9. Namima dan Bayinya

5.5K 452 29
                                    

Hai, cerita ini sudah tersedia versi ebook, pdf dan ada di KBM aplikasi ya teman2.. yg telat baca bisa pilih salah satunyaa..

Order pdf bisa via wa 089633021705

***

Kenapa keadaan berubah seperti ini?

Kenapa semuanya menjadi kacau?

Namima meremas rambutnya dengan kesal, kemudian berteriak sangat keras. Ia meluapkan amarahnya lewat teriakan itu. Sementara Intan melihat putrinya dengan tatapan resah.

"Sialan sialan sialan.." umpat gadis itu. Usianya baru 22 tahun saat ini. Dan kehidupannya hancur karena kehamilan tersebut.

"Sabar, Mima..."

Hati ibu mana yang tidak hancur ketika mengetahui putrinya hamil? Dan sampai detik ini, Namima bahkan tidak mengakui tentang siapa lelaki yang menghamilinya!

"Mama lihat kan. Kak Evan malah bawa perempuan kampung itu... terus gimana rencana pernikahanku, Ma?" Namima bertanya dengan putus asa.

"Kamu harus menikah sama dia..." ucap Intan yakin. Rencana yang sudah mereka susun harus terjadi seperti yang mereka inginkan. Lagipula akan banyak yang dia untungkan jika Namima bisa menikah bersama Evan.

"Tapi nenek tua itu bilang kalau aku dan Kak Evan nggak akan menikah sebelum bayi ini lahir, Ma..."

"Mama akan cari cara supaya kamu bisa menikah dengan Evan!"

"Dan aku juga nggak mau jadi istri kedua.. aku maunya jadi istri satu-satunya Kak Evan, Ma..." rengekan Namima semakin membuat Intan sedih sekaligus geram. Kalau saja ibu mertuanya tidak ikut campur, ia yakin kalau dirinya bisa membuat Evan bertanggung jawab atas janin yang di kandung oleh Namima.

"Sabar dong, Mima.. biarkan mama berpikir... dan lagian kamu juga bodoh, kenapa main nggak pakai kondom sih. Sekarang lihat kan, rumit begini..."

Mima memalingkan wajahnya karena malu.

"Pokoknya mama harus cari cara supaya bisa menyingkirkan perempuan kampung itu..."

"Iya iya.. sabar, sayang.. kamu tenang dulu.."

"Gimana aku bisa tenang, Kak Evan sudah menikah, Ma... dia sudah menjadi suami orang lain... sedangkan kandunganku semakin hari semakin besar. Bagaimana ini?" Namima nampak frustasi.

Benar. Semakin hari kandungan putrinya semakin membesar, hal itu tentu sama sekali tidak bisa di tutupi lagi dari masyarakat apalagi saudara mereka.

***

Ketakutan Evan akhirnya terjadi juga. Saat ini, pria itu sedang menatap Amel yang tidur memunggunginya. Setelah perdebatan panjang, akhirnya Amel mau tinggal sementara di rumah nenek.

Tapi, gadis itu mengabaikan setelah mengetahui kalau masalahnya serumit ini. 

Evan mendesah keras,"Kamu nggak mau dengar penjelasanku?"

Amel diam, tidak menyahut ucapan pria itu. Padahal jelas-jelas Amel tidak memejamkan matanya sedikitpun.

Bagaimana dia bisa tidur saat pikirannya berkecamuk! Amel masih tidak habis pikir dengan apa yang terjadi di rumah ini.

"Mel... aku serius..." Evan terdengar merengek karena di abaikan oleh istrinya.

Hening.

Amel sama sekali tidak merespon ucapan pria itu.

"Aku nggak berniat mempermainkan kamu, Mel. Aku rasa kita berdua sama-sama saling membutuhkan. Memang sih, awalnya aku nggak berniat begini. Tapi saat kita bertemu, kekacauan itu terjadi. Namima dan tante intan menjebakku, mereka membuatku tidur bersama Namima supaya bisa bertanggung jawab atas bayinya..."

SAH (Menikah Dengan Mantan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang