang tepat. Dia lebih memilih menghentikan kenikmatan itu daripada hubungan mereka yang harus terbongkar.

Tok! Tok! Tok!

Untuk kedua kalinya mereka mendengar suara ketukan itu lagi. Dita memegang tangan Jinny yang memasukkinya agar dia berhenti. Mereka menatap satu sama lain, Jinny agak kecewa karena mereka harus mempause game ini.

Dita hendak mengucapkan sesuatu namun Jinny meletakkan telunjuknya dimulut Dita membuatnya mengurungkan niatnya.

Bukan bermaksud melarang Dita berbicara, dia hanya tak ingin siapapun diluar tau apa yang sedang mereka lakukan. Oh ya saat ini jemari Jinny masih didalam lubang keinsafan Dita, dia masih belum mengeluarkannya.

Tok! Tok! Tok!

Suara ketukan itu kembali lagi. Sialan! Padahal mereka baru saja memulainya, atau bahkan belum? Jinny bersumpah ia akan membunuh siapapun yang mengganggu aktivitas mereka.

"Eonni apa kau didalam?"

Shit! Mereka terkejut mendengar suara itu hingga sama sama menahan nafas mereka masing masing, mereka tak ingin membuat keberisikan yang membuat Zuu curiga. Walaupun Zuu sebenarnya sudah tau tentang hubungan mereka tapi apa dia juga harus tau apa yang sedang mereka lakukan saat ini?

"Siapa yang dia maksud eonni? Kau atau aku?" Dita berbisik dengan sangat pelan hingga hampir tak dapat didengar. Perempuan bermata kucing itu hanya mengangkat kedua bahunya menandakan dia tidak tau.

"Lalu sekarang bagaimana? Sepertinya kita harus bergegas memakai pakaian agar-" Dita bangkit dan hendak memunguti pakaian mereka yang berserakan, namun Jinny menahan tangannya. Dia merasa belum puas bercinta dengan Dita.

"Biar aku yang mencoba bicara dengan bocil sialan itu" ujarnya dingin membuat Dita menggigil. Jinny lantas bangkit dan mendekati pintu, dia sedikit menarik nafas agar kegugupannya agak mereda.

"Yakk Zuu! Kau disana?!" Tanya Jinny dengan nadanya yang agak berteriak.

Deng! Selang beberapa detik tak ada suara yang menyahuti, mungkinkah dia sudah pergi? Keduanya kini saling menatap, keduanya memikirkan hal yang sama? Apa itu?

"Zuu?!" Jinny kembali menyerukan namanya.

"Eohh nee eonni? Mian aku tadi agak melamun" Akhirnya dia menjawab.

"Mwoya?"

"Itu,, aku tadi terkejut tidak melihatmu diranjang tapi setelah ku cari ternyata kau sedang dikamar mandi, saat aku mengetuk tadi juga tidak ada yang menjawab, kau tidak apa apa kan?"

Memories With You [DIJIN] -END-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang