12. Godaan

3.8K 433 41
                                    


Hallo?

Ada yg kangen gak yah wkwk

Maaf lho. Aku stuck bgt deh bneran. Moodku  naik turun gra2 sibuk di dunia nyata 😑 maaf yaa guysss ga konsisten up..

Happy reading

Oh, jadi ibu Amel sakit..." ucap nenek setelah Evan memberitahu kemana mereka pergi sampai pulang malam begini. "Kenapa nggak bilang, kan nenek bisa jengukin nanti. Boleh kan, Mel?"

"Boleh, Nek. Tapi lusa sudah pulang kok..."

"Oiya? Kalau begitu besok Evan harus antar nenek ke rumah sakit ya?"

"Siap, komandan..." jawab Evan. "Oiya, Nek. Sampai kapan kita tinggal disini?" Evan melontarkan pernyataan karena ini adalah kesempatan mereka bertanya atau melakukan negosiasi agar tidak tinggal di sini lagi. Evan merasa tidak tega melihat Amel di diskriminasi oleh keluarganya.

"Kenapa? Apa Amel nggak betah tinggal disini?"

"Bukan begitu, Nek. Setelah ibu Amel pulang dari rumah sakit. Rencananya beliau akan tinggal dan pindah bersama kami. Tapi kalau kita tinggal disini, bagaimana sama ibu mertuaku?"

"Ajak saja tinggal disini..." usul Maria.

Evan menggeleng. "Keluarga ini terlalu kacau dan bisa mempengaruhi kesehatan ibu Amel. Aku nggak mau mengambil resiko sebesar itu..."

"Terus gimana?"

"Sejak awal, aku dan Amel akan tinggal di rumah peninggalan mama, dan berniat memboyong ibu Amel juga. Jadi, nek... bisakah setelah pesta pernikahan kita selesai, aku dan Amel tinggal disana?"

"Sebenarnya, nenek lebih suka kalian tinggal disini. Sejak mamamu meninggal dan kamu mempunyai konflik sama papahmu, kamu memilih tinggal disana. Tapi, kalau begini keadaannya, akan nenek pikirkan lagi..."

"Nenek..." Evan memelas.

"Van.. nenek sudah tua.. nenek cuma ingin melihat kalian berkumpul disini. Cucu nenek kan cuma kalian berdua saja..."

Amel menyentuh jemari Evan ketika di lihatnya kalau pria itu hendak mendebat sang nenek.

"Amel bisa pulang pergi jenguk ibu, kok nek.." putus gadis itu. Evan menatap Amel dengan pandangan bertanya. "Ibu pasti akan mengerti, Van.. jadi nanti saja kita pikirkan..."

Amel tidak tega membuat nenek Evan merasa sedih. Jadi, menurutnya tinggal disini untuk sementara bisa sedikit dia pertimbangkan.

***

"Kenapa kamu malah setuju sih? Aku tahu kamu nggak nyaman tinggal disini..." ucap Evan ketika keduanya sampai di kamar. Evan kesal karena Amel malah terlihat pasrah ketika Neneknya mengiba.

"Iya memang. Tapi apa kamu nggak kasihan sama nenek kamu? Kamu nggak lihat tatapan memelas yang dia tunjukan?"

"Tapi kan ada Evran dan Zoya disini!"

"Apa mereka sepeduli itu sama nenek kamu? Kulihat, Zoya tidak begitu dekat..."

"Zoya tidak seperti itu..." bantah Evan. Tuduhan itu tidak benar. Evan mengenal Zoya dengan baik.

Amel mendengkus kala mendengar kalimat pembelaan Evan.

"Aku mau mandi terus tidur," putus gadis itu. Enggan memperpanjang masalah. Dia hanya cukup paham dan mencoba mengerti dengan keadaan di rumah ini.

Evan mencekal pergelangan tangan Amel, "Aku ikut ya?" Goda pria itu.

Mengernyitkan keningnya, Amel bertanya  "Lho, ngapain?"

SAH (Menikah Dengan Mantan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang