19. Taehyung sakit?

279 33 6
                                    

Kembali seperti di awal pernikahan, Tzuyu tidak lagi tidur sekamar dengan Taehyung, melainkan tidur di kamar lamanya yang sudah cukup lama kosong.

Hanya saja ia harus menyiapkan sarapan lebih untuk Taehyung yang kini lebih memilih masakan rumah.

Setelah beberapa menit menunggu,  Taehyung juga tak kunjung keluar dari kamar. Padahal kalau sudah pukul setengah delapan, Taehyung sudah hampir terlambat kerja.

Apa mungkin dia masih tidur?

Itulah yang ada dipikiran Tzuyu saat ini dan sekarang Tzuyu sedang memikirkan keputusan apa yang akan dilakukannya. Lanjut pergi bekerja atau membangunkan Taehyung terlebih dahulu?

Pada akhirnya Tzuyu memilih menunggu Taehyung keluar dari kamar.

Namun, setengah jam telah berlalu Taehyung tak kunjung juga keluar kamar.

"Nanti terjadi apa-apa dengannya?" Tzuyu segera berjalan cepat menghampiri Taehyung yang masih di kamar.

Tzuyu mem pintu secara perlahan, dan terlihatlah Taehyung yang masih terbaring di ranjang dengan wajah yang memerah.

Melihat hal itu Tzuyu mendekati Taehyung dan meletakkan punggung tangannya tepat di kening Taehyung. "Ya ampun panas sekali."

Tzuyu hendak mengambil kompresan air hangat, namun Taehyung mencegahnya. "Kamu pergi kerja aja... Panasnya cuman sedikit kok."

"Enggak, aku gak kerja hari ini. Sebentar aku ambil air hangat dulu."

"Tapi..."

"Ssttt, tunggu sebentar di sini."

Selang beberapa menit Tzuyu membawa  kompresan air hangat dan kain untuk Taehyung. Dan meletakkannya tepat di dahi Taehyung.

"Kamu udah banyak bolong di hari kerja. Takutnya kamu dimarahi sama atasan," ujar Taehyung.

"Aku bakal kasih surat pengunduran diri, kalau kualitas pekerjaanku kinerjanya gak sesuai." jawab Tzuyu sedikit percaya diri.

Taehyung tersenyum kecil, kemudian memejamkan matanya kembali. "Ternyata istriku keren sekali ya."

Tzuyu sedikit salah tingkah, ia segera mengalihkan topik percakapan, "ka- kamu mau makan dulu? Biar langsung minum obat."

Taehyung mengangguk. "Boleh, asal kamu suapin."

"Kalau begitu tunggu sebentar ya, aku masak bubur dulu."

"Jangan! Sarapan biasa aja. Aku gak suka bubur."

"Oke."

....

Di lain tempat Jungkook sedang menggerutu kesal karena Taehyung seenaknya tidak masuk kerja.

"Kabar gak ada sama sekali, pekerjaan ditinggalkan semua ke aku? Haha kenapa gak aku aja CEOnya? Menyebalkan!" Kesal Jungkook sembari merapikan setumpukan kertas.

"Taehyung sakit." ucap Sana.

Jungkook menoleh ke arah sumber suara, "Tahu dari mana? Dia gak ada ngabarin aku sama sekali."

"Tzuyu yang bilang. Dia juga gak masuk kerja hari ini."

Jungkook menghela nafas panjang setalah mendengar itu. Kemudian ia kembali duduk di kursi Taehyung sembari mengurus tumpukan kertas itu kembali.

Mata Jungkook kembali menatap Sana yang masih memperhatikannya.

"Oh iya, tadi kamu kapan masuk ke sini?" tanyanya.

"Sejak kamu mengoceh."

"Ohh..."

Sana mengerutkan keningnya. "Ohh saja?"

"Jadi aku harus jawab apa coba.." jawab Jungkook dengan nada terkesan malas. Sana mendekati Jungkook tepat berada di depannya.

"Aku ke sini mau tanya soal yang terjadi semalam dengan Tzuyu."

"Aku masih banyak kerjaan jadi nanti saja."

"Waktu kerja kamu gak bakal terganggu. Kamu tinggal jawab sambil bekerja, harusnya bisa kan?"

"Sana dengar..., aku gak bisa kasih tahu kamu soal masalah itu. Aku tahu, Tzuyu sahabat kamu, tapi itu privasi dan urusan mereka. Taehyung cerita karena dia percaya samaku. Kalau kamu mau dengar masalah antara mereka, kamu harus nunggu cerita itu keluar dari mulut Tzuyu."

"Tapi aku ragu ini ada hubungannya dengan Will, mantannya."

"Nanti aku sampaikan ke Taehyung soal itu."

"Oke."

Jungkook kembali melanjutkan pekerjaannya, namun matanya malah teralihkan melihat Sana yang tidak keluar dari ruangan, melainkan berbaring di sofa.

"Kenapa belum pergi juga? Ada lagi yang mau ditanya?" tanya Jungkook.

"Tzuyu sibuk. Jadi aku gak punya teman selain kamu." jawab Sana santai.

Jungkook hanya ber'oh' ria. Tidak masalah bagi Jungkook, Sana tetap di tempat itu. Asalkan gadis itu tidak buat kebisingan.

Di sisi lain, Taehyung sedikit bersyukur karena tubuhnya yang panas. Ia menikmati kasih sayang yang diberikan Tzuyu yang hampir tidak pernah ia dapat.

Taehyung memandangi wajah Tzuyu yang tengah duduk di dekat meja dengan beberapa berkasnya.

"Bahkan di mana pun dia berada ia sempatkan untuk bekerja." pikir Taehyung.

Tzuyu menoleh ke arah Taehyung. "Kamu butuh sesuatu?"

Taehyung tersadar, dan refleks berpura-pura kesakitan. "Kepalaku tambah pusing, kayaknya obatnya gak bekerja."

Raut wajah Tzuyu berubah khawatir, "Ayo kita ke rumah sakit aja."

"Jangan-jangan! Aku gak mau ke dokter, aku takut di suntik."

"Tapi kalau tambah sakit gimana?"

"Jangan pleaseee, ya sayang?" Taehyung mengubah ekspresinya menjadi memelas.

Tzuyu menghela nafas panjang, "Yaudah, tapi kalau butuh sesuatu langsung dibilang ya..." Taehyung mengangguk cepat.

Tzuyu kembali fokus mengerjakan pekerjaannya. Tapi konsentrasinya seketika buyar ketika tanpa sadar Taehyung memeluknya dari belakang.

Tzuyu yang mau bergerak menghadap ke belakang, malah di tahan Taehyung agar tetap posisi seperti itu.

"Sebenarnya kepalaku gak pusing lagi..., aku juga gak butuh ke dokter, aku butuh kamu, Tzu. Bisa gak kamu luangkan waktu untuk kita berdua? Sebentaaar saja,"

Taehyung melanjutkan kalimatnya, "Setidaknya kamu pasti sadar pernikahan kita udah hampir 3 tahun. Beberapa bulan ini kita  semakin dekat tapi terlalu sering bertengkar, dan waktu kemarin itu sudah ketiga kalinya kamu minta cerai,"

"Gak masalah kamu sudah gak perawan lagi atau apapun itu. Itu hanya masa lalu, aku bisa terima bagaimana pun keadaan kamu yang sekarang."

Tzuyu tidak bisa bergeming, ia hanya bisa mencermati kata-kata Taehyung yang membuat tekadnya untuk berpisah semakin luntur.

Tzuyu berdiri dari kursinya, dan memeluk Taehyung yang berada di belakangnya. "Yang kemarin adalah yang terakhir kali aku minta berpisah."

"Maaf, aku gak akan ngulang kata-kata itu lagi." Kali ini hanya Tzuyu yang mengeluarkan air mata. Kemudian Taehyung menepuk-nepuk Pelan punggung Tzuyu untuk menenangkannya.

"Gapapa, semua udah berlalu... Aku juga minta maaf kalau selama ini udah egois." Setelah cukup lama berdiri, sekarang Taehyung merasa benar-benar pusing.

Alhasil Taehyung oleng dan hampir terjatuh, untung Tzuyu masih berada di dekatnya. Jadi gadis itu bisa memapahnya ke tempat tidur.

"Dingin." ujar Taehyung.

Tzuyu menarik selimut untuk menyelimuti Taehyung yang kedinginan. Tetapi Taehyung mencegahnya dan menarik gadis itu ke ranjang dan memeluknya dengan erat.

"Begini saja, lebih hangat."

Taehyung menarik selimut itu kembali untuk menutupi tubuhnya dan Tzuyu. "Temani aku sampai tertidur ya..."

Tsundere { TaeTzu }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang