17. Teka Teki

2.8K 394 41
                                    

Ebook, pdf & Kbm aplikasi sudah tersedia yaa.. yg mau baca cepat bisa mampir kesana :)

Atau order via wa di 089633021705/088973689642

Happy reading

***

"Vran, menurut kamu Namima hamil anak Evan?" Zoya bergerak mendekati suaminya ketika pria itu sedang berkutat dengan pekerjaan meski pria itu sedang berada di rumah. 

Evran memang seringkali membawa pekerjaan kantor untuk di kerjakan di rumah. Zoya pernah merajuk perihal kesibukan ini, tapi Evran tidak menggubrisnya. 

"Bisa jadi..." Evran nampak enggan berkomentar banyak, apalagi dengan masalah yang ada di rumah ini. 

Zoya mengernyitkan alisnya, ia sama sekali tidak sependapat dengan sang suami. Zoya sangat mengenal Evan, dan menghamili adik tirinya tanpa alasan? Zoya sama sekali tidak menemukan alasan yang dapat membuat Evan melakukan itu pada Namima. "Tapi kenapa? Dan apa alasannya? Lagipula di foto yang di kasih tante Intan juga kayak di rekayasa gitu..."

Evran menghentikan jemarinya di atas keyboard laptop, kemudian menatap Zoya. "Sebaiknya kita nggak usah ikut campur. Itu urusan mereka."

"Tapi kalau benar bukan Evan yang menghamili Namima, itu jatuhnya fitnah kan? Apa kamu nggak punya perasaan lihat adik kamu di fitnah?" Zoya masih ingin menyangkalnya. Dia tidak mempercayai Namima dan ibunya. Evan tidak seperti itu, dia mengenal baik pria itu. Tuduhannya tentu saja tidak benar.  

"Dia sudah besar kok, dan dia juga pasti bisa mengatasi masalahnya sendiri." 

"Tapi aku kasihan sama Amel, baru jadi pengantin sudah di suguhi masalah seperti ini." 

"Tidak perlu mengasihani orang lain, sebaiknya kamu mengasihani diri sendiri. Kita juga punya masalah..."

Zoya membrengut. Benar. Rumah tangga mereka juga mempunyai masalah. Hal yang seharusnya Zoya pikirkan.  

"Gimana hasil tespek kemarin? Apa programnya berhasil?" Evran menghentikan jemarinya di atas keyboard demi menatap Zoya. 

Wanita itu mendesah keras. Terdengar putus asa. "Hasilnya negatif," Zoya mencoba tegar saat menjawab pertanyaan itu meski dadanya terasa nyeri. Dia merasa tidak berguna sebagai istri karena belum bisa memberikan keturunan untuk sang suami. 

"Yasudah, itu artinya kita harus mencoba lagi..." Evran menjawab dengan sabar. 

Zoya mendesah. "Kenapa Namima yang nggak mau hamil justru di kasih kepercayaan? Sedangkan aku sama sekali enggak!" Gerutu perempuan itu. 

Evran tidak menanggapi, pria itu berpura-pura tuli dan kembali melanjutkan pekerjaannya. 

***

"Kita harus siapkan rencana pesta pernikahan kalian..." Maria sangat antusias dengan rencananya. Dia ingin acara ini besar seperti pernikahan Evran dan Zoya. 

"Sebaiknya kita undang keluarga besar saja, Nek..," timpal Amel. Meski dalam hidupnya Amel tidak pernah berharap bisa menjadi cinderella, tapi ia merasa sangat sungkan. 

"Teman-temanmu bagaimana? Memangnya kamu nggak mau undang teman juga? Akan lebih baik jika pestanya lebih besar dan meriah. Ini kan sekali seumur hidup..." wanita itu memberi saran. 

SAH (Menikah Dengan Mantan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang