40. Kamu Takdirku.

3.4K 361 42
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan coment!

Dan yang belum follow akun wp aku di follow dulu ya!

Happy Reading!

•••

Pengakuan dari Yusuf tentunya membuat para santri putri yang mendengarnya langsung syok. Bahkan ada yang langsung keluar dari aula guna menghirup oksigen yang seakan menghilang. Terlebih geng yang tidak suka dengan Zulaikha, mereka seakan memiliki alibi jika Zulaikha lah yang menggoda Yusuf, agar Yusuf mau menikahinya.

Setelah pengakuan dari Yusuf, tentunya ada lagi kejutan yang akan datang. Mungkin kejutan ini akan membuat heboh satu pesantren.

Pintu aula terbuka lebar, menampilkan sosok Khalid bersama kedua orangtuanya dan Irfan yang juga bersama kedua orangtuanya.

Khalid dan Irfan. Dua pemuda itu  telah rapih dengan stelan gamis putih panjangnya, serta kopiah hitam yang terpasang pada kepala mereka membuatnya terlihat semakin sangat berwibawa.

Salamah, Wardah, Yusuf dan Zulaikha beserta warga ndalem yang memang  sudah mengetahui maksud kedatangan dua pemuda itu menyambut dengan tersenyum bangga. Terlebih Salamah dan Wardah, bulir bening menetes dari pelupuk mata mereka, karena terharu dan bahagia.

"Ya, pada saat ini akan ada walimah dari dua santriwati kita. Wardah dan Salamah," ucap MC.

Para santri putri dan putra mengangga lebar. Sungguh mereka terkejut dengan pernyataan ini.

Khalid, pemuda itu yang duduk terlebih dahulu di hadapan Umar Tshabit, ayah kandung Salamah. Hari ini adalah hari dimana ia akan mengucapkan janji sakral itu.

Setelah mendengarkan khutbah pernikahan, barulah acara pernikahan di mulai.

Umar mulai membaca basmalah, istighfar lalu di lanjutkan dengan syahadat. Barulah setelah itu Umar dengan gagah menjabat tangan Khalid.

"Saya nikah dan kawinkan engkau, Khalid Basalamah dengan putri saya Wardah Fazilah dengan mahar satu dinar emas di bayar tunai!" Umar berkata dengan lantang.

"Saya terima nikah dan kawinnya, Wardah Fazilah binti Umar Stabit dengan mahar tersebut di bayar tunai!" Khalid berkata dengan lantang dan dalam satu tarikan nafas.

"Para saksi sah?" ucap pak penghulu.

"SAH!" ucap seluruh seisi aula. Lalu ucapan hamdalah menggema di dalam ruangan itu.

Khalid bernafas lega, sungguh hatinya sangat senang, pikiran yang seakan menganggunya selama ini seakan menghilang begitu saja. Bulir bening menetes dari pelupuk matanya, saat menyadari jika ia sudah berubah status menjadi suami.

Usai Khalid mengucapkan ijab qobul, kini tibalah saatnya Irfan yang mengucapkan janji sakral itu.

Irfan dengan gagah duduk di hadapan Ustman Alfarisi, Ayah kandung Salamah. Lalu dengan gagah Irfan menjabat tangan Ustman.

"Saya nikahkan dan kawinkan engkau  Muhammad Irfan Malik dengan anak saya Salamah Al-Mahyra dengan mahar satu dinar emas dan seperangkat alat sholat di bayar tunai!" ucap Ustman dengan lantang.

"Saya terima nikah dan kawinnya Salamah Al-Mahyra binti Ustman Alfarisi dengan mahar tersebut di bayar tunai!" Irfan berkata dengan lantang dan dalam satu tarikan nafas.

"Para saksi sah?" ucap Pak penghulu.

"SAH!" ucap para seisi aula. Lalu hamdalah menggema di dalam ruangan itu.

"Silakan pengantin wanita menemui masing-masing suaminya," ucap pak penghulu.

Saat itu juga Wardah dan Salamah datang, masing-masing dari mereka di gandeng dengan para santriwati. Teriakan para santri putri maupun putra mengiringi setiap langkah Wardah dan Salamah.

Wardah dan Salamah hanya menanggapinya dengan tersenyum malu. Sungguh mereka tak menyangka jika mereka akan menikah di usia muda.

Khalid dan Irfan menghampiri masing-masing istrinya. Senyum kebahagiaan tercipta dari wajah mereka masing-masing.

Khalid sudah berdiri tepat di hadapan Wardah. Tangannya ia letakkan di bagian ubun-ubun Wardah untuk merapalkan do'a pernikahan begitu juga yang di lakukan oleh Irfan kepada Salamah.

Khalid merunduk ia tersenyum tipis, air mata kebahagiaan menetes dari pelupuk matanya.

"Aku nggak tau harus ngomong apa. Tapi aku bersyukur memiliki kamu, Wardah," ucap Khalid.

"Aku juga. Makasih sudah memilihku kak," ucap Wardah.

Di sisi lain Irfan tersenyum lebar ke arah Salamah yang tampak menundukkan kepalanya. Irfan pun mengangkat dagu Salamah, lalu manik mata mereka pun beradu.

"Cantik." Kagum Irfan.

"Kak!"

Irfan terkekeh geli. "Makasih Sal udah nerima aku jadi imam kamu, aku janji akan bahagiain kamu," ucap Irfan.

Salamah mengangguk pelan. "Kita jalani semuanya bersama ya kak," ucap Salamah. Irfan pun mengangguk.

"Hey! Sudahlah buat baper orang! Mending kita foto-foto, mesraannya nanti! Kasian yang baca tuh lagi pelukin guling, kan dia masih jomblo. Emang kalian nggak kasian?!" ucap Zulaikha sok dramatis.

"Oh iya yah. Kan yang baca kisah kita masih pada jomblo. Kasian deh!" ejek Irfan.

"Buat kalian yang masih jomblo karena nggak mau pacaran. Fiks kalian idaman! Tetap stay seperti itu ya. Yakin, Allah akan mendatangkan jodoh terbaik untuk kalian. Stay halal!" ucap Khalid.

"SEMANGAT PARA KAUM JOMBLO!" ucap Zulaikha, Yusuf, Irfan, Salamah, Khalid dan Wardah serentak, membuat seisi ruangan tertawa lebar.

"Yaudah ngeledek para readers selesai! Nanti mereka ngambek loh? Mending kita foto-foto aja yuk!" Ajak Zulaikha.

"GAAAASSS!" ucap mereka serentak.

•••

Baper lo mblo!😆😝

See you next chapter!

NidaaSyahidah.

Cinta sang Gus ✓[Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang