TH | 27

548K 61.4K 6.9K
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


*****




Perasaan Dira masih sangat kacau, sungguh. Bahkan gadis itu tidak pulang ke ndalem. Balik ke asrama hanya mengambil keperluan mandinya serta mukena. Saat sholat di masjid pun Dira lebih memilih shaf paling belakang dan paling pojok.

Hingga malam seperti ini yang jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, Dira tidak kembali. Setelah sholat isya, gadis itu memilih untuk duduk di saung dekat asrama.

Dira hanya melamun dengan pikiran yang sangat kacau. Hanya malam yang semakin larut serta suara jangkrik yang menemani kesendirian Dira.

Di lain tempat, Abi kelimpungan sendiri karena tidak menemukan istrinya di kamar. Bahkan ia sudah mencari di seisi ndalem juga tidak ia temukan.

"Loh? Mas?" Umma Hafsah sedikit terkejut saat ia baru keluar kamar untuk ke dapur mengambil minum, dan melihat anak sulungnya tengah mondar-mandir dengan wajah yang menampakkan kekhawatiran.

"Kamu belum tidur?" Tanya wanita itu.

"Dira belum pulang, Umma. Abi udah cari di asrama tapi kata temen sekamarnya, Dira nggak ada. Abi khawatir sama Dira." Ujar Abi.

"Ya Allah. Emang istrimu ndak bilang mau pergi kemana?" Umma Hafsah turut panik jadinya.

Abi menggeleng, "Dira perginya dari siang. Tapi sampe sekarang nggak balik-balik."

"Kalian habis berantem tadi apa gimana?"

"Nggak kok, Umma. Kita nggak lagi berantem."

"Oalah, ya udah, kamu cari istrimu sampe ketemu. Di masjid, di taman, pokoknya cek di setiap sudut pesantren. Kalo perlu luar pesantren juga. Siapa tau istrimu tadi keluar terus nyasar. Kamu ajak Bilal juga buat cari Dira." Titah Umma Hafsah yang langsung diangguki oleh Abi.

Laki-laki itu segera memanggil Bilal, dan laki-laki itu keluar dari kamar dengan wajah mengantuknya, "Tolong bantuin Mas cari Dira, Bil."

Setelah dijelaskan karena kebingungan Bilal, akhirnya mereka berdua keluar dan langsung mencari keberadaan Dira.

"Bilal kamu cari di luar pesantren coba. Mas biar cari di dalam." Kata Abi yang langsung diangguki oleh Bilal.

Keduanya lalu berpisah. Bilal yang keluar, dan Abi yang mencari di dalam pesantren.

"Jangan bikin saya khawatir, Dira." Gumam Abi yang sama sekali tak dapat menahan rasa khawatirnya pada sang istri.

Hingga 20 menit kemudian, Abi masih belum menemukan Dira, dan kini ia akan menuju taman dekat asrama putri, karena tempat cukup jauh berada di belakang, makanya ia akan mencoba menelisik di tempat itu.

"Nadira!" Panggilnya.

Meski tak terlalu keras, namu suara Abi cukup terdengar hingga telinga Dira yang masih pada posisinya karena suasananya yang sepi.

The Hidden [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang