32

98 13 2
                                    


Tzuyu menjauhkan ponselnya. "Sehun?" pikirnya.

"Jangan kaget, aku juga bercanda kok. Hahaha."

Walaupun hanya sekedar suara tapi Tzuyu tetap takut. Takut jika pria itu kembali menghampirinya dan berusaha menyakiti keluarga kecilnya.

"Dari mana kau dapat nomorku?!"

"Rahasia! Nggak semua rahasia bisa kukasih tahu denganmu. Tapi kalau kamu mutuskan untuk bersamaku, aku bakal beri semuanya, bahkan jantungku sekalipun."

"Cukup Sehun! Kenapa kau terlalu terobsesi samaku? Padahal kita bisa berteman baik kalau kamu gak ada niat menyakiti kami."

"Kami? Maksudmu, Taehyung dan bayi yang ada di rahimmu?"

Tidak ada suara dari Tzuyu, dia takut pria itu kembali lagi untuk menyakiti keluarga kecilnya.

"Gak usah ketakutan begitu dong sayang. Kau bisa jatuh dari balkon kalau gemetaran."

Tzuyu mendelik, ia mencari keberadaan Sehun yang mengetahui apa yang dilakukannya sekarang. Pria itu tak terlihat di manapun, lantas kenapa Sehun mengetahui keberadaannya sekarang?

"Bingung? Haha aku juga bingung. kok bisa ada perempuan secantik kamu yang panik pun tetap cantik?"

Ocehan itu tak terdengar lagi, Tzuyu cepat-cepat mematikan panggilan dan berlari masuk memanggil art yang dipekerjakan Taehyung untuk menjaganya.

"Kenapa non?" tanya pekerja itu dengan sigap memegang pergelangan tangan Tzuyu.

Tzuyu menangis ketakutan dengan tangan gemetar. "Bik, suruh satpam untuk periksa sekitar rumah, terus jangan kasih satupun orang yang masuk ke rumah kecuali yang saya kenal."

"Baik non, duduk dulu ya biar saya ambil minum," ucap pekerja tersebut sembari memapah Tzuyu untuk duduk di sofa. "Makasih, Bik."

Setelah beberapa menit mencoba tenangkan diri, Tzuyu menjadi sedikit lebih tenang. Pelan-pelan Tzuyu menelepon nomor Taehyung kembali. Namun tak diangkat sama sekali, mungkin karena Taehyung sibuk.

Tzuyu coba untuk menelepon sahabatnya Sana. Syukurnya wanita itu dengan sigap menerima panggilan Tzuyu.

"Tumben nelpon duluan nih," goda Sana. Tapi tak ada jawaban sama sekali dari Tzuyu. Gadis itu masih berusaha menetralkan nafasnya.

"Kenapa hela nafas gitu? Kamu sakit?" tanya Sana penuh khawatir.

"Enggak..."

"Sebenarnya ada yang mau aku ceritain sama kamu, kamu punya waktu senggang gak? Soalnya aku pengen cerita banyak."

"Aku otw, secepatnya ke rumah kamu. Tunggu ya!"

"Iya, makasih ya, San."

             ....

Setelah beberapa jam berlalu, Taehyung baru bisa melirik ponselnya. Lima panggilan tak terjawab dari Tzuyu. Taehyung kembali menelepon Tzuyu sambil bergegas untuk pulang.

Namun sebaliknya, Tzuyu tak mengangkat panggilannya. Hal ini membuat Taehyung semakin khawatir, khawatir jika terjadi apa-apa dengan Tzuyunya.

Begitu sampai ke depan gerbang, Taehyung membuka kaca mobilnya. "Pak, ada yang masuk ke rumah ini selain saya?" tanya Taehyung pada satpam.

"Ada pak, non Sana.

Mendengar nama Sana, Taehyung sedikit lega. Setidaknya ada sosok sahabat di samping sang istri. Dengan tenang, Taehyung membuka pintu rumah berharap sang istri menyambutnya. Namun tak ada sambutan, karena Tzuyu sedang tertidur di dalam kamarnya.

Tsundere { TaeTzu }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang