9. Cemburu

547 86 5
                                    

Berbagai lukisan tersusun indah di sepanjang lorong. Pria putih nan tinggi berjalan mengitari lukisan miliknya.

Ia tersenyum kecil seraya berkata, "Tidak salah dia menyukai lukisan. Ternyata memang seindah ini."

Namun mata pria itu teralihkan saat seorang wanita paruh baya menghampiri dirinya. "Tuan Sehun, nyonya memanggil anda."

"Baik, terimakasih bibi."

                        |•||𝕋𝕤𝕦𝕟𝕕𝕖𝕣𝕖||•|

"Kau terlalu banyak membual. Tzuyu tidak mungkin mau melakukan itu."

"Hahaha cemburu ya?" Taehyung tertawa lepas setelah mengatakan itu.

Jungkook tidak menanggapi. Ia malah membelakangi Taehyung dan sudah mengambil ancang-ancang untuk berlari. Tapi dia ingat, semalam Sana mencari keberadaan Taehyung.

Jungkook berbalik lagi menatap wajah Mengesalkan Taehyung. "Semalam Sana mencarimu. Kau punya hubungan dengannya?"

Taehyung menyipitkan matanya seraya tersenyum lebar. "Kau suka dengan sana ya? Hahaha."

"Stop men. Aku nanya serius, semalam Sana mencarimu," Jungkook mengeluarkan nada kesal disetiap katanya.

Melihat itu Taehyung berhenti bercanda dan mulai serius. "Mungkin Sana mengantar beberapa dokumen dari ayahnya." ucap Taehyung seraya berlari kecil.

Jungkook mengikut Taehyung berlari kecil. Ia menatap raut wajah Taehyung yang berubah menjadi kesal. Apa itu semua karena Sana?

"Apa hubunganmu dengan Sana?" tanya Jungkook

"Aku dengan Sana sepupuan, tapi Tzuyu tidak menyadarinya."

Jungkook berhenti sejenak. Sekarang ia mengerti kenapa Sana seenaknya masuk ke ruangan Taehyung. Ternyata hubungan mereka sedekat itu.

"Oii kau tidak ikut jogging?" panggil Taehyung dari jarak yang cukup jauh.

"Tunggu aku!"

"Kenapa juga aku harus memikirkan gadis aneh itu," pikir Jungkook.

||•|𝕋𝕤𝕦𝕟𝕕𝕖𝕣𝕖||•|

Setelah selesai jogging selama beberapa menit, Taehyung kembali ke ke rumah. Namun sebelum ia membuka pintu rumah, Eunha datang menghampirinya.

"Taehyung-ssi!" panggil Eunha.

Untuk apa dia kemari?

"Ohh Eunha? Kamu ngapain kemari?" tanya Taehyung sedikit canggung. Sekarang ia benar-benar banyak pikiran dan malas untuk berbicara.

"Aku tidak sengaja melihatmu jogging dengan Jungkook jadi aku menghampirimu ke sini."

"Ohh begitu."

"kamu dingin seperti biasa. By the way kamu pindah kemari?"

Taehyung menggeleng menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sembari tersenyum malu. "Aku tidak pindah. Hanya tinggal di sini bersama istriku."

Eunha mengerutkan keningnya. "Istri? Kamu udah nikah?"

"Iya. Udah dua tahun lebih."

Eunha terdiam sejenak kemudian memperlihatkan senyum palsunya. "Wow. Pasti istrimu sangat cantik."

"Iya sangat cantik... Mungkin kau mengenalnya. Dia junior kita di kampus."

"Ah benarkah? Sayang sekali padahal aku sangat ingin menemuinya hari ini. Tapi masih ada urusan penting. Kalau begitu aku pergi dulu ya!"

Taehyung menganggukkan kepalanya seraya melambaikan tangan. Setelah melihat Eunha sudah pergi cukup jauh, Taehyung masuk ke dalam rumah.

"Aa mengagetkan saja!" seru Taehyung tatkala Tzuyu berada di dekat pintu.

Tzuyu memasang wajah datarnya tidak lupa dengan tatapan sinis. Ia berjalan melewati Taehyung dengan memegang sapu dan gembor di tangannya.

"Tadi sepertinya mood Tzuyu baik-baik saja. Apa aku melakukan kesalahan lagi?" pikir Taehyung.

Taehyung menghampiri meja makan dan sudah terhidang sarapan pagi untuknya dan Tzuyu. Tapi anehnya gadis itu tidak muncul ke dapur sedari tadi.

Setelah menunggu beberapa menit akhirnya Tzuyu muncul di hadapan Tzuyu. Jangan lupakan tatapan sinisnya.

"Kamu udah makan?" tanya Taehyung lembut.

"Belum."

"Mungkin dia sedang mens," pikir Taehyung. "Kalau gitu ayo makan sama-sama," sambung Taehyung sambil tersenyum hangat.

Anehnya Tzuyu tetap tidak berekspresi setelah Taehyung sehangat itu berbicara padanya. Gadis itu mengambil makanan bagiannya dan melangkah pergi dari dapur.

"Hei mau kemana?"

"Aku makan di kamar."

Taehyung benar-benar tidak bisa berkata. Apa semua wanita akan mengalami perubahan drastis saat dia menstruasi? Mungkin tidak.

Hanya satu orang yang bisa mengerti Taehyung. Pastinya Jungkook.

Taehyung menceritakan semua yang dialaminya pagi ini termasuk berjumpa dengan Eunha. Namun Jungkook malah tertawa setelah mendengar ceritanya melalui ponsel.

"Menurutmu apa yang membuat Tzuyu berubah?" tanya Jungkook.

"Entahlah, mungkin dia sedang menstruasi."

"Hahaha dasar bodoh. Tzuyu berubah seperti itu karena dia cemburu."

Taehyung yang merasa resah kini mengembangkan wajah gembira. "Tzuyu cemburu?!"

"Tapi sebentar. Apa yang membuat Tzuyu cemburu?" Sambung Taehyung.

"Mungkin Tzuyu melihat pertemuanmu dengan Eunha."

"Tapi, kami benar-benar tidak membahas apapun. Aku bahkan memuji Tzuyu."

"Aku rasa dia tidak mendengar percakapan kalian. Tapi aku yakin dia cemburu."

"Syukurlah kalau begitu. Kau memang pakar cinta."

"Pujian saja tidak ada untungnya buatku. Lebih baik kau naikkan gajiku dua kali lipat secepatnya."

Daripada itu, bukannya nomor Sana lebih penting? Hahaha."

Tok tok tok

"Sudah dulu ya... Sepertinya Tzuyu kemari."

Taehyung mematikan panggilannya sebelah pihak dan cepat-cepat menyimpan ponsel itu ke dalam sakunya. Dan cepat-cepat menyimpan ponsel itu ke dalam sakunya.

"Telponan dengan siapa?" tanya Tzuyu dengan nada ketus.

"Temanku."

"Teman kuliah dulu?" tanya Tzuyu lagi.

"I-iya."

Tzuyu menghembus nafasnya panjang seraya mengambil beberapa dokumen di laci meja. Walaupun begitu, Taehyung bisa melihat dengan jelas Tzuyu merasa tergesa-gesa.

Taehyung tertawa kecil tanpa kedengaran. "Ternyata begini orang cuek cemburu. Hahaha."

"Kamu kenapa senyam-senyum?" mata Tzuyu memerah seakan marah dan ingin mau menangis.

Taehyung langsung berhenti tersenyum. "Tzuyu-yya, kamu cemburu?"

TBC







Tsundere { TaeTzu }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang