37. Suasana Haru.

3.1K 327 12
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan coment!

Dan yang belum follow akun wp aku di follow dulu ya!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dan yang belum follow akun wp aku di follow dulu ya!

Happy Reading!

••

Yusuf terus saja mondar-mandir di depan ruangan ICU. Saat ini pikirannya sedang kacau, sungguh ia sangat takut jika sesuatu yang buruk terjadi pada Zulaikha.

"Bang!"

Ternyata itu adalah suara Zahra bersama Hasan, Khalid dan Irfan. Dari wajah mereka sangat terlihat jika mereka sangat khawatir dengan kondisi Zulaikha.

Zahra mendekati Yusuf, tangisan wanita paruh baya itu pecah.

"G-gimana Bang, kondisi Likha sekarang?" tanya Zahra.

Yusuf menggeleng. "A-abang belum tau, Bund. A-abang takut..." lirih Yusuf.

"Istighfar, nak. Minta pertolongan sama Allah agar Likha baik-baik saja. Sekarang ganti baju kamu itu. Bunda bawa baju ganti buat kamu," ucap Zahra seraya memberikan tote bag yang berisi pakaian Yusuf.

Yusuf mengangguk lemah. "Yusuf ke mushola dulu, Bund. Assalamualaikum." Pamitnya.

"Waalaikumsalam."

Yusuf berjalan keluar dari rumah sakit. Kakinya ia ayunkan menuju musholla rumah sakit. Pertama-tama ia membersihkan bajunya yang sudah berubah warna menjadi merah, itu adalah darah Zulaikha. Tangisan Yusuf pun kembali pecah saat mengigat kejadin kecelakaan itu.

Usai mengganti pakaiannya, Yusuf pun berwudhu ia ingin sholat untuk menenangkan pikirannya karena dengan mengigat Allah-lah hati menjadi tenang.

Usai melaksanakan sholat dua raka'at-nya. Yusuf meraih mushaf Al-Qur'an, ia membuka lembaran demi lembaran Al-Qur'an. Lalu ia pun membacanya dengan penuh penghayatan. Lalu kejadian lima tahun yang lalu kembali menghantuinya seakan-akan video kejadian itu berputar kembali di otaknya.

Lantunan syahdu ayat Alquran terdengar dari sebuah mushola yang berada di rumah sakit. Nampak seorang remaja laki-laki dengan seragam sekolah khas putih biru-nya sedang duduk sembari memangku Al-Qur'an di tangannya dan dengan khusyuk membaca ayat demi ayat yang terdapat dalam Al-Qur'an. Namun, air matanya terus saja menetes dari pelupuk matanya, seluruh badannya bergetar hebat.

"Qul ara'aitum in asbaha mau'kum gauran fa may ya'tikum bimaa im ma'iin."

Saat sedang khusuk membaca ayat Alquran, suara derap langkah terdengar di telinganya, membuat Yusuf sedikit melirik, saat tahu siapa yang datang dan duduk di sampingnya. Yusuf pun segera menyudahi bacaan-nya.

Cinta sang Gus ✓[Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang