43. Kabar gembira.

3.4K 335 18
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote dan coment!

Dan yang belum follow akun wp aku di follow dulu ya!

Happy Reading!

•••

Hari-hari sudah Zulaikha lalui, ia sekarang sudah kembali ceria. Tidak ada luka di hatinya, sebab sekarang ia hanya ingin hidup bahagia bersama Yusuf.

Hembusan angin malam menerpa lembut wajah Zulaikha yang sedang duduk di balkon kamarnya. Matanya menatap benda langit yang tampak sangat indah.

"Sayang kok kamu nggak masuk?" tanya Yusuf yang tiba-tiba sudah duduk di samping Zulaikha.

"Aku bahagia kak, karena Mama, Papa pasti sudah berada di syurga," ucap Zulaikha tatapannya masih fokus ke arah langit yang tampak sangat cerah.

"Likha...." Panggil Yusuf. Zulaikha pun menoleh ke arah Yusuf.

"Iya kak?"

"Jangan sedih lagi ya?" Pinta Yusuf.

Zulaikha tersenyum. "Aku nggak sedih, kan ada kakak yang selalu di samping Likha." Kata Zulaikha.

Yusuf tersenyum lebar, lalu menarik Zulaikha masuk ke dalam pelukannya. "Khalid tadi WA aku, katanya besok mau kumpul sama Irfan, Salamah dan Wardah. Likha mau datang?" tanya Yusuf.

"Wah mau banget kak! Udah lama nggak ketemu mereka." Ujar Zulaikha senang.

Yusuf mengusap lembut pucuk kepala Zulaikha, ia sungguh gemas dengan istrinya ini. "Gemas banget sih?" Ujarnya.

"Kak aku boleh tanya?" ucap Zulaikha.

"Boleh."

"Apa kakak merasa jika Ning Indri itu suka sama kakak?" tanya Zulaikha.

"Maksud Likha?" tanya Yusuf tak mengerti.

"Aku tau kakak peka sama perasaan Ning Indri. Aku tau semuanya kak," ucap Zulaikha.

"Iya aku memang mengetahuinya. Tapi perempuan yang hatiku pilih kamu Likha bukan Indri. Hatiku memilihmu," ucap Yusuf di sertai senyuman yang merekah di wajahnya.

"Tapi secara nggak langsung kakak menolak cinta Ning Indri. Bagaimana jika karena hal itu membuatnya melakukan hal yang buruk?" tanya Zulaikha.

"Maksud Likha?"

"Ah, lupakan saja kak. Likha cuman nanya-nanya aja," ucap Zulaikha menyingkirkan prasangka negatif kepada Indri.

"Oh iya, selepas kelulusan aku belum pernah melihat Ning Indri. Apa kakak melihatnya?" tanya Zulaikha.

Yusuf menggeleng. "Dia juga sudah sebulan nggak ke kampus. Aku nggak tau kenapa dia ambil cuti," ucap Yusuf. Zulaikha pun langsung terdiam memikirkan sesuatu yang  selanjutnya akan terjadi.

•••

Pemandangan indah kota Bandung, membuat Zulaikha sedikit terpana. Senyuman manis tercipta dari kedua sudut bibir Zulaikha selama perjalanan berlangsung. Sesuai janji Yusuf jika hari ini ia akan membawanya bertemu dengan para sahabatnya, Wardah dan Salamah, yang sudah sangat ia rindukan.

Dari kaca spion motor, Yusuf selalu memperhatikan wajah ceria Zulaikha. Sungguh hatinya sangat tenang jika melihat wajah itu, tanpa sadar Yusuf pun ikut tersenyum.

Setelah melalui perjalanan kurang lebih hanya 10 menit. Kini mereka sampai yang sudah Khalid janjikan untuk menjadi tempat mereka bertemu.

Cinta sang Gus ✓[Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang