11. Kecewa

4.4K 411 23
                                    



Pdf sudh ready ya... promo bayar 100k atau bayar 50k masih ada, order bisa melalui wa yaaw... 088973689642

Ebook juga tersedia di playstore, kbm aplikasi juga ada :)

***

"Cie, cie... pengantin baru...." ledek teman Amel ketika berita pernikahan gadis itu menyebar di grup chat mereka.

Kebanyakan orang akan tersipu dan malu-malu, alih-alih bersikap demikian, Amel justru sebaliknya. Gadis itu hanya menanggapi sekilas tanpa peduli jika beberapa temannya terus saja meledek. Moodnya hancur karena ucapan Evan pagi tadi.

Bahkan saat di mobil ketika Evan mengantarnya sekalipun, Amel memilih mendiamkan Evan. Telinga Amel masih terngiang-ngiang dengan jawaban Evan. Semudah itukah Evan memutuskan meninggalkannya?

Tapi kenapa Amel merasa kecewa? Bukankah itu yang seharusnya dia inginkan?

"Suamimu ganteng banget, Mel. Nemu dimana?" Indri mendekati Amel sambil terus menggodanya.

"Di tong sampah," jawab Amel kesal.

Indri tertawa renyah mendengar jawaban ngawur gadis itu. "Ngaco aja kamu, Mel... masa di tong sampah sih.. seganteng itu? Gue yakin lo beli di suatu tempat... di marketplace mana?" Lagi, Indri kembali menggodanya yang malah membuat Amel bertambah kesal.

"Beli pakai daun? Kalaupun di jual, harganya pasti di bandrol mahal banget. Lo tahu kan, dia kayak artis korea?" Meski Amel menyahut dengan ketus dan nampak tidak bersahabat seperti sebelumnya, temannya itu malah cekikikan.

Indri semakin kencang tertawa. "Benar juga lo... mana mampu karyawan kaya lo beli produk premium begitu... hahahaahha.."

Sial

Amel mendengkus, merasa insecure di saat yang sama. Benar, jika saja ada marketplace yang menjual tipe suami dengan kriteria seperti Evan—pasti di bandrol dengan harga yang tinggi!

Amel lagi-lagi berdecak, kepalanya tiba-tiba jadi pusing. Selain moodnya pagi ini di buat hancur oleh ucapan Evan, Indri malah menggodanya tanpa henti.

Apa benar kalau dia tidak pantas bersanding dengan Evan?

Kenapa Amel tiba-tiba merasa nelangsa?

***

"Gimana sih, Mas? Mau taruh dimana mukaku? Sekarang, anakku hamil, Mas. Persiapan pernikahan juga sudah 50%..." Intan langsung mengomel ketika wanita itu tiba di kantor Erlangga.

Intan baru saja bertemu dengan pihak Wedding Organizer untuk membatalkan pesanan mereka sebelumnya, karena merasa rugi telah membayar uang di muka dan uang sebelumnya hangus, Intan mendatangi sang suami di kantor pria itu dengan kesal.

"Iya kamu sabar dong, Intan. Kamu tahu kan, Evan itu anaknya keras kepala, semakin di tekan, semakin dia bandel. Lihat sendiri kan? Dia malah bawa perempuan kampung itu... lagian, soal pernikahan kita bisa membatalkannya!"

Intan membrengut mendengar jawaban enteng dari Erlangga. "Mas sih kurang tegas..." Intan ngedumel. "Kalau saja kamu langsung nikahkan Namima dengan Evan waktu itu, biarpun secara siri, Evan pasti nggak akan menikahi perempuan itu. Nah, sekarang bagaimana? Dia sudah menikah... tambah rumit jadinya!" 

SAH (Menikah Dengan Mantan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang