36

144 17 5
                                    

Setelah sebulan telah berlalu semenjak kejadian yang menimpa keluarga Tzuyu, kini suasana kembali mencekam dan tegang ketika Taehyung dan Tzuyu berada di pengadilan.

Taehyung menggenggam erat tangan Tzuyu berusaha menguatkan istrinya yang tengah hamil besar. Apalagi Wil tak henti-hentinya menatap mereka secara bergantian. Mata itu penuh dendam dan kebencian terhadap Taehyung sedangkan terhadap Tzuyu, masih terlihat wajah penuh harap.

Tzuyu menoleh ke samping menghadap Taehyung yang menghadap lurus ke depan. Dia tahu Taehyung pasti menyimpan dendam terhadap Will hingga tangannya terasa gemetar.

"Taehyung...," lirih Tzuyu. Taehyung menoleh balik. "Jangan khawatir sayang... dia bakal dipenjara selama mungkin."

"Bukan, bukan itu. Tanganmu gemetar, aku tahu kamu lagi nahan emosi dan kesal. Tapi aku berharap kamu tenang. Kita udah menang. Kamu dan aku udah  baik-baik aja."

Taehyung tersenyum kecil sambil memainkan rambut Tzuyu yang dikuncir, dia sengaja, agar Will lebih gelisah dari yang sekarang. Taehyung kini tampak lebih tenang ketika memberi kesaksian perihal kejadian yang mereka alami.

Setelah diberi kesaksian, hakim menjatuhkan pidana pada terdakwa selama sepuluh tahun penjara. Will melihat ke bawah sembari tersenyum. Kemudian ia menoleh ke arah Tzuyu berharap gadis itu masih mau berbicara dengannya. Namun Taehyung menghalangi, Taehyung menarik dan membawa Tzuyu keluar dari tempat tersebut.

"Tzuyu..." lirih Taehyung.

"Hm?"

"Kamu gak usah khawatir lagi ya... sekarang kita aman. Kamu udah bisa tenang, yang harus kamu pikirkan sekarang itu kesehatan, dan anak kita di dalam."

"Aku gak khawatir lagi kok. Aku cuman mikir, gak nyangka aja kita berdua bisa lewati ini semua. Aku cuman bingung, semacam... kejadian ini gak terduga tiba-tiba ada di depan kita, gitu."

Taehyung memeluk istrinya sambil menepuk-nepuk pelan punggung Tzuyu.

"Ihh apaan sih?" ketus Tzuyu. "Tuh liat tuh!" Tzuyu menunjuk kedua keluarganya yang sama-sama menunggu mereka berdua sedari tadi.

"Tante, Tzuyu!" teriak Beomgyu menghampiri mereka berdua. Ia memeluk erat tubuh Tzuyu sambil mengecup kecil perut Tzuyu.

"Heh, ngapain!" sentak Taehyung.

"Di dalam sini kan ada adik, Gyu. Tante Tzuyu aja gak marah!"

Tzuyu tertawa kecil sambil mengelus kepala Beomgyu. "Doain adik-adiknya sehat-sehat aja ya... supaya Gyu ada teman main."

"Oke, Tante!" Beomgyu menjulurkan lidahnya ke arah Taehyung sebelum berlari menemui kedua orangtuanya.

"Sayaang," rengek Taehyung.

Tzuyu mengerutkan keningnya sambil tertawa menggeleng. "Apaan sih? Udah ah ayok pulang, yang lain udah nungguin."

Taehyung mengerucutkan bibirnya. "Pokoknya nanti aku gituin juga ya di rumah."

"Iya-iya..."

  ......

Hari ini keluarga besar kedua keluarga membuat acara makan malam untuk merayakan kehamilan Tzuyu yang sudah mencapai tujuh bulan. 

Perut Tzuyu semakin lama semakin besar. Mengingat bayi yang dikandungnya kembar. Jadi sudah pasti tubuhnya juga semakin terasa berat.

Tzuyu menghadap cermin yang lebih besar darinya. Semua tampak terlihat jelas, Tzuyu merasa dia semakin jelek, terlebih lagi ada banyak strechmark di sekitar perutnya.

"Sayaang," panggil Taehyung dari balik pintu. Sambil tersenyum Taehyung menghampiri sang istri dan memeluknya.

Tzuyu melepaskan tangan Taehyung dari bahunya sambil memasang wajah cemberut.

"kenapa lagi?" tanya Taehyung.

"Ini gak adil. Kenapa kamu jadi makin ganteng, sementara aku makin jelek, gendut, jorok, pokoknya semuanya deh."

"Kata siapa?"

"Aku."

"Ya ampun Tzu..., namanya juga kamu lagi hamil sayang... malah aku lihat kamu tambah cantik."

"Pasti kamu mau hibur aku aja kan?"

"Aku serius."

"Kalau aku siap lahiran tetap begini, kamu tetap sayang sama aku?"

Taehyung tertawa lepas mendengar pertanyaan Tzuyu. Tidak biasanya Tzuyu begini, apa mungkin bawaan kedua anaknya?

"Udah ah, aku gak usah ikut."

"Kok gitu sih?"

"Habisnya kamu ketawa, karena pasti gak terima kalau badanku gak selangsing dulu lagi."

"Aku bakal terima kamu apa adanya... mau kamu tambah jelek, gendutan, atau rambut kamu acak-acakan, aku terima semuanya."

Tzuyu memalingkan wajahnya, dengan wajah yang sedikit memerah. Taehyung ikut tersenyum tipis. Ia mencubit kecil kedua pipi Tzuyu bergantian.

"Ayo cepetan siap-siap. Aku ambilin baju baru yang aku beli kemarin ya!" ucap Taehyung yang diangguki cepat oleh Tzuyu.

Mereka tak mengadakan acara besar, hanya sekadar makan malam keluarga yang harusnya dilakukan mereka sejak dahulu.

Semua sudah hadir sambil menunggu pasangan yang satu ini. Bahkan ibu Tzuyu sudah duduk di kursinya sambil tersenyum memperhatikan putrinya.

"Tante Tzuyu, cantik banget!" ucap Beomgyu dengan riang.

"Iya dong, namanya juga istri, om," jawab Taehyung mendahului Tzuyu.

"Gyu, juga punya pacar cantik kok, secantik Tante Tzuyu," jawab Beomgyu dengan polosnya.

Irene mengerutkan keningnya. "Loh Gyu masa udah punya pacar?"

"Iya, Ma. Dia teman sekelas Gyu, dia pintar matematika makanya Gyu suka."

Suho tertawa kecil melihat tingkah sang anak yang menurutnya lucu. Sedangkan yang lain hanya tersenyum gemas dengan kepolosan Beomgyu.

"Emangnya dia suka kamu?" tanya Taehyung.

"Nggak tahu... cuman dia cantik, secantik Tante Tzuyu."

keluarga besar itu semua tertawa melihat tingkah laku Beomgyu. Bahkan dia sendiri tak tahu apa arti dari kata pacaran. Lantas dari mana dia dapat kata 'pacaran'?

"Pasti yang ngajarin papanya ini," ucap Irene menatap sinis sang suami. Suho hanya tertawa sambil mengacungkan jempol pada anaknya.

          ....

Tiga jam telah berlalu, kini Taehyung dan Tzuyu duduk berhadapan dengan Jungkook dan Sana. Seperti biasanya, Jungkook dan Sana akan selalu menghabiskan waktu bersama mereka jika punya waktu luang.

"Kalian nggak pulang?" tanya Taehyung memecah keheningan setelah tawa suara mereka.

"Kamu ngusir?" tanya Sana pelan, namun kalimatnya terkesan menekan.

Taehyung memutar malas bola matanya. "Bukan gitu..., Tzuyu malah ikutan terus nih nimbrung. Harusnya jam segini dia udah tidur."

Semua mata beralih menatap Tzuyu. Mereka hampir lupa karena keasikan bicara.

"Oh iya, kamu kok belum tidur? Nanti kalok kamu sakit gimana?" tanya Sana.

Tzuyu mempoutkan bibirnya. "Bentar lagi aku tidur kok. Lagian kita jarang bisa ngumpul..."

"Iya, tapi sayang kamu juga harus jaga kesehatan."

Tzuyu menghela nafas panjang. Kemudian beranjak dari tempat duduknya menuju ke kamar. Sembari menghentak kakinya Tzuyu berbaring dan menarik selimutnya.

Sudah lama Tzuyu tak berkumpul semenjak masa kehamilannya. Bukan ia tak mau menjaga kesehatan, hanya saja selama ini Tzuyu cukup kesepian sendirian di rumah. Taehyung setiap hari pulang larut malam, art mereka juga pulang di sore hari. Jadi hampir tiap hari ia harus menunggu di rumah sendirian.

Terdengar suara pintu kamar yang mencoba dibuka.
Tzuyu cepat-cepat memejamkan mata agar terlihat seolah-olah sudah tertidur.

"Sayang," panggil Taehyung lembut. Tak ada suara sahutan, Taehyung pelan-pelan baik ke ranjang. "Udah tidur ternyata..."







Gess udah bosan buat ceritanya, udh mutar-mutar campur aduk :v
End disini aja ya :v

Tsundere { TaeTzu }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang