25. Sebelum kejadian.

3.5K 369 0
                                    

Hai apa kabar? Ada yang nungguin cerita ini? Kayaknya nggak ada deh:(

Maaf ya slow update, karena tugas kuliah aku numpuk bund:(

Sebelum baca jangan lupa vote dan coment ya, biar Nidaa makin semangat buat update sampai cerita ini tamat.

Happy Reading!!

•••

Berita kematian Silvana sudah tersebar luas di kota Bandung, khususnya di Pesantren Raudlatul Jannah, banyak isu-isu jika Silvana bunuh diri karena bertengkar dengan Zulaikha, karena sebelum kejadian Silvana dan Zulaikha sempat bertengkar hebat dan juga di hukum bersama.

Zulaikha, gadis itu sudah dua hari hanya berdiam diri di ndalem, bahkan ia tak mau membuka mulutnya dengan siapapun, ia sangat syok dengan kejadian dua hari yang lalu. Darah, ia sangat phobia dengan darah.

Bahkan polisi berdatangan untuk menginterogasi-nya pun ia tetap menutup mulutnya, dan menangis dengan pilu.

Ceklek

Pintu kamar terbuka, menampilkan sosok Yusuf yang membawa nampan yang berisi nasi dan lauk, Yusuf menatap sendu ke arah Zulaikha yang sedang duduk di balkon dengan pandangan kosong.

Yusuf meletakkan makanannya di atas nakas, lalu ia berjalan mendekati Zulaikha dan mengusap lembut pucuk kepalanya yang di balut oleh hijab.

"Likha sarapan yuk," ucap Yusuf.

Lalu setetes bulir bening pun menetes dari pelupuk mata indah Zulaikha. Gadis itu menangis.

"Hiks, seharusnya Likha nanya apa masalah dia, t-tapi Likha cuek kak! Likha tau d-dia ada masalah. Hiks!" raungnya di sertai tangisan pilu.

Yusuf membawa tubuh mungil Zulaikha masuk ke dalam pelukannya, membiarkan gadisnya itu menangis di dekapannya.

"Likha nggak salah, ini takdir," ucap Yusuf. "Jangan nangis ya, hati aku sakit lihat air mata Likha jatuh," lanjutnya.

"Makan yuk, aku bawain nasi goreng," ucap Yusuf.

"Tapi suapin ya!" pinta Zulaikha.

Yusuf pun tersenyum lebar, lalu mengiyakannya. Ia pun mengambil sesendok nasi goreng dan memasukannya ke mulut Zulaikha.

"Enak, kayak masakan Mama," ujar Zulaikha.

"Heheh, sebenarnya aku minta resep nasi goreng Mama." ungkap Yusuf.

"Waw kakak hebat! Rasanya sama persis! Likha jadi kangen Mama," ucap Zulaikha.

"Kapan-kapan kita main ke Jakarta deh," ucap Yusuf.

"Wah, makasih kak!" seru Zulaikha senang.

"Sama-sama sayang. Tapi Likha janji ya jangan keluarin air mata berharga Likha lagi!" ucap Yusuf.

"L-likha, phobia darah." ungkapnya.

Yusuf pun terdiam, ia tak tahu apa yang di takuti Zulaikha.

Menyadari perubahan raut wajah Yusuf. Zulaikha langsung mengambil nasi goreng dari tangan Yusuf dan menyuapkannya ke dalam mulut Yusuf.

Cinta sang Gus ✓[Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang