41. Sebuah Clue?

3.3K 315 22
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan coment!

Dan yang belum follow akun wp aku di follow dulu ya!

Happy Reading!

•••

Acara kelulusan sudah selesai sedari tadi. Kini di ndalem terdapat beberapa manusia di dalamnya. Di antara lain terdapat Bilqis, Akhtar, Zahra, Hasan, Yusuf, Zulaikha, Irfan, Salamah, Khalid, Wardah dan juga Nada.

"Mama bangga banget sama Likha. Sekarang semua orang sudah mengetahui pernikahan Likha dengan Nak Yusuf, jadi Likha harus menjaga kehormatan suami Likha ya, jangan bandel," ucap Bilqis seraya mengusap lembut pucuk kepala Zulaikha yang terbalut oleh hijab.

Zulaikha tersenyum lalu mengangguk singkat. "Iya Ma, Likha janji akan menjadi peribadi yang lebih baik lagi, dan juga taat sama suami Likha," ucap Zulaikha.

"Kalau begitu, Mama sama Papa pamit ya Nak. Besok kami mau pergi jauh," ucap Bilqis.

"Mama, Papa mau pergi kemana?" tanya Zulaikha.

"Ada urusan bisnis di Paris sayang, jadi kita akan kesana selama seminggu," ucap Akhtar.

"Mama sama Papa hati-hati ya!" pesan Zulaikha.

Bilqis dan Akhtar mengangguk lalu keduanya kompak memeluk tubuh mungil Zulaikha.

"Anak Papa mau lanjut kuliah dimana nih?" tanya Akhtar yang sudah melerai pelukannya.

"Pengennya di universitas Pelita Bangsa, Likha pengen ambil jurusan kedokteran." Jawab Zulaikha.

"Dimana pun Likha kuliah nanti tetap menebarkan kebaikan ya?" ucap Akhtar.

Zulaikha mengangguk mantap. "Siap komandan!" ucap Zulaikha yang mengundang tawa seisi ndalem.

"Zahra, Hasan, Yusuf. Tolong jagain Likha ya. Kalau Likha bandel hukum aja," ucap Bilqis di sertai kekehan kecil di akhir kalimatnya.

"Duh, gimana aku bisa hukum Likha, kalau Likha segemes ini?" ucap Zahra.

"Bunda bisa aja buat Likha salting!" ucap Zulaikha.

"Yasudah kami pamit ya Ra, soalnya besok sudah mau kebandara," ucap Bilqis. Zahra pun mengangguk singkat.

Yusuf meraih tangan kanan Bilqis lalu Akhtar guna untuk menyaliminya.

"Mama sama Papa hati-hati di jalan ya," ucap Yusuf.

"Iya Nak, kami pamit ya. Mama titip pesan tolong jagain Likha," ucap Bilqis.

"Pasti, Ma."

"Kami pamit, asalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

Bilqis dan Akhtar pun keluar dari ndalem lalu keduanya menaiki mobil Ferrari hitam. Zulaikha memandangi mobil kedua orangtuanya yang kian menghilang dari pandangannya karena tertelan oleh jarak.

Zulaikha memegangi dadanya yang tiba-tiba terasa sangat sesak. "Kok sesak ya?" Gumamnya pelan.

Wardah memandangi raut wajah Nada. Sedari tadi gadis itu memikirkan perasaan sahabatnya itu. Pasti Nada sangat terkejut dengan pernyataan ini. Dimana hanya ia seorang diri yang tidak mengetahui jika Zulaikha adalah istri dari Gus Yusuf.

Cinta sang Gus ✓[Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang