*****
"Nadira." Umma Hafsah memanggil Dira yang tengah menulis sesuatu di buku catatan kecilnya sambil duduk di kursi meja makan.
Dira yang mendengar suara lembut dari wanita itu pun langsung berdiri dan menutup bukunya, tersenyum pada Umma Hafsah. "Ada apa, ya, Umma?"
"Lagi nulis apa, Nduk?" Tanya Umma Hafsah.
"Oh, waktu itu kan saya dapet hukuman," Dira menjeda kalimatnya sebentar sambil tertawa malu. "Terus sama Gus Abi saya di suruh hafalin surat Ar-Rahman. Dan cara saya menghafal itu biasanya sambil ditulis, Umma. Soalnya sambil nulis kan nempel juga di otak." Lanjutnya.
Umma Hafsah tersenyum lembut sambil mengusap tangan Gadis itu. "Ya udah kalo gitu. Lanjutin aja."
Dira menggeleng. "Umma tadi manggil saya kenapa?"
"Tadinya Umma mau minta tolong sama Nduk Dira buat ke pasar buat belanja sayuran. Tapi kalo Nduk Dira lagi sibuk, nanti Umma minta tolong santri lain aja." Umma Hafsah menjelaskan tujuannya memanggil Dira tadi.
"Ya udah, kalo gitu saya aja yang ke pasar, Umma." Sahut Dira cepat.
"Beneran?"
Dira mengangguk semangat. Gadis itu berfikir, biar dirinya bisa sekalian jalan-jalan. Lagian kalo di dalam pesantren terus bosen, walaupun satu minggu sekali para santri diperbolehkan keluar, tapi tetap saja tidak bikin puas. Jadi Dira mengambil kesempatan ini untuk melepas rasa bosannya.
"Ya udah, ini keranjang belanjaannya, terus ini uangnya." Umma Hafsah memberikan keranjang belanjaan serta beberapa lembar uang 100 ribuan pada Dira.
"Kalo uangnya sisa, buat Nadira aja."
"Nggak usah, Umma. Saya masih punya uang, kok." Tolak Dira.
"Rezeki ndak boleh ditolak."
"Makasih, Umma. Udah cantik, baik lagi."
Umma Hafsah tertawa pelan mendengar pujian yang menantunya lontarkan.
"Nadira nanti ke pasarnya dianter sama Gus Abi, ya?"
"Gus... Abi?" Ucap Dira lirih.
"Iya. Gus-mu udah nungguin di depan tuh. Lagi manasin motor."
"O-oh, ya udah, kalo gitu saya pamit dulu, ya, Umma. Assalamu'alaikum." Dira pamit sambil mencium punggung tangan Ibu keduanya tersebut.
"Wa'alaikumussalam. Bilang sama Gus-mu suruh hati-hati, ya."
"Siap, Umma." Sahut Dira.
Lalu gadis itu berjalan keluar dari ndalem lewat pintu belakang. Dapat ia lihat, Raya tengah menyirami tanaman milik Umma Hafsah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden [SUDAH TERBIT]
Novela JuvenilBab masih lengkap‼️SUDAH TERBIT DAN TERSEDIA DI GRAMEDIA SELURUH INDONESIA‼️ ________________________________ Publish : 15 Desember 2021 Republish : 17 Maret 2022 End : 25 April 2022 ________________________________ Tersembunyi. Itulah status salah...