TH | 35

475K 54.1K 8.2K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



*****



Setelah beberapa menit berkeliling, Dira, Bilqis, serta Bilal kini ada di sebuah toko roti atas permintaan Bilal. Padahal Dira ingin sekali pergi ke alun-alun dan mencicipi semua makanan yang dijual di sana. Tapi Bilal bilang ingin ke toko roti dulu. Jadi ya sudah, ke alun-alunnya nanti abis dari toko roti.

Dira memicingkan matanya melihat Bilal yang tersenyum lebar memasuki toko roti itu. Ah, Dira jadi ingat perkataan Abi yang katanya Bilal kecantol sama karyawan toko roti langganan Umma Hafsah.

"Selamat siang." sapa si karyawan begitu mereka masuk.

"Siang."

Wajah karyawan perempuan itu langsung berubah judes begitu melihat figur Bilal.

"Assalamu'alaikum, Mba Mentari." ucap Bilal.

"Wa'alaikumussalam." Jawab karyawan itu yang bernama Mentari.

Dira menatap Bilal dengan aneh, sedangkan Bilqis menatap kembarannya itu dengan kekehan kecil.

"Apa kabar, Mba Mentari?"

"Baik." jawab perempuan berhijab moca itu dengan ketus.

"Matanya bisa dijaga, nggak?" cetus Dira pada Bilal.

Dan Bilal langsung mengalihkan tatapannya dari Mentari lalu beristighfar. Ya Allah, Bilal khilaf.

"Mau apa ke sini?" tanya Mentari.

"Saya mau beli brownies." jawab Bilal tanpa menatap perempuan itu lagi. Dan Bilal sangat berterimakasih atas teguran yang Dira berikan tadi.

"Brownies apa?"

"Brownies kacang."

"Sebentar."

Bilal mengangguk dan menunggu pesanannya di bungkus.

"Beli brownies buat apa coba?" tanya Bilqis.

"Buat Umma."

"Dih? Perasaan Umma nggak minta dibeliin deh." sahut Dira, "Bilang aja mau modus."

"Iya kok. Umma tadi mesen." Bilal mengelak.

Dira memutar bola matanya malas, "Ya udah cepetan deh. Gue tunggu di luar." Kata Dira dan keluar dari toko roti dan duduk di kursi yang tersedia di depan toko roti tersebut.

Meong~~

Gadis itu menoleh saat mendengar suara kucing yang berada di dekatnya.

"Hey, cat." sapa Dira lalu membawa kucing dengan bulu kelabu itu ke pangkuannya.

Meong~~

Kucing itu kembali mengeong, menatap Dira dengan tatapan lucunya yang membuat perempuan itu gemas sendiri. Dan ketika Dira mengelus-elus kepala kucing itu, si empu menggeliat lucu menikmati sentuhan Dira.

The Hidden [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang